Hujjatul Islam Kazem Seddiqi: Teknologi Nuklir adalah Modal Negara / Perlunya Menghormati Guru dan Buruh
(last modified Fri, 02 May 2025 13:19:16 GMT )
May 02, 2025 20:19 Asia/Jakarta
  • Hujjatul Islam Kazem Seddiqi
    Hujjatul Islam Kazem Seddiqi

Pars Today - Mengacu pada perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat dalam beberapa minggu terakhir, khatib salat Jumat Tehran mengatakan, "Para negosiator Iran berpengalaman, kuat, dan penuh perhitungan. Mereka membela hak Iran untuk memiliki teknologi dan pengetahuan nuklir sebagai modal negara."

Menurut laporan Pars Today mengutip IRNA, dalam khotbah salat Jumat di Tehran minggu ini (02/05), yang disampaikan di Universitas Tehran dan dihadiri oleh jamaah Tehran, Hujjatul Islam Kazem Seddiqi menambahkan, Tim perunding tengah mengadakan pembicaraan dengan belajar dari perundingan JCPOA, di bawah dukungan dan bimbingan dari para pejabat tinggi. Pengetahuan nuklir sangat menentukan bagi kami dan merupakan modal negara, di mana modal dan hak ini tidak pernah bisa dinegosiasikan.

Melanjutkan pidatonya, khatib salat Jumat Tehran menyinggung urgensi dan peran khusus guru dalam mendidik calon-calon pembangun negara di masa depan, dan menganggap pendidikan sebagai lembaga pemerintah yang paling penting dan pusat krusial bagi sistem dan negara, serta menekankan perlunya menjamin penghidupan guru oleh pemerintah.

Menekankan perlunya tindak lanjut pelaksanaan Dokumen Transformasi Pendidikan oleh menteri dan para pimpinan kementerian ini, Seddiqi menjelaskan, Guru memiliki hak atas kita semua dan telah berperan dalam mendidik para pembangun masa depan dan semua pejabat dan pengelola negara. Oleh karena itu sangat penting agar harkat dan martabat orang-orang yang kita kasihi ini mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Hujjatul Islam Seddiqi menegaskan, Penting bagi menteri yang terhormat untuk melaksanakan dengan baik dokumen transformasi yang telah diperkenalkan oleh Imam dan Rahbar kita yang terkasih sebagai resep untuk keselamatan dan kasih bagi para pembangun masa depan. Selain itu, pemerintah, sistem, dan semua orang harus menghormati guru yang bekerja keras serta menyelesaikan masalah mereka terkait ekonomi dan mata pencaharian. Modal utama seorang guru adalah cinta dan komitmennya. Jika guru tahu bahwa mereka adalah penerus Nabi dan penerus Tuhan dalam mendidik para pembangun masa depan, motivasi dan komitmen mereka akan berlipat ganda.

Khatib salat Jumat Tehran melanjutkan dengan menekankan pentingnya masalah pendidikan bersama dengan pengajaran di sekolah-sekolah negara itu, dengan mengatakan, Pendidikan harus menjauh dari yang berorientasi pada ingatan, dan untuk tujuan ini, isi buku teks harus ditinjau dan direvisi, dan masalah-masalah revolusioner dan pendidikan revolusioner harus lebih banyak terlihat dalam buku-buku ini.

Seddiqi juga menekankan status pekerja dan peran kelompok ini dalam meningkatkan produksi dan memperbaiki ekonomi negara.

"Pekerja menikmati status yang tinggi di negara ini, simpul-simpul produksi dan ekonomi terbuka di tangan pekerja, tempat produksi dan kerja adalah garda terdepan pekerja, dan dalam jihad ini, mereka berkontribusi pada kemandirian dan martabat negara," ujar Hujjatul Islam Kazem Seddiqi.(sl)