Perkembangan Asia Barat
Pernyataan Keras Pejabat Qatar terhadap Rezim Zionis / Tel Aviv Mendukung Kelompok Bersenjata di Gaza
-
Menteri Pendidikan Qatar Lolwah Al-Khater
Pars Today - Menteri Pendidikan Qatar mengumumkan bahwa rezim Zionis, dengan kebodohan dan kesombongannya, telah menabur benih dukungan untuk Gaza dan Palestina di seluruh dunia, dan benih ini pada akhirnya akan mengarah pada kemerdekaan dan kebebasan Palestina.
Menurut laporan Pars Today, dalam catatannya pada kesempatan berakhirnya perang di Jalur Gaza, Menteri Pendidikan Qatar Lolwah Al-Khater menggambarkan keteguhan rakyat Palestina sebagai titik balik sejarah kontemporer, dan menyatakan bahwa peristiwa ini merupakan fajar baru yang mengakhiri gulungan malam panjang yang penuh dengan rasa sakit dan penderitaan.
Mengenang inisiatif simbolisnya yang bertajuk "Tanam Kebenaran", yang ia luncurkan pada tahun 2021 setelah peristiwa di lingkungan Sheikh Jarrah di Quds yang diduduki, Lolwah Al-Khater mengatakan, "Bibit zaitun yang saya tanam di Klub Al-Ahly di Qatar kini telah tumbuh menjadi pohon besar yang telah berakar di tanah dan menjadi simbol stabilitas dan keteguhan."
"Rezim pendudukan, dengan kebodohan dan arogansinya, berpikir bahwa mereka telah mencapai prestasi, tetapi kenyataannya, mereka hanya menanam benih untuk membantu Gaza dan Palestina di pelosok dunia," ujar Al-Khater.
Menteri Pendidikan Qatar menyatakan, "Benih ini kini telah menumbuhkan ratusan juta pohon zaitun di hati orang-orang merdeka di dunia dan akan segera berbuah dengan kemerdekaan, kebebasan, dan pendirian tanah air dengan Quds sebagai ibu kotanya."
Mengenang pengalaman negara-negara perlawanan sepanjang sejarah, seperti Aljazair, Vietnam, dan Afrika Selatan, Lolwah Al-Khater menekankan, Kolonialisme dan rasisme, berapa pun lamanya, pasti akan dihancurkan oleh kehendak rakyat.
"Palestina adalah puisi terindah yang belum dibaca dunia, tetapi dunia merindukannya dan membutuhkannya untuk mendapatkan kembali kemanusiaannya dan menata ulang prioritasnya, karena yang terindah akan bertahan," pungkasnya.
Tel Aviv Mendukung Kelompok Bersenjata di Gaza
Pars Today - Surat kabar Zionis Ma'ariv mengakui bahwa Militer Rezim Zionis Israel, dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, mendukung dan melindungi kelompok pemberontak bersenjata di Jalur Gaza dan telah mengerahkan pasukan ini di dekat "Garis Kuning".
Menurut laporan Pars Today mengutip IRNA, koran Ma'ariv hari Rabu (15/10/2025) menulis, Militer dan badan keamanan Israel telah mengumumkan bahwa mereka mendukung dan memberikan berbagai bantuan kepada kelompok-kelompok bersenjata yang menentang Hamas di Jalur Gaza.
"Kelompok-kelompok ini ditempatkan di dekat "Garis Kuning", garis pemisah antara wilayah yang dikuasai Israel dan Gaza. Beberapa dari mereka berada di bagian timur dan lainnya di bagian barat garis ini," imbuh Ma'ariv.
Menurut surat kabar Zionis ini, tentara Israel tidak mengizinkan orang-orang mendekati perkumpulan ini dan telah menembaki orang-orang yang mendekati garis ini untuk kedua kalinya dalam 24 jam terakhir.
Seorang pejabat senior militer Israel menyatakan dalam sebuah wawancara dengan Ma'ariv, "Kami terus berhubungan dengan kelompok-kelompok ini dan mendukung mereka dengan berbagai cara."
Menurut Ma'ariv, rezim Zionis Israel menganggap kelompok-kelompok ini sebagai alternatif bagi pemerintahan Hamas di Gaza dan berusaha melemahkan pengaruh Hamas di Gaza dengan memperkuat mereka.
Sementara itu, sumber keamanan di Gaza telah mengumumkan bahwa pasukan "Penangkal" yang berafiliasi dengan keamanan Hamas telah melancarkan operasi besar-besaran untuk mengidentifikasi dan menangkap individu yang dituduh bekerja sama dengan rezim Israel.
GNB Menekankan Kembali Urgensi Solusi yang Adil bagi Masalah Palestina
Pars Today - Gerakan Non-Blok menegaskan kembali komitmennya untuk menemukan solusi yang adil dan damai bagi masalah Palestina.
Menurut laporan Pars Today mengutip ISNA, Presiden Uganda, Yoweri Museveni saat memimpin Pertemuan Menteri Luar Negeri Gerakan Non-Blok ke-19 di ibu kota Uganda mengatakan, “Gerakan Non-Blok, di bawah kepemimpinan Uganda, secara konsisten mendukung perjuangan Palestina di panggung global."
Museveni menekankan bahwa gerakan ini berkomitmen untuk menemukan solusi yang adil dan damai bagi masalah Palestina, seraya menambahkan bahwa solusi dua negara tetap menjadi satu-satunya cara yang sah untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama ini.
Museveni juga merujuk pada upaya diplomatik GNB yang berkelanjutan dalam mendukung perjuangan Palestina, termasuk seruannya kepada masyarakat internasional untuk mengakui Negara Palestina dan mendukung keanggotaan penuhnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Selama sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebelas negara lainnya mengakui Negara Palestina, sehingga jumlah negara yang telah mengakui Palestina menjadi 159 dari 193 negara anggota PBB.
Pertemuan Menteri Luar Negeri Gerakan Non-Blok dimulai di Kampala pada 15 Oktober 2025, dan berlanjut hingga hari ini, Kamis (16/10/2025).
Gerakan Non-Blok saat ini beranggotakan 120 negara anggota, yang mewakili kepentingan dan prioritas negara-negara berkembang di berbagai benua. Gerakan ini juga memiliki 17 negara dan 10 organisasi internasional sebagai pengamat.(sl)