Jul 22, 2021 20:22 Asia/Jakarta
  • Penanganan COVID-19 di Indonesia
    Penanganan COVID-19 di Indonesia

Perkembangan di negara-negara Asia Tenggara selama sepekan terakhir diwarnai sejumlah isu penting seperti Satgas COVID-19 di Indonesia sebut angka kasus positif nasional turun 40 persen selama sepekan.

Selain itu masih ada isu lainnya seperti dari Malaysia, pemerintah Malaysia diprediksi capai puncak pandemik capai 24.000 pada September, dari Singapura dilaporkan, Kasus COVID meningkat, Singapura kembali perketat pembatasan, Filipina deteksi kasus lokal pertama varian Delta, Peretas China curi data pemerintah Kamboja, Proyeksi kasus COVID-19 capai 30 ribu, Thailand peringatkan warganya...

Satgas: Angka kasus positif nasional turun 40 persen selama sepekan

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan angka kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia mengalami penurunan sekitar 40 persen dalam sepekan terakhir.

Corona di Indonesia

"Jika dilihat tujuh hari ke belakang, secara nasional kasus positif mengalami penurunan di mana semula 56.757 pada 15 Juli, menjadi 33.772 pada 21 Juli atau turun sebesar 40 persen," kata Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan kepada wartawan yang dipantau melalui aplikasi Zoom di Jakarta, Kamis sore.

Wiku mengatakan angka kesembuhan dalam periode yang sama menunjukkan adanya peningkatan sebesar lebih dari 70 persen.

Jika dilihat pada persen kasus aktif, kata Wiku, terlihat mulai mengalami penurunan selama tiga hari terakhir.

Wiku juga melaporkan persentase harian keterisian tempat tidur perawatan pasien di rumah sakit di tingkat nasional juga mengalami penurunan secara stabil selama sepekan terakhir dari 76,26 persen menjadi 72,8 persen.

"Adanya perkembangan yang baik ini patut diapresiasi. Saya berterima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang tidak kenal lelah merawat pasien juga kepada seluruh pemerintah daerah yang telah bergerak cepat dalam membantu pelaporan pasien serta kontak erat COVID-19," ujarnya.

Namun Wiku menilai kegiatan testing dalam upaya pelacakan kasus COVID-19 di sejumlah daerah perlu diperbaiki dan menjadi perhatian serius.

"Jumlah orang diperiksa yang mengalami penurunan selama empat hari terakhir, perlu untuk segera dikejar untuk meningkat kembali. Karena semakin tinggi testing, semakin banyak kasus yang dapat terdeteksi dan ditangani sejak dini," ujarnya.

Hal lain yang juga perlu menjadi fokus bagi pihak terkait adalah angka kematian yang cenderung mengalami peningkatan selama sepekan terakhir.

"Ini patut dijadikan refleksi kita bersama, terlebih sudah enam hari berturut-turut kematian kita mencapai angka lebih dari 1.000 setiap harinya," katanya.

Angka kematian akibat COVID-19, kata Wiku, tidak dapat ditoleransi lagi. "Karena ini bukan sekadar angka, di dalamnya ada keluarga, kerabat, kolega dan orang-orang tercinta yang pergi meninggalkan kita," ujarnya.

Kasus positif yang turun dan kesembuhan yang meningkat, kata Wiku, harus diikuti dengan penurunan angka kematian di tengah masyarakat.

Malaysia diprediksi capai puncak pandemik capai 24.000 pada September

Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM) memprediksi jumlah kasus harian COVID-19 di negara tersebut akan mencapai puncaknya pada pertengahan September dengan 24.000 kasus positif sehari.

Dirjen Kesehatan KKM, Dr Noor Hisham Abdullah dalam keterangannya kepada media di Putrajaya, Jumat, mengatakan berdasarkan proyeksi kadar infeksi (RT) pada saat itu adalah 1.2.

