Aug 03, 2021 15:27 Asia/Jakarta

Presiden baru Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan bahwa memperhatikan arahan Imam Khomeini ra dan Pemimpin Besar Revolusi Islam telah membawa kemajuan dan kekuatan bagi negara.

Raisi menyampaikan pidato pada Selasa (3/8/2021) setelah menerima mandat presiden dari Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei.

“Mentari terang demokrasi religius telah terbit di negeri ini lebih dari 40 tahun yang lalu di bawah bimbingan Imam Khomeini ra dan berkat kerja keras orang-orang yang hebat,” kata Raisi seperti dilaporkan kantor berita IRIB.

Presiden baru Iran mencatat bahwa para negarawan dan rakyat telah melakukan segala upaya untuk mewujudkan tujuan demokrasi selama 40 tahun terakhir.

"Memperhatikan arahan pemimpin telah menyebabkan kemajuan, sementara mengabaikan arahannya telah menciptakan masalah di Iran," tambahnya.

“Pemilu 18 Juni adalah peristiwa penting ketika rakyat Iran mengatasi semua permusuhan musuh dan kesulitan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 untuk menampilkan epik yang hebat dalam hal jumlah pemilih,” ujarnya.

Raisi mengatakan bahwa sebuah model baru pemerintahan telah diperkenalkan kepada dunia. Dalam model baru pemerintahan ini, agama berdampingan dengan dunia, sains berdampingan dengan akhlak, keadilan berdampingan dengan kemajuan dan kemuliaan berdampingan dengan kemakmuran.

“Agama dapat mengatur semua aspek kehidupan manusia dan dalam satu kata, republik bersama dengan Islam dan kemerdekaan bersama dengan kebebasan saling berhubungan,” ucapnya.

Di bagian lain sambutannya, presiden baru Iran menuturkan kami telah memikirkan solusi untuk masalah defisit anggaran, masalah stabilitas pasar saham, pengendalian harga dan inflasi, masalah Corona dan isu-isu lain.

“Kami akan berusaha untuk menghapus sanksi, tetapi saya tidak akan menggadaikan “taplak makan rakyat” kepada pihak asing,” tegasnya. (RM)

Tags