Serbia Abaikan Sanksi AS
Presiden Serbia menyatakan bahwa Beograd mengabaikan sanksi AS terhadap empat pejabat Serbia di Bosnia dan Herzegovina.
Senin lalu, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada empat pejabat Serbia Bosnia dengan dalih merusak Perjanjian Damai Dayton.
Presiden Serbia, Aleksandar Vucic hari Jumat (4/8/2023) menegaskan bahwa Serbia bersikap seolah-olah sanksi tersebut tidak ada sama sekali.
"Sanksi yang salah akan berdampak salah," ujar Presiden Serbia.
"Beograd akan menyambut pejabat Serbia Bosnia yang terkena sanksi." tegasnya.
Berdasarkan Perjanjian Dayton yang diajukan oleh Amerika Serikat, Bosnia dan Herzegovina dibagi menjadi dua daerah otonom, Republika Srpska dan Federasi Bosniak-Kroasia.
Konstitusi Bosnia adalah bagian dari Kesepakatan Damai Dayton yang mengakhiri perang Bosnia dari tahun 1992 hingga 1995. Perang ini merenggut nyawa seratus ribu orang.
Legislator Republika Srpska memilih untuk menangguhkan putusan Mahkamah Konstitusi pada akhir Juni.
Pemungutan suara ini dilakukan atas prakarsa Milorad Dodik, pemimpin daerah otonom Serbia Bosnia, yang sebelumnya direstui oleh Amerika Serikat dan Inggris.(PH)