Jul 14, 2021 15:19 Asia/Jakarta
  • Presiden Hassan Rouhani.
    Presiden Hassan Rouhani.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan industri nuklir kami tetap kuat dan hal ini terlihat jelas dalam beberapa bulan terakhir.

"Sejak awal, rezim Israel, Arab Saudi, dan ekstremis Amerika Serikat serta kubu anti-revolusi menentang kesepakatan nuklir JCPOA dan selalu ingin merusaknya," kata Rouhani dalam rapat kabinet di Tehran, Rabu 14 Juli 2021.

"Mereka kemudian menemukan orang dungu dan berkata kepadanya, jika kamu meninggalkan JCPOA, maka ia akan hancur. Mereka memberikan pengertian kepada Trump bahwa kamu hanya perlu menunggu 24 jam, besok pagi Iran akan keluar dari kesepakatan. Dunia akan berkata Iran telah keluar dari JCPOA dan semua tanggung jawab ada di pundak Iran," tambahnya seperti dilaporkan IRIB.

Rouhani menuturkan perhitungan ini ternyata salah dan mereka tidak mencapai tujuan aslinya. Tujuan utama mereka adalah merongrong sistem ini (Iran) dan membuat ekonomi runtuh, tapi pekerjaan ini telah gagal.

"Di bawah JCPOA, industri nuklir Iran tetap kuat dan menunjukkan kemampuan Badan Energi Atom kami yang dapat memproduksi uranium 20 persen ​​dan 60 persen. Bahkan jika suatu hari kami menginginkan 90 persen untuk reaktor, kami tidak menemui masalah dan Iran dapat melakukan apa saja untuk tujuan damai. Ini adalah kekuatan yang diperlihatkan Iran," tegasnya.

Presiden Rouhani menjelaskan mereka tidak mengira bahwa reaktor Fordow akan tetap beroperasi dan akhirnya bekerja dengan 100 unit sentrifugal.

"Reaktor air berat Arak juga berjalan seperti Fordow. Semua ini dilakukan di bawah perlawanan rakyat Iran, sebab negosiasi membutuhkan sebuah sokongan," ujarnya.

Rouhani mengatakan berkat upaya yang dilakukan dan perlawanan bangsa, kami mampu menghapus resolusi PBB terhadap Iran, yang diadopsi di bawah Bab VII Piagam PBB.

"Ini adalah sebuah langkah yang luar biasa atau jarang terjadi dalam sejarah PBB," pungkasnya. (RM)

Tags