"Efektivitas vaksin berada pada 75 persen sekiranya kapasitas pemberian dos kedua adalah 100,000 per hari dan 80 persen penduduk telah divaksinasi," katanya.

Penanganan Corona di Malaysia

Dia mengatakan kasus harian positif COVID-19 diprediksi menurun di bawah 1.000 kasus setiap hari pada Oktober.

Hisham mengatakan berdasarkan prediksi yang dibentangkan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) kasus harian akan terus meningkat hingga 17.000 per hari pada pertengahan Agustus.

Dia mengatakan bila pihaknya bisa melaksanakan vaksinasi 150.000 dos per hari untuk dos kedua dengan 80 persen efektivitas vaksinasi pada Oktober kasus harian positif COVID-19 akan turun di bawah 1.000.

Peningkatan kasus positif COVID-19 dilaporkan selama tiga hari berturut-turut sejak Selasa dengan kasus tertinggi 13.215 dilaporkan pada Kamis.

Dari jumlah tersebut sebanyak 12.684 kasus yang dideteksi adalah pasien COVID-19 kategori satu dan dua manakala 531 adalah kategori tiga hingga lima.

Sementara itu jumlah kasus harian baru pada Jumat (16/7) menurun menjadi 12.541 dengan jumlah kasus tertinggi tetap berada di Negeri Selangor sebanyak  5.512 kasus.

Kasus COVID meningkat, Singapura kembali perketat pembatasan

Otoritas Singapura akan menghentikan kegiatan makan di restoran dan melarang pertemuan lebih dari dua orang selama satu bulan mulai Kamis (22/7) saat kasus COVID-19 meningkat lebih lanjut, kata kementerian kesehatan Singapura.

Peningkatan kasus infeksi virus corona memberikan pukulan bagi rencana pembukaan kembali negara itu.

Langkah pembatasan itu akan ditinjau dalam dua pekan ketika negara itu mendekati targetnya untuk memvaksinasi dua pertiga populasinya pada 9 Agustus.

Image Caption

Kasus baru COVID-19 di Singapura mencapai hampir dua kali lipat pada Senin (19/7) dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan sebanyak 184 kasus baru infeksi corona diperkirakan dikonfirmasi pada Selasa.

Dia mengatakan vaksinasi telah selesai untuk setengah populasi Singapura.

Pemerintah Singapura mendorong untuk meningkatkan tingkat vaksinasi di kalangan orang tua. Sebesar 30 persen lansia di negara itu belum divaksin.

Jumlah kasus baru harian COVID-19 Singapura tercatat hanya sebagian kecil dari yang dilaporkan di negara-negara lain di Asia Tenggara.

Namun, pengetatan langkah pembatasan dilakukan hanya beberapa hari setelah pelonggarannya. Langkah itu merupakan kemunduran bagi Singapura yang ingin bergerak dari pandemi.

"Kita harus melakukan pengetatan langkah pencegahan ini sehingga kita dapat mengurangi tingkat aktivitas kita secara keseluruhan dan memperlambat penularan," kata Lawrence Wong, ketua bersama satuan tugas COVID-19 Singapura.

"Tujuannya sekarang adalah memberi kita waktu sehingga kita dapat memvaksin lebih banyak orang, terutama para manula," ujar Wong.

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa setelah situasi stabil, Singapura akan memberlakukan aturan pembatasan yang lebih lunak bagi warga yang telah divaksin.

Singapura telah meningkatkan pengujian COVID-19 setelah muncul klaster penularan di bar karaoke KTV dan pelabuhan perikanan.

Klaster KTV telah menimbulkan kemarahan dan pertanyaan publik atas pengizinan untuk ruang-ruang yang terkenal memfasilitasi prostitusi dan perjudian. Ruang-ruang tersebut untuk sementara diizinkan beroperasi sebagai restoran.

Sementara itu, pemerintah Singapura mengatakan bahwa lembaga-lembaga penegak hukum telah diperketat.

