Araghchi: Program Nuklir Iran bukan barang Impor yang bisa Dihancurkan dengan Pengeboman
(last modified Sun, 22 Jun 2025 18:22:23 GMT )
Jun 23, 2025 01:22 Asia/Jakarta
  • Menlu Iran, Sayid Abbas Araghchi
    Menlu Iran, Sayid Abbas Araghchi

Pars Today - Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, menekankan bahwa program nuklir damai adalah hasil dari pengetahuan dan teknologi dalam negeri para ilmuwan Iran, mengatakan: Program nuklir Iran bukanlah impor yang dapat dihancurkan dengan pengeboman.

Sayid Abbas Araghchi, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, mengatakan kepada wartawan di Istanbul pada Minggu (22/06/2025) malam sebagai tanggapan atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran: Ilmu pengetahuan tidak dapat dihancurkan atau dikembalikan dengan pengeboman. Bangunan dan peralatan dapat dihancurkan, tetapi semuanya dapat dibangun kembali.

 

Menurut Pars Today, Araghchi menyatakan: Tadi malam, Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran. Tindakan ini merupakan agresi yang jelas dan pelanggaran nyata terhadap semua hukum internasional. Agresi ini tidak hanya menghantam Republik Islam Iran dan fasilitas nuklir kami, tetapi juga semua hukum internasional, sistem nonproliferasi dan Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT), dan sebenarnya merupakan upaya untuk melemahkan prinsip-prinsip ini. Menyerang fasilitas nuklir dianggap sebagai kejahatan internasional terbesar dan tindakan yang tidak dapat dimaafkan. Tindakan ini menunjukkan kurangnya komitmen Amerika Serikat terhadap hukum internasional.

 

Araghchi melanjutkan: Kami sedang berada di tengah negosiasi dengan Amerika Serikat ketika negara ini memaksa rezim Zionis untuk menyerang Iran. Kami melanjutkan diplomasi kami dengan pihak-pihak Eropa, tetapi kali ini Amerika mengambil tindakan langsung. Perilaku tidak rasional Amerika Serikat ini hanya dapat memiliki satu alasan; rezim Zionis telah gagal dalam upayanya untuk mencapai tujuannya di Iran dan telah beralih ke Amerika Serikat karena kerugian besar yang dideritanya dari angkatan bersenjata kami. Sungguh disesalkan sejauh mana Gedung Putih berada di bawah pengaruh Israel dan Netanyahu sendiri.

 

Menteri Luar Negeri Iran menambahkan: Kami akan terus membela diri, karena kami berada dalam posisi yang benar dan membela hak-hak kami. Republik Islam Iran tidak mengambil tindakan apa pun yang bertetangan dengan peraturan internasional dan akan dengan tegas melindungi hak-haknya. Kami akan mencegah musuh mencapai tujuan mereka.

 

Araghchi menyimpulkan dengan mengatakan: Masih terlalu dini untuk menilai seberapa efektif diplomasi dalam situasi saat ini. Posisi kami adalah bahwa kami tidak akan berunding dengan Amerika Serikat sampai agresi rezim Zionis berhenti. Posisi ini masih berlaku. Mengingat keadaan baru, tentu saja, keputusan baru harus dibuat. (MF)