Aug 02, 2021 18:07 Asia/Jakarta
  • Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa
    Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa

Raja Bahrain mengakui tidak dilaksanakannya Perjanjian Al-Awla tentang Rekonsiliasi antara negara-negara GCC.

Kantor Berita Bahrain, Bana hari Senin (2/8/2021) melaporkan, Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa bertemu dengan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Salman bin Hamad Al Khalifa untuk membahas pentingnya kerja sama antara negara-negara anggota P-GCC demi mewujudkan perjanjian Al-Ula dan stabilitas regional

Raja Bahrain juga menyerukan dialog media melalui media sosial untuk memperkuat kesatuan tujuan dan nasib bersama semua negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk [Persia] dan  menghindari apa pun yang akan merusak tujuan bersama.

Bahrain adalah salah satu dari empat negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar bersama dengan Arab Saudi, UEA dan Mesir pada 5 Juni 2017.

Empat negara Arab sejak itu memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, dan membuat banyak tuduhan terhadap Doha serta memblokadenya dari arah darat, laut dan udara.

Doha membantah tuduhan yang dibuat oleh tetangga Arabnya bersama Mesir, dan menuduh mereka berusaha menguasai Qatar dan merebut sumber dayanya.

Januari lalu, setelah empat tahun berselisih, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir mengadakan pertemuan Dewan Kerja Sama Teluk di kota Saudi Al-Ula, dan mengumumkan berakhirnya perselisihan dengan Doha dan melanjutkan hubungan dengan Qatar.

Meskipun kesepakatan dicapai pada pertemuan Al-Ula, Bahrain dan Qatar telah berselisih mengenai kedaulatan atas beberapa pulau kecil di Teluk Persia selama bertahun-tahun, dan ketegangan antara Manama dan Doha tetap tinggi.(PH)

 

Tags