Data Bocor: Lebih dari 100 Petugas Intelijen Israel Direkrut Meta
(last modified Wed, 16 Apr 2025 14:45:16 GMT )
Apr 16, 2025 21:45 Asia/Jakarta
  • Data Bocor: Lebih dari 100 Petugas Intelijen Israel Direkrut Meta

Pars Today – Seorang penulis dan analis politik Amerika Serikat, membocorkan informasi terkait hubungan erat perusahaan Meta, dengan Rezim Zionis.

Di saat masyarakat dunia dikejutkan oleh kejahatan mengerikan Rezim Zionis di Gaza, sebuah kebocoran data dan riset baru terkait salah satu sudut paling gelap infiltrasi Israel, di bidang teknologi dunia, menunjukkan Meta, berubah menjadi markas para mantan petugas intelijen Israel, dan terlibat langsung dalam kebijakan anti-Palestina.
 
Laporan terbaru yang dirilis oleh Nate Bear, penulis dan analis asal AS di situsnya donotpanic.news, kemudian disebarkan oleh situs penelitian The Grayzone, mengungkap fakta-fakta terkait berbagai dimensi yang lebih dalam dari kerja sama Meta, dengan Israel.
 
Dalam laporan itu disebutkan lebih dari 100 mantan perwira dan mata-mata intelijen militer Israel, termasuk pasukan intelijen dari Unit 8200, saat ini bekerja untuk Meta.
 
Salah satu tokoh utama dalam infiltrasi Israel ini adalah Shira Anderson, pengacara dan pakar kebijakan publik khusus untuk regulasi Kecerdasan Buatan (AI) yang pernah bekerja untuk pasukan Israel.
 
Pada tahun 2009, Shira Anderson, melalui sebuah program bernama Garin Tzabar, yang memberi kesempatan kepada orang-orang Yahudi, di luar Israel, untuk menjadi tentara Israel, masuk ke Angkatan Bersenjata Rezim Zionis.
 
Anderson sebelumnya bekerja di salah satu pusat riset yang dikelola oleh seorang mantan komandan militer Rezim Zionis, dan kemudian menjadi asisten hukum kepala pengadilan tinggi Rezim Zionis.
 
Selain itu, Doron Weintraub, seorang insinyur data di kantor cabang Meta di kota Madrid, Spanyol, mengaku selama tiga tahun bekerja di Unit 8200, mengembangkan solusi untuk analisa data besar yang dapat mengurangi waktu pengambilan keputusan oleh manusia dari hitungan hari menjadi jam, melalui sebuah algoritma yang selaras dengan sistem AI terkenal Lavender, yang secara langsung digunakan dalam pembunuhan massal otomatis terhadap warga Palestina.
 
Miki Rothschild, adalah figur lain yang sekarang menjabat Wakil Presiden Pusat Produk Meta urusan manajemen produk, selama tiga tahun era Intifada Kedua, menjabat sebagai komandan unit rudal Moran, Angkatan Bersenjata Rezim Zionis. Unit ini bertanggung jawab atas serangan rudal jarak jauh ke wilayah-wilayah pemukiman warga Palestina.
 
Riset tersebut juga menunjukkan infiltrasi intelijen militer Israel, di grup-grup WhatsApp, yang dimasuki oleh Unit 8200, dan menandai seluruh anggota grup sebagai target teror hanya gara-gara ada salah satu anggota grup yang dicurigai anggota Hamas.
 
Di bagian lain laporan ini, diungkap kerja sama Meta dengan perusahaan-perusahaan besar industri senjata AS semacam Lockheed Martin, Palantir, dan Andulir. Kerja sama yang terutama dilakukan di bidang AI, dan keamanan nasional, meningkat di awal periode kedua Presiden AS Donald Trump.
 
Nate Bear, memperingatkan dominasi kartel-kartel teknologi terhadap struktur kekuasasan di pemerintahan baru AS, terutama dengan dukungan tanpa batas atas Israel, telah memuluskan jalan bagi pemanfaatan militer data-data pengguna internet di seluruh dunia.
 
Dalam laporan ini juga diungkap tentang aplikasi semacam Dataminr, dan perusahaan-perusahaan seperti Waze, yang dirintis oleh para perwira Unit 8200 sebagai ujung tombak intelijen Israel, dalam infrastruktur digital dunia.
 
Berdasarkan data-data itu, perusahaan Meta, bukan hanya sekutu intelijen Israel, di level regional, tapi juga telah berubah menjadi ancaman global bagi kebebasan informasi, keamanan pengguna internet, dan hak asasi manusia dengan menyediakan fasilitas-fasilitas teknis dan politik untuk menyebarkan narasi Zionis. (HS)