Imam Khamenei: Berkat Tekad Bangsa-Bangsa Kawasan, AS akan Keluar dari Asia Barat
(last modified Sat, 17 May 2025 14:52:50 GMT )
May 17, 2025 21:52 Asia/Jakarta
  • Ayatullah Khamenei
    Ayatullah Khamenei

Pars Today – Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, menyebut kewajiban pemerintah Islam, adalah meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi, profesionalitas, dan keimanan peserta didik.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Sabtu (17/5/2025) dalam pertemuan dengan guru dan pengajar, menganggap upaya menampilkan citra guru yang baik, dan menciptakan gambaran yang menarik, gembira serta menyenangkan dari guru di benak masyarakat, merupakan hal urgen dan membutuhkan kerja seni dan media dari instansi-instansi pemerintah.
 
Di awal paparannya, Ayatullah Khamenei, menyebut tujuan pertemuan ini adalah untuk berterimakasih atas para guru dan menghormati kedudukan mereka. Pada saat yang sama ia menekankan bahwa setiap biaya yang dikeluarkan di bidang pendidikan, kenyataannya adalah investasi bagi masa depan negara.
 
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menambahkan, “Patut disyukuri, Presiden Iran terhormat menaruh perhatian khusus pada masalah-masalah pendidikan dan pengajaran, dan Menteri Pendidikan, termasuk manajer unggul dan mengenal baik masalah-masalah kementerian ini.”
 
Menurut Rahbar, terwujudnya tujuan-tujuan, dan pandangan positif publik tergantung pada penanganan serius mereka.
 
Ayatullah Khamenei, menilai penghormatan terhadap guru mulai dari bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup hingga membangun citra kreatif dan indah, gembira serta menyenangkan dari guru di benak masyarakat, merupakan tugas penting.
 

 

“Buah dari penghormatan kepada guru, dan upaya membangun citra mereka harus dilakukan sedemikian rupa sehingga masyarakat memandang guru sebagai pribadi yang menarik, aktif, pekerja keras, membanggakan, dan penuh kebanggaan, serta memandang profesi guru sebagai salah satu profesi yang menjadi idaman kaum muda,” paparnya.
 
Ia menambahkan, “Guru bukan hanya mengajarkan buku pelajaran, akhlak, perilaku, kehadiran di kelas dan kualitas mengajar, serta karakteristik-karakteristik pribadinya seperti rendah hati atau sombong, dan riang gembira atau murung, dapat membangun jati diri, dan sangat berpengaruh pada anak didik melebihi ayah dan ibunya, dan jika guru datang ke kelas dengan pemahaman dan kesadaran ini, maka ia akan memperhatikan secara khusus setiap perkataan dan perilakunya.”
 
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, menilai tanggung jawab pemerintahan Islam, adalah meningkatkan ilmu pengetahuan, kemampuan teknis, profesionalitas, dan keimanan peserta didik.
 
Di bagian akhir pidatonya, Ayatullah Khamenei, menyinggung statemen Presiden Amerika Serikat, dalam lawatan terbaru ke kawasan Asia Barat.
 
Ia menuturkan, “Sebagian dari statemen Presiden AS dalam lawatan ini begitu dangkal, dan memalukan bagi pembicaranya, dan bagi rakyat AS, sehingga tidak perlu ditanggapi.”
 
Ayatullah Khamenei menganggap sebagian perkataan Donald Trump, terkait klaim penggunaan kekuatan untuk perdamaian adalah bohong.
 

 

“Kapan ia dan pemerintah AS, menggunakan kekuatan untuk perdamaian? Mereka menggunakan kekuatan untuk melakukan pembunuhan massal di Gaza, dan menyulut perang di semua tempat yang bisa diaksesnya, dan digunakan untuk mendukung orang-orang bayarannya,” imbuh Rahbar.
 
Pada saat yang sama, Imam Khamenei, meyakini bahwa kekuatan dapat digunakan untuk mewujudkan perdamaian, dan keamanan.
 
Ia menjelaskan, “Oleh karena itu Republik Islam, setiap hari akan menambah kekuatan diri dan negara, tapi AS menggunakan kekuatannya dengan memberikan bom-bom berbobot 10 ton ke Rezim Zionis, yang dijatuhkan ke atas kepala anak-anak Gaza, rumah sakit, dan rumah-rumah warga di sana, di Lebanon, dan di tempat lain yang mereka inginkan.”
 
Ayatullah Khamenei juga menyinggung statemen Presiden AS yang mengatakan negara-negara kawasan tanpa AS tidak akan bisa bertahan hidup meski hanya 10 hari.
 
“Ia dalam transaksi dan usulan-usulannya sekarang berusaha memaksakan model kepada negara-negara Arab yang berdasarkan model itu negara-negara Arab tidak akan bisa bertahan hidup tanpa AS meski hanya 10 hari. Model ini dapat dipastikan gagal, dan berkat tekad bangsa-bangsa kawasan, AS harus keluar, dan pasti akan keluar dari kawasan,” tegasnya.
 

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, menyebut Rezim Zionis sebagai faktor penyebab kerusakan, perang, dan konflik di kawasan Asia Barat.
 
Ia menerangkan, “Rezim Zionis, yang merupakan tumor, berbahaya, dan mematikan itu, dapat dipastikan harus dicabut dari kawasan, dan pasti akan tercerabut.”
 
Imam Khamenei juga menganggap prinsip dan sistem nilai Republik Islam, yang menjadi dasar pergerakan di kawasan yang bergejolak ini, adalah prinsip yang jelas dan terang.
 
Ia menandaskan, “Iran hari ini tidak bisa dibandingkan dengan masa lalu, dan berkat bantuan Ilahi, dan berkat kekalahan musuh, serta bertolak belakang dengan keinginan mereka, Iran mulia mengalami kemajuan, dan setelah ini generasi muda kita juga akan menyaksikan bahwa dengan kerja sama mereka, negara akan mengalami kemajuan beberapa kali lipat lebih besar dari ini.” (HS)