Aharonot Membocorkan dan Netanyahu Menutup Rapat / "Bibi" Menyerah kepada Hamas dan Sembunyikan Kebenaran
Pars Today – Koran Yediot Aharonot dalam laporan kontroversial mengungkap dimensi tersembunyi kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Koran Israel, Yedioth Aharonot mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat konsesi yang mendalam dan mengkhawatirkan dalam perjanjian gencatan senjata dengan Hamas, bertentangan dengan ketentuan yang diumumkan, dan menyembunyikan bagian-bagian penting dari perjanjian tersebut dari warga Zionis.
Menurut Pars Today mengutip IRNA, koran Israel tersebut menulis bahwa syarat awal Netanyahu untuk mengakhiri perang mencakup pelucutan senjata Hamas, evakuasi penuh Gaza dari peralatan militer, dan kontrol keamanan yang ketat, tetapi tidak satu pun dari poin-poin ini yang dimasukkan dalam perjanjian akhir.
Yedioth Aharonot, mengutip sumber intelijen Israel, menyatakan bahwa perjanjian yang dicapai dianggap "berhasil," tetapi mengandung kemunduran yang melampaui ekspektasi.
Sebuah sumber yang mengetahui hubungan antara intelijen, militer, dan lembaga politik Israel juga menekankan kepada koran tersebut bahwa "opini publik [di wilayah Palestina pendudukan] berhak menerima jawaban yang jujur atas pertanyaan-pertanyaan mendasar dari perjanjian tersebut, tetapi kabinet rezim Zionis dan pemimpin propaganda Netanyahu tidak mampu menjawabnya."
Yedioth Aharonot menambahkan bahwa perjanjian yang ditandatangani di Sharm el-Sheikh dan disiarkan oleh saluran Israel Kan (11) juga menyatakan bahwa Presiden AS Donald Trump akan mengumumkan berakhirnya perang di Gaza dan semua operasi militer Israel akan segera dihentikan," sementara pernyataan resmi kabinet Israel memperkenalkan perjanjian tersebut hanya sebagai "rencana pembebasan tahanan."
Koran Israel tersebut menulis: "Perbedaan yang jelas dalam terminologi juga terlihat; sementara rencana Amerika berbicara tentang "penarikan permanen pasukan Israel," kabinet Netanyahu berbicara tentang "penempatan ulang" pasukan untuk mempertahankan konsep fleksibilitas operasional.
Koram Israel itu menyimpulkan bahwa semua informasi yang tidak ingin diketahui kabinet Netanyahu dari rakyat Israel, termasuk rincian penarikan diri, pemantauan internasional multilateral, dan pemeriksaan kondisi jenazah, dipindahkan ke bagian rahasia perjanjian tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan serius tentang transparansi dan kejujuran kabinet Israel terhadap warga Zionis.
Perundingan tidak langsung antara Hamas dan rezim Zionis Israel untuk menerapkan gencatan senjata di Gaza digelar tiga hari dari Senin 6 Oktober 2025 di Sharm el-Sheikh, Mesir. Gerakan Hamas Kamis (9/10/2025) seraya merilis statemen secara resmi mengumumkan dicapainya kesepakatan mengakhiri perang di Gaza dan pertukaran tawanan. (MF)