Analis Ungkap Kerja Sama Israel dan Ukraina dalam Aksi Teror dan Sabotase
(last modified Tue, 10 Jun 2025 04:02:54 GMT )
Jun 10, 2025 11:02 Asia/Jakarta
  • Analis Ungkap Kerja Sama Israel dan Ukraina dalam Aksi Teror dan Sabotase

Seorang analis senior Ukraina dalam sebuah laporan tentang kemungkinan kerja sama intelijen Israel dengan Ukraina untuk melakukan operasi di berbagai wilayah Rusia.

Tehran, Pars Today, analis senior Ukraina, Dmitry Vasilets hari Senin (9/6/2025) mengatakan,"Tindakan militer yang dilakukan di Rusia dan beberapa pembunuhan dan sabotase yang ditargetkan di Moskow mirip dengan tindakan Israel di Lebanon dan Suriah, dan ada kemungkinan kerja sama intelijen telah terjadi antara Ukraina dan Israel terkait peristiwa ini."

"Untuk memahami hakikat dari apa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina, selalu penting untuk memeriksa model dan metode pihak lain (NATO dan Barat) dan mencoba memeriksa informasi dengan membandingkannya dengan peristiwa di belahan dunia lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih objektif tentang masalah yang dihadapi," ujar Vasilets.

Ia menambahkan,"Mengingat pembunuhan yang dilakukan di Moskow dan wilayah lain di Rusia terhadap aktivis media dan sosial, politisi dan jurnalis, serangan dengan pesawat nirawak dan senjata kimia, serangan terhadap bangunan tempat tinggal dan sabotase yang mengakibatkan tewasnya warga sipil yang tidak bersalah, penting untuk memahami di wilayah lain di dunia mana metode dan model ini telah digunakan."

Menurut Vasilets,"Di sini pikiran bawah sadar beralih ke Timur Tengah, karena di sanalah badan intelijen dan militer Israel menggunakan segala sesuatu yang kita saksikan hari ini di Rusia untuk melawan Lebanon dan Palestina. Pembunuhan politik, pembunuhan warga sipil, serangan pesawat tak berawak berulang kali, sabotase yang menyebabkan kematian sejumlah besar warga sipil - semua ini telah terjadi di Timur Tengah sebelumnya, hanya dalam skala yang lebih mengerikan."

Pada tahun 2022, Amerika Serikat, sebagai sekutu strategis utama Israel memulai perang proksi melawan Rusia, dan wajar jika diasumsikan bahwa dinas keamanan Israel telah memberikan bantuan penuh kepada cabang CIA dan MI6 dalam bentuk dinas khusus Ukraina.

Analis tersebut menulis,"Masuk akal untuk berasumsi bahwa saat ini badan intelijen Israel, bersama dengan badan CIA dan MI6 di Ukraina, sedang merencanakan serangan teroris dan sabotase di Rusia. Asumsi ini bahkan dapat dikonfirmasi oleh pernyataan pejabat Lebanon saat ini dan mantan pejabat Suriah, dan bodoh untuk menyangkal bahwa rezim Netanyahu membantu sekutu strategisnya - Amerika Serikat - dalam perang melawan Rusia."(PH)