CNN: Iran tidak Mengejar Senjata Nuklir, Informasi Israel Bertentangan dengan Realita
(last modified Wed, 18 Jun 2025 05:59:58 GMT )
Jun 18, 2025 12:59 Asia/Jakarta
  • CNN: Iran tidak Mengejar Senjata Nuklir, Informasi Israel Bertentangan dengan Realita

Pars Today – CNN melaporkan, klaim Israel terkait pergerakan cepat Iran ke arah produksi senjata nuklir bertentangan dengan evaluasi intelijen Amerika terkait hal ini.

“Israel sejak awal serangan terhadap Iran merilis peringatan keras tentang program nuklir negara itu, mengklaim bahwa Iran dengan cepat mendekati titik yang tidak bisa kembali dalam upayanya untuk memperoleh senjata nuklir dan bahwa serangan itu diperlukan untuk mencegah hal itu,” tulis CNN.

 

Namun, menurut IRNA dan dikutip dari media ini, penilaian intelijen AS telah mencapai kesimpulan yang berbeda. Empat orang yang mengetahui penilaian intelijen AS mengatakan bahwa Iran tidak hanya tidak berusaha memproduksi senjata nuklir, tetapi juga masih tiga tahun lagi untuk mencapai kemampuan memproduksi dan menggunakan bom nuklir.

 

Salah satu sumber informasi ini, seorang pejabat AS, mengatakan bahwa serangan Israel selama beberapa hari kini hanya menghambat program nuklir Iran selama beberapa bulan. Sementara Israel telah menyebabkan kerusakan signifikan pada fasilitas nuklir Iran di Natanz, situs kedua di Fordow, yang dijaga ketat, hampir tidak tersentuh. Pakar militer mengatakan bahwa Israel tidak memiliki kemampuan untuk merusak Fordow tanpa senjata khusus dan dukungan udara AS.

 

Salah satu sumber terpercaya ini yang merupakan seorang pejabat AS, mengatakan bahwa serangan Israel yang berlangsung selama berhari-hari hanya memperlambat program nuklir Iran selama beberapa bulan. Sementara Israel telah menimbulkan kerusakan signifikan pada fasilitas nuklir Natanz Iran, situs Fordow yang dijaga ketat hampir tidak tersentuh. Pakar militer mengatakan Israel tidak memiliki kemampuan untuk merusak Fordow tanpa senjata khusus dan dukungan udara AS.

 

Brett McGurk, mantan diplomat senior dan analis CNN  mengatakan,“Israel dapat mengawasi fasilitas tersebut dan mengambil tindakan untuk menutupnya, tetapi membongkarnya hanya mungkin dilakukan dengan serangan militer AS atau melalui kesepakatan. Hal ini menciptakan situasi yang sulit bagi pemerintahan Trump, yang ingin menghindari perang yang rumit dan mahal di Timur Tengah.

 

Di sisi lain, menyusul agresi rezim Zionis terhadap fasilitas nuklir dan target militer di Iran, sejumlah anggota parlemen Amerika dari Partai Republik dan Demokrat menyatakan kekhawatirannya tentang meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan meminta pemerintahan Trump untuk menahan diri dari meningkatkan konflik dan tidak terlibat dalam perang.

 

Pada Jumat 13 Juni (23 Khordad) dini hari, menyusul serangan teroris rezim Zionis di Tehran dan sejumlah kota di negara itu, sejumlah komandan militer, ilmuwan, dan warga sipil gugur. Menyusul kejahatan rezim Zionis ini, Rahbar menegaskan dalam pesan yang disiarkan televisi pada Jumat malam: "Angkatan bersenjata akan membuat rezim Zionis sengsara, dan Insya Allah, dengan kekuatan aksi , hidup akan menjadi pahit bagi mereka, dan mereka tidak akan tenang."

 

Sebagai tanggapan atas serangan brutal rezim Zionis, Republik Islam Iran meluncurkan Operasi Janji Sejati 3  atau Wa’d Sadiq 3 (Jumat malam) dengan menembakkan puluhan rudal ke wilayah pendudukan. (MF)