Kesiapan Iran Jamin Kebutuhan Minyak Dunia
(last modified Wed, 15 Jun 2022 10:40:05 GMT )
Jun 15, 2022 17:40 Asia/Jakarta
  • Menteri Perminyakan Iran, Javad Owji
    Menteri Perminyakan Iran, Javad Owji

Menteri Perminyakan Iran, Javad Owji Selasa (14/6/2022) di sela-sela pertemuan dengan Wakil Ketua Kabinet Menteri Turkmenistan urusan minyak dan gas, Shahin Abdul Rahmanov.

Di pertemuan tersebut Owji mengatakan, "Mengingat peristiwa terakhir terkait kenaikan harga bensin di dunia, Iran siap untuk menjamin suplai minyak dan gas serta olahan minyak."

"Di bidang diplomasi energi Kementerian Perminyakan, selama beberapa bulan terakhir telah diambil langkah-langkah yang baik melalui interaksi dengan negara-negara kawasan dan transregional. Contoh nyatanya adalah interaksi dengan negara-negara Amerika Latin," papar Owji.

Penekanan menteri perminyakan Iran atas kesiapan Tehran menjamin kebutuhan dunia terkait minyak dan gas serta olahan minyak dinyatakan mengingat peningkatan kemampuan Iran di bidang ekstraksi dan produksi serta semakin kuatnya posisi ekspor Iran khususnya di pemerintahan ke-13 dalam koridor kebijakan macro melawan sanksi dan meningkatkan interaksi dengan negara lain di sektor industri.

Faktanya Iran selama sepuluh bulan lalu meraih prestasi yang mengesankan di bidang ini. Menurut menteri perminyakan, Iran memiliki interaksi positif dan win-win dengan negara-negara Amerika Latin termasuk Venezuela, Nikaragua dan Kuba di sektor ekspor minyak, kondensat, produk olahan minyak, suplai bahan bakar serta pemanfaatan kapasitas kilang minyak negara-negara ini, dan ekspor jasa teknis.

Kapal tanker Iran

Prestasi Iran dalam meningkatkan ekspor minyak ini dicapai meski sanksi sepihak dan ilegal AS terhadap Tehran masih berlanjut, termasuk sanksi minyak yang dilancarkan dalam koridor represi maksimum. Faktanya salah satu tujuan terpenting Washington sejak menjatuhkan sanksi sepihak terhadap Iran yang diimplementasikan mulai November 2018 adalah menghentikan ekspor minyak Republik Islam.

Meski demikian, pemerintah Donald Trump di bidang ini masih gagal meraih pencapaian siginifikan dan ekspor minyak serta olahannya, meski mengalami penurunan volumenya, tapi ekspor ini masih terus belanjut dengan berbagai metode. Kondisi juga diteruskan oleh Presiden AS saat ini, Joe Biden dan Tehran melalui langkah cerdas dan tepatnya selain meningkatkan kapasitas produksi energinya, juga mampu meraih pencapaian mengesankan di sektor ekspor minyak dan produk olahannya.

Menteri perminyakan Iran seraya menyinggung sanksi zalim terhadap negaranya mengatakan, peristiwa selama beberapa bulan terakhir dan diplomasi energi Iran dengan negara kawasan dan transregional menunjukkan bahwa sanksi zalim terhadap Republik Islam Iran tidak berguna dan tidak menghentikan produksi minyak serta olahannya. Dunia memahami dengan baik hal ini bahwa Iran dengan memiliki cadangan minyak dan gas yang besar, mampu menjamin mayoritas kebutuhan energi di dunia.

Ia menekankan bahwa masalah ini telah dipaparkan di pertemuan pekan lalu di Baku di hadapan perwakilan dan menteri energi negara-negara Eropa, dan dalam kapasitasnya sebagai menteri perminyakan Iran, ia menyatakan bahwa Tehran siap menjamin kebutuhan minyak, gas dan olahan minyak negara-negara dunia.

Iran dengan menerapkan strategi muqawama maksimum dan dari berbagai jalan, bukan saja berhasil mematahkan sanksi Amerika termasuk ekspor minyak dan produk olahannya, bahkan meski mendapat sanksi zalim selama bertahun-tahun, pengembangan industri minyak dan gas Iran juga tidak mandek.

Di sisi lain, peningkatan kapasitas dan kemampuan dalam negeri untuk meminimalkan kerusakan akibat represi asing dan juga jaminan atas kebutuhan negara lain, telah ditetapkan di agenda kerja negara ini. Contoh nyata hal ini adalah pembuatan kapal tanker raksasa oleh industri maritim Iran untuk Venezuela, yang bukan saja menunjukkan kemampuan industri dan teknologi Iran,tapi juga mengindikasikan kekalahan upaya Washington untuk membatasi dan membuat Tehran terjepit. (MF)