Iran Mediasi Perdamaian India-Pakistan; Baghaei: Kehadiran Zionis Buruk bagi Negara Mana Pun
-
Ismaeil Baghaei, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran
Pars Today - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran mengatakan, "Sikap resmi tim negosiasi AS penting bagi kami, dan terserah kepada mereka untuk menciptakan satu sikap guna mengadopsi sikap yang wajar."
Ismaeil Baghaei, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran dalam konferensi pers pada hari Senin (05/05), mengacu pada kunjungan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Sayid Abbas Araqchi ke Pakistan mengatakan, Iran memiliki hubungan dekat dengan Pakistan, dan kunjungan Menteri Luar Negeri Iran ke Pakistan berada dalam kerangka konsultasi Iran yang berkelanjutan dan erat dengan negara-negara tetangga.
Menurut laporan Pars Today, Jubir Kemenlu Iran mengatakan, Masalah-masalah regional, terutama yang terkait dengan Palestina yang diduduki, Lebanon, Suriah, dan masalah-masalah yang kita hadapi di Asia Barat, akan menjadi agenda pembicaraan Araqchi dengan mitranya. Ia juga akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri dan Presiden Pakistan.
Jubir Kemenlu Iran juga menyinggung kunjungan Araqchi ke India.
Menurutnya, Kunjungan Araqchi ke India diagendakan untuk berpartisipasi dalam pertemuan Komisi Ekonomi Gabungan dan akan dilaksanakan beberapa hari kemudian. Kunjungan Araqchi ke Pakistan akan berakhir pada hari Senin, dan kunjungannya ke India dijadwalkan pada hari Kamis.
Kritik terhadap Sikap Prancis
Terkait pernyataan Menteri Luar Negeri Prancis dan peran polisi jahat negara ini terhadap Iran, Baghaei menjelaskan, Kami mengundang Prancis dan negara-negara Eropa lainnya untuk memainkan peran konstruktif dalam setiap proses negosiasi. Beberapa posisi yang diungkapkan Prancis tidak memiliki dasar apa pun dan bertentangan dengan hukum internasional. Mengungkapkan beberapa tuntutan dan masalah yang tidak ada hubungannya dengan negosiasi tidak akan membantu.
Hak nuklir damai Iran, garis merah yang tidak dapat dinegosiasikan
Terkait pernyataan Trump mengenai pembongkaran fasilitas nuklir Iran, Baghaei mengatakan, Sikap dan kerangka kerja berprinsip kami, yang menjadi dasar kami mengadakan pembicaraan tidak langsung dengan Amerika Serikat, tidak dapat diubah. Oleh karena itu, kami akan bernegosiasi berdasarkan hal tersebut.
Baghaei menambahkan, Sikap berprinsip Iran mengenai hak rakyat Iran untuk menggunakan energi nuklir secara damai adalah posisi tetap yang didasarkan pada logika dan hukum internasional. Anda tidak dapat menjadi anggota suatu perjanjian dan hanya memenuhi kewajibannya. Program nuklir Iran adalah program yang sangat mengakar yang dimulai sejak tahun 1960-an.
Alasan pembatalan perundingan
Menanggapi pertanyaan tentang apakah Netanyahu merencanakan dan melaksanakan semacam kudeta terhadap Trump melalui beberapa orang penting dalam pembuatan kebijakan terkait Iran, termasuk penasihat keamanan nasional negara itu, Baghaei mengakatan, Keputusan untuk menunda pembicaraan dibuat atas saran Oman sebagai mediator negosiasi dan kesepahaman antara ketiga pihak. Kami mendengar banyak berita. Spektrum penghasut perang dan penentang diplomasi di dalam dan luar Amerika Serikat, yang berpusat pada rezim Zionis, telah melakukan upaya luar biasa dalam beberapa minggu terakhir untuk mengganggu proses negosiasi. Namun bagi kami, sikap resmi delegasi negosiasi AS penting. Terserah mereka untuk membentuk kohesi ini dalam tim mereka sendiri guna mengadopsi posisi yang masuk akal, logis, dan realistis.
Pejabat rezim Zionis membawa kesialan
Merujuk pada pembatalan kunjungan Netanyahu ke Republik Azerbaijan, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, Kunjungan pejabat rezim Zionis ke negara mana pun jelas sangat disayangkan dan tidak menguntungkan. Rezim ini dikutuk dan telah melakukan kejahatan paling serius terhadap Palestina, dan seluruh masyarakat dunia marah dengan kejahatan ini. Kami juga mengikuti media dan yakin bahwa semua negara akan berhati-hati dalam memilih pejabat yang akan mereka undang. Seluruh dunia harus bertindak bersama dalam hal ini untuk mencegah normalisasi kejahatan.
Kesiapan untuk negosiasi dengan tiga negara Eropa
Baghaei juga menyatakan mengenai negosiasi Iran dengan para pemimpin politik dari tiga negara Eropa (Inggris, Prancis, dan Jerman) di Roma dan pembatalan negosiasi ini.
Menurutnya, Tidak ada pembatalan dan tidak ada pesan khusus, dan itu hanya karena masalah logistik. Pertemuan ini seharusnya diadakan bersamaan dengan negosiasi tidak langsung antara Iran dan AS di Eropa, dan kami siap untuk mengadakan pertemuan lain dengan persetujuan para pihak.
Mitra strategis
Sekaitan dengan perjanjian strategis antara Iran dan Rusia, Baghaei menjelaskan, Perjanjian kemitraan strategis antara Rusia dan Iran sedang diupayakan dengan serius. Dari pihak kami, kami juga segera menindaklanjuti langkah-langkah tersebut. RUU untuk pengesahan perjanjian ini telah dikirim ke presiden oleh Kementerian Luar Negeri Iran beberapa waktu lalu dan sedang menjalani prosedur persetujuan hukum.
Akankah mekanisme pemicu diaktifkan?
Jubir Kemenlu Iran menyatakan mengenai pengaktifan Snapback atau mekanisme pemicu, Kami tidak melihat alasan atau dasar hukum untuk mengaktifkan mekanisme pemicu karena aktivitas Iran bersifat damai. Fakta bahwa beberapa pihak mencoba menyalahgunakan alat ini dan menyalahgunakan posisi mereka di Dewan Keamanan untuk mendapatkan poin dalam negosiasi tidak dapat diterima menurut pendapat kami, dan konsekuensi dari penggunaan isu ini pasti akan dirasakan oleh pihak-pihak yang berseberangan.
Pertemuan BRICS
Baghaei juga mengemukakan tentang pertemuan BRICS di Brasil dan kehadiran pejabat Iran.
Menurutnya, Topik-topik penting diangkat dalam pertemuan ini, termasuk perluasan kerja sama Selatan-Selatan dan penguatan hubungan antara negara-negara berkembang. Berbagai pertemuan kelompok juga diadakan. Mengenai BRICS, organisasi ini, yang didasarkan pada Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, sendiri mensyaratkan terciptanya pengaturan regional untuk menyelesaikan perselisihan dan memperkuat norma-norma internasional.
Konflik antara Pakistan dan India
Mengenai konflik antara Pakistan dan India, Baghaei mengatakan, Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk meredakan situasi antara kedua negara.(sl)