Berita Palestina | Apa tujuan Israel Menghancurkan Infrastruktur Gaza? / 6 Bayi Palestina Mati Kedinginan!
(last modified Wed, 26 Feb 2025 11:37:49 GMT )
Feb 26, 2025 18:37 Asia/Jakarta
  • Kondisi Jalur Gaza
    Kondisi Jalur Gaza

Parstoday- Departemen Kesehatan Palestina mengonfirmasi peningkatan jumlah syuhada genosida Israel menjadi 48.348 orang.

Departemen Kesehatan Palestina dalam keterangannya menyatakan: Sejak awal perang Gaza pada 7 Oktober 2023 hingga kini, jumlah syuhada genosida rezim Zionis mencapai 48.348 orang dan jumlah korban luka mencapai 111.761 orang. Menurut laporan Parstoday mengutip IRNA, dalam keterangan Departemen Kesehatan Palestina dijelaskan: Selama 24 jam lalu, jenazah dua syuhada dibawa ke rumah sakit Jalur Gaza. Satu jenazah dikeluarkan dari bawah reruntuhan, dan seorang warga Palestina gugur dalam 24 jam lalu di tangan tentara Israel, selama waktu tersebut, dua warga Palestin lainnya juga terluka.

 

Militer Israel selama 471 hari perang dan pembantaian di Jalur Gaza gagal meraih tujuan yang mereka umumkan, termasuk menghancurkan Hamas dan pada akhirnya terpaksa menerima kekalahan serta menyepakati gencatan senjata.

 

Enam Bayi Mati Kedinginan di Gaza

 

Sementara itu, dalam beberapa hari terakhir, enam bayi Palestina meninggal di Jalur Gaza akibat cuaca dingin yang ekstrem dan kurangnya peralatan pemanas.

 

Terkait hal ini, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengumumkan: Kematian enam bayi di Gaza akibat cuaca dingin ekstrem dan kurangnya fasilitas pemanas, serta memburuknya kondisi sejumlah anak lain yang dirawat di rumah sakit, merupakan akibat dari kebijakan kriminal rezim penjajah dan pencegahannya terhadap masuknya bantuan kemanusiaan dan barang-barang penting untuk permukiman.

 

90 Persen Rumah di kota Gaza Rusak

 

Ahmed al-Sufi, bupati Rafah di selatan Jalur Gaza terkait kondisi terbaru kota ini mengatakan: 90 persen rumah perkotaan hancur total atau sebagian akibat serangan rezim Zionis Israel.

 

Tujuan Israel Menghancurkan Gaza agat tidak dapat lagi dihuni

 

Sekaitan dengan ini, Wakil tetap Palestina di PBB, Riyad Mansour dalam statemennya menekankan bahwa rezim Zionis bertanggung jawab atas penghancuran yang disengaja di Jalur Gaza, yang tujuannya adalah mengubahnya menjadi daerah yang tidak dapat dihuni.

 

Eskalasi Agresi Penjajah Zionis ke Tepi Barat

 

Tentara Israel menyerbu wilayah kota Nablus dan al-Khalil (Hebron) di Tepi Barat dan bentrok dengan pemuda Palestina. Seorang pejuang Palestina gugur dan 31 lainnya terluka dalam bentrokan ini.

 

Menurut Brigade Syuhada Al-Aqsa, dalam bentrokan ini, para pejuang Palestina menargetkan tentara dan kendaraan militer Israel, yang mengakibatkan sejumlah pasukan pendudukan terluka.

 

Kecaman atas Pembatasan Akses ke Masjid al-Aqsa

 

Gerakan Muqasama Islam Palestina (Hamas) dalam statemennya menyatakan, "Kami mengecam rencana penjajah untuk membatasi akses ke Masjid al-Aqsa di bulan suci Ramadan, dan menuntut peningkatan kehadiran masyarakat di tempat suci ini." (MF)