Singapura telah melaporkan lebih dari 63.000 kasus infeksi virus corona secara keseluruhan, yang sebagian besar terkait dengan wabah di asrama pekerja migran tahun lalu.

Filipina deteksi kasus lokal pertama varian Delta

Filipina mendeteksi kasus COVID-19 lokal pertama varian Delta, saat total kasus varian yang sangat menular di negara Asia Tenggara itu naik menjadi 35, menurut Departemen Kesehatan (DOH), Jumat.

Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire mengatakan 16 kasus baru varian Delta ditemukan di negara tersebut, termasuk 11 transmisi lokal, dengan 15 kasus sembuh dan satu kematian.

Enam dari 11 kasus terdeteksi di wilayah Mindanao utara di Filipina selatan.

"(Enam kasus) merupakan bagian dari kasus klaster besar, yang muncul antara 23-28 Juni. Semuanya ditandai sebagai kasus sembuh," tambahnya.

Sementara itu, dua kasus ditemukan di Metro Manila, satu kasus di Luzon tengah dan dua lainnya di Filipina tengah, kata Vergeire.

Filipina sebelumnya melaporkan 19 kasus varian Delta dari sampel warga Filipina yang tiba di tanah air dan langsung melakukan isolasi.

Sebanyak 18 pasien sembuh dan satunya lagi meninggal, menurut DOH.

Filipina melarang masuk pelancong asal Indonesia, India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Oman, dan Uni Emirat Arab untuk mengekang varian Delta.

Hingga Kamis (15/7), tercatat 1.490.665 kasus terkonfirmasi dan 28.314 kematian COVID-19 di negara tersebut.

Peretas China curi data pemerintah Kamboja

Terkubur dalam dakwaan Amerika Serikat yang panjang terhadap aksi mata-mata global China di dunia maya, ada hal yang mengundang penasaran.

Kamboja, salah satu sekutu Beijing paling loyal di Asia, ternyata juga menjadi target serangan siber China.

Serangan itu mengungkap data pembicaraan antara China dan Kamboja tentang penggunaan Sungai Mekong.

Sungai Mekong dianggap sebagai medan perang baru antara AS dan China dalam menancapkan pengaruh mereka di Asia Tenggara.

Empat warga negara China --tiga pejabat keamanan dan seorang peretas yang dikontrak-- telah didakwa melakukan serangan terhadap puluhan perusahaan, universitas dan badan-badan pemerintah di AS dan negara lain, kata Departemen Kehakiman AS, Senin.

Belum ada tanggapan dari mereka yang disebut dalam dakwaan itu.

Tuduhan tersebut, yang menurut China dibuat-buat dan bermotivasi politik, tercantum dalam dakwaan pengadilan AS sepanjang 30 halaman tentang aktivitas sebuah perusahaan yang dikelola kementerian luar negeri China di Hainan, provinsi kepulauan China dekat Asia Tenggara.

Menurut dakwaan, salah satu target serangan adalah "Kementerian A Pemerintah Kamboja", di mana peretas "mencuri data terkait pembicaraan pemerintah China dan Kamboja tentang penggunaan Sungai Mekong" pada Januari 2018.

Kementerian yang dimaksud adalah Kementerian Luar Negeri Kamboja, kata dua sumber yang mengetahui langsung dakwaan itu.

Kedutaan besar China di Kamboja dan Kemenlu China belum memberi tanggapan tentang hal itu.

Seorang juru bicara Kemenlu Kamboja meneruskan pertanyaan Reuters ke kementerian telekomunikasi, yang menolak berkomentar. Juru bicara pemerintah Kamboja Phay Siphan juga menolak memberi tanggapan.

Rahasia dan Data

Sungai Mekong sepanjang 4.350 km, yang dikenal sebagai Lancang di bagian hulunya, mengalir dari China di sepanjang perbatasan Myanmar, Laos, dan Thailand melalui Kamboja dan Vietnam. Sungai itu telah menghidupi masyarakat petani dan nelayan selama ribuan tahun.

