Aug 02, 2021 08:51 Asia/Jakarta
  • Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
    Presiden Republik Indonesia Joko Widodo

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kenaikan kasus global meningkat 80 persen akibat varian Delta dalam satu bulan terakhir.

Banyak negara khususnya di kawasan Asia Tenggara mengalami kenaikan kasus COVID-19 secara signifikan, kata Retno.

Angka kematian di dunia, lanjut dia, juga mengalami kenaikan sebesar 10 persen dibanding minggu lalu.

"Pada periode tanggal 19-25 Juli 2021, WHO juga mencatat jumlah kematian sebesar 69,000 orang atau naik sebesar 21 persen dari minggu sebelumnya," ujar Retno.

Dirjen WHO juga masih memberikan perhatian terhadap kesenjangan vaksinasi COVID-19 di tingkat global yang masih lebar, kata dia.

"Di kawasan Eropa tingkat vaksin disuntikkan berbanding populasi sebesar 84,9 persen, kawasan Amerika Utara sebesar 82,5 persen. Sedangkan di kawasan Afrika hanya 4,6 persen dibandingkan populasi.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi

Sedangkan di kawasan Asia Tenggara mencapai 21,7 persen (berbanding populasi), kata dia.

Khusus untuk Indonesia, hingga saat ini baru sekitar 24,49 persen dari total populasi yang sudah menerima vaksin COVID-19 atau setara 67.761.337 dosis.

Pandemi dan Peringatan 76 Tahun Kemerdekaan RI

Pandemi COVID-19 yang hampir berusia dua tahun dan kini bangsa Indonesia tengah bersia-siap untuk memperingati 76 Tahun Kemerdekaan RI.

Telah banyak ikhtiar dilakukan untuk mengontrol dan mengurangi dampak virus Corona, namun selalu muncul varian-varian baru dari virus ini.

Salah satu ikhtiar lainnya adalah menyelenggarakan acara Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia yang berlangsung secara virtual di Jakarta, Minggu (01/08/2021) malam.

Presiden RI Joko Widodo

Presiden RI Joko Widodo hadir memberikan sambutan dan mengatakan doa adalah senjata orang mukmin atau orang beriman yang dapat menjadi kekuatan maha dahsyat untuk membangkitkan harapan, terutama di masa pandemi saat ini.

"Sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, doa adalah senjata orang mukmin. Penguat dan penyembuh. Sebagai kekuatan maha dahsyat untuk membangkitkan harapan dan optimisme," ujar Presiden sebagaimana disaksikan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Presiden mengatakan pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan, para tokoh lintas agama berhimpun dalam kebersamaan, bersama berzikir melantunkan doa, bersyukur kepada Allah SWT atas anugerah kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, sekaligus memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang agar bangsa dan negara Indonesia segera terbebas dari pandemi COVID-19.

Kepala Negara menyampaikan para tokoh lintas agama juga memohon kepada Tuhan agar bangsa Indonesia mendapat cahaya terang untuk melanjutkan perjalanan menuju Indonesia maju.

"Dalam kesempatan yang baik ini saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas berbagai upaya bantuan dan juga dukungan dari alim ulama, dari para pemuka agama dan para mubaligh yang selalu mengajak umat untuk mematuhi protokol kesehatan, membantu percepatan vaksinasi serta membimbing dan mendampingi umat melalui situasi yang sulit ini," jelas Presiden.

Wapres: Bangun Kekuatan Seperti Pejuang Kemerdekaan

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan seluruh masyarakat dan elemen bangsa Indonesia harus membangkitkan kembali kekuatan nasional untuk menghadapi pandemi COVID-19, sebagaimana dahulu para pahlawan berjuang meraih kemerdekaan.

Hal itu disampaikan Wapres saat memberi tausiyah dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka yang diselenggarakan secara virtual dengan dihadiri pula oleh Presiden Joko Widodo, Minggu malam.

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin

"Kekuatan itu bisa kita bangun manakala kita bisa menumbuhkan kembali kekuatan nasional kita, yang pernah kita miliki ketika memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia," kata Wapres Ma’ruf di kediaman resmi wapres di Jakarta, Minggu malam.

Selain itu, rasa cinta terhadap Tanah Air juga harus menjadi teladan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menghimpun kekuatan untuk mengatasi pandemi COVID-19 saat ini.

"Inilah yang mendorong para pejuang kita berjuang mati-matian, bersatu padu, bahu membahu, saling menopang satu sama lain, tidak takut mati dan tidak peduli siapa yang memimpin perjuangan pada waktu itu. Yang penting bagi mereka adalah satu hal, Indonesia merdeka," jelasnya.

Oleh karena itu, Wapres meminta seluruh masyarakat dan tokoh lintas agama untuk terus memanjatkan doa kepada Tuhan agar bangsa Indonesia mendapat penguatan persatuan dan kesatuan untuk menghadapi pandemi COVID-19.

Tags