Lagi, Ratusan Ribu Warga Iran Unjuk Rasa Kecam Perusuh
Ratusan ribu warga Republik Islam Iran di kota Firouzkouh, Quds, Qarchak, Shemiranat, dan Ray di Provinsi Tehran turun ke jalan-jalan untuk mengecam perusuh yang merusak fasilitas publik.
Para pengunjuk rasa yang melakukan aksinya pada hari Jumat (22/11/2019) itu juga menegaskan kembali dukungan mereka untuk keamanan dan otoritas negara, serta dukungan penuh kepada pernyataan Pemimpi Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.
Ribuan jemaah Shalat Jumat di Tehran juga turun ke jalan-jalan setelah Shalat Jumat di Mushalla Besar Imam Khomeini ra untuk mengutuk para perusuh.
Masyarakat di kota Mashhad, Abadan dan beberapa kota lainnya juga unjuk rasa untuk mengungkapkan kecaman mereka terhadap para perusuh.
Pemerintah Republik Islam Iran mengumumkan pembagian subsidi kepada keluarga berpenghasilan menengah ke bawah dan juga pengumuman harga baru bensin pada Jumat dini hari, 15 November 2019.
Namun perubahan harga bensin telah menuai protes sejumlah masyarakat di beberapa kota di Republik Islam Iran, termasuk di Tehran.
Protes damai sejumlah warga itu kemudian ditunggangi oleh para perusuh dengan merusak dan membakar fasilitas publik seperti bank, pom bensin dan pertokoan.
Para perusuh yang jumlahnya tidak begitu banyak namun terorganisir dan mendapat dukungan penuh baik itu media maupun dukungan langsung dari pejabat AS dan sekutunya itu, juga membuat keonaran di beberapa daerah di pinggiran kota Tehran. Melihat hal itu, masyarakat memisahkan diri dari perusuh, dan aparat keamanan segera turun tangan.
Beberapa pejabat Amerika Serikat, Jerman dan Perancis serta kelompok teroris dan anti-revolusi, pekan lalu mengerahkan upayanya untuk memprovokasi para perusuh di dalam Iran agar melakukan perusakan dan keonaran guna menggoyah pemerintahan Islam.
Beberapa pejabat Amerika di akun Twitter mereka memprovokasi warga Iran untuk semakin banyak turun ke jalan dan melakukan perusakan. Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo pada Sabtu malam pekan lalu di laman Twitternya menulis, sebagaimana sudah saya sampaikan kepada rakyat Iran hampir satu tahun setengah yang lalu, AS bersama kalian.
Tak cukup di situ, penasihat senior Departemen Luar Negeri Amerika Len Khodorkovsky meminta Twitter, Facebook, Youtube, Instagram dan jejaring media sosial lainnya untuk segera menutup akun para pejabat Iran sebelum internet tersambung kembali.
Menanggapi situasi tersebut, ratusan ribu warga Zanjan, Tabriz, Lorestan, Gorgan, Shahrekord, Ardabil, Hamedan, Shiraz, Arak dan berbagai kota lainnya turun ke jalan untuk mengecam para perusuh dan para pendukung asing mereka.
Ratusan ribu penduduk kota Shiraz, Kerman, Qom, Yasuj, Mashhad, Semnan, dan kota-kota lain juga berduyun-duyun ke jalan-jalan pada hari Kamis (21/11/2019) untuk menekankan dukungan mereka kepada Republik Islam Iran dan menyuarakan penentangan atas tindakan para perusuh baru-baru ini.
Para pengunjuk rasa yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, para pejabat dan aparat keamanan meneriakkan slogan-slogan "Mampus Amerika", "Mampus Israel" dan "Mampus Perusuh". Mereka menegaskan dukungan kepada keamanan negara.
Berkat kewaspadaan masyarakat dan aparat keamanan Iran, upaya musuh telah gagal dan kini situasi di beberapa kota di Iran yang terkena dampak aksi perusuh berangsur-angsur normal kembali. (RA)