Seperti Laut China Selatan, Sungai Mekong telah menjadi garis depan perseteruan AS dan China.

Beijing menyalip Washington dalam hal pengeluaran dana dan pengaruh di negara-negara hilir karena memegang kendali atas perairan sungai itu.

Menurut dakwaan, para peretas China mendapatkan data dari kementerian China pada hari yang sama saat Kamboja menjadi tuan rumah pertemuan puncak Kerja Sama Lancang-Mekong (LMC) yang didukung China dan dihadiri para pemimpin China, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam di Phnom Penh pada 10 Januari 2018.

Data itu berisi pembicaraan dalam pertemuan tersebut, kata dakwaan tanpa menjelaskan detilnya.

Pada hari yang sama, para peretas menyembunyikan dan mengirimkan "rahasia perdagangan dan data hidroakustik" dalam gambar koala dan Presiden AS Donald Trump ke sebuah akun daring yang mereka kendalikan, menurut dakwaan itu.

Belum jelas apakah data hidroakustik --data yang dikumpulkan lewat sonar dan digunakan untuk mengawasi objek di bawah air-- berasal dari wilayah Sungai Mekong.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada menteri-menteri luar negeri di Asia Tenggara bahwa AS mendukung sebuah "kawasan Mekong yang bebas dan terbuka" di bawah Kemitraan Mekong-AS yang didukung Washington.

Proyeksi kasus COVID-19 capai 30 ribu, Thailand peringatkan warganya

Gugus tugas penanganan COVID-19 Thailand meminta orang-orang untuk mengikuti langkah-langkah penahanan virus yang lebih ketat dan memperingatkan bahwa tanpa kerja sama mereka, tingkat infeksi harian secara kasar dapat mencapai tiga kali lipat hingga mencapai 30.000 kasus dalam skenario terburuk.

Negara Asia Tenggara itu melaporkan 11.784 kasus baru pada Senin, hari keempat berturut-turut dari rekor infeksi, dan 81 kematian baru, sehingga total kematian menjadi 3.422 dan kasus menjadi 415.170, dengan sebagian besar infeksi dari wabah dimulai pada April.

Perawatan Pasien Corona (dok)

Thailand dapat mencatat infeksi harian lebih dari 30.000 kasus jika masyarakat tidak mematuhi aturan, kata juru bicara satgas COVID-19 Thailand, Taweesin Wisanuyothin, pada sebuah pengarahan Senin.

"Saya tidak ingin proyeksi itu terjadi. Kami telah melihat lebih dari 10.000 kasus selama beberapa hari dan kami ingin kasus turun. Tetapi tidak ada yang bisa melakukan ini sendiri dan semua orang harus membantu," ujar dia.

Pemerintah pada Minggu (18/7) mengumumkan tindakan penguncian yang lebih ketat di Ibu Kota Bangkok dan 12 provinsi berisiko tinggi, yang diklasifikasikan sebagai "zona merah gelap", mulai minggu ini, serta menangguhkan sebagian besar penerbangan domestik dan memperluas area jam malam.

Penerbangan domestik dari dan ke Bangkok dan provinsi-provinsi itu akan ditangguhkan mulai Rabu (21/7), dengan beberapa pengecualian, termasuk untuk situasi medis atau darurat.

Pendaftaran akan diperlukan bagi orang-orang untuk meninggalkan daerah-daerah itu dan pos-pos pemeriksaan didirikan, yang berarti akan "sangat tidak nyaman untuk bepergian," kata Taweesin.

Ketika Thailand sedang berjuang dengan wabah terlamanya, sejauh ini hanya 3,4 juta dari lebih dari 66 juta penduduk yang telah divaksin penuh.

Pemerintah pekan lalu menyetujui rencana untuk memperoleh 120 juta dosis vaksin sebagai tambahan dari 105,5 juta dosis yang direncanakan tahun ini, kata juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri dalam sebuah pernyataan.

 

Tags