Paket Berita Dunia
Larijani: Perlawanan Selalu Menang / Cina: Kami Melawan Perang Dagang AS Sampai Akhir
-
Ali Larijani, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran
Pars Today - Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Republik Islam Iran mengatakan, "Acara penyambutan yang meriah dan agung rakyat Palestina yang pemberani sekaligus tertindas terhadap para tahanan yang dibebaskan menunjukkan pihak mana yang menang!"
Menurut laporan Pars Today mengutip Tasnim, Ali Larijani, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran menulis dalam sebuah pesan di laman pribadinya menanggapi pembebasan tahanan Palestina dari tahanan rezim Zionis, " Acara penyambutan yang meriah dan agung rakyat Palestina yang pemberani sekaligus tertindas terhadap para tahanan yang dibebaskan menunjukkan pihak mana yang menang!"
Larijani menambahkan, “Rezim Zionis kini menyaksikan sendiri bagaimana, setelah dua tahun pembantaian brutal, posisi Hamas dan perlawanannya telah terangkat di hati rakyat."
Senin (13/10/2025) pagi, ratusan tahanan Palestina kembali ke pelukan tanah air mereka dalam konvoi pertama tahanan Palestina setelah bertahun-tahun ditahan dan disiksa, di tengah sambutan yang luar biasa dan tak tertandingi dari warga dan keluarga tahanan Palestina yang dibebaskan.
Pria dan wanita Palestina menyambut mereka yang dibebaskan dengan takbir dan sorak sorai. Para ibu dari para tahanan yang dibebaskan memeluk anak-anak mereka dengan mata berkaca-kaca dan bersyukur kepada Tuhan.
Cina: Kami Melawan Perang Dagang AS Sampai Akhir
Pars Today - Menanggapi ancaman Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif 100% pada barang-barang Cina, Cina menekankan bahwa mereka akan berperang dagang ini sampai akhir.
Menurut laporan Pars Today, AFP mengutip seorang juru bicara Kementerian Perdagangan Cina yang tidak disebutkan namanya, hari Senin (13/10/2025) mengatakan bahwa sikap Beijing terhadap perang dagang dan tarif tidak berubah.
Jubir Kemendag Cina menambahkan, "Jika Anda ingin berjuang, kami akan berjuang sampai akhir. Jika Anda ingin bernegosiasi, pintu kami masih terbuka."
Juru bicara Kementerian Perdagangan Cina menekankan bahwa Beijing, sebagai kekuatan besar yang bertanggung jawab, selalu dengan tegas menjaga keamanan nasionalnya dan keamanan kolektif internasional.
Trump mengumumkan pada hari Sabtu (11/10) bahwa ia akan mengenakan tarif 100 persen lagi untuk barang-barang Cina mulai 1 November, menyusul langkah Cina yang memberlakukan pembatasan "sangat bermusuhan" terhadap ekspor mineral tanah jarang.
Juru bicara Kementerian Perdagangan Cina mendukung langkah Beijing dengan mengatakan, "Langkah-langkah pengendalian terhadap ekspor mineral tanah jarang dan barang-barang terkait merupakan langkah sah yang diambil oleh pemerintah Cina untuk meningkatkan sistem pengendalian ekspornya sesuai dengan hukum dan peraturan."
Trump mengubah nada bicaranya terhadap Beijing pada hari Minggu (12/10), dengan mengatakan bahwa ia tidak ingin merugikan negara Cina.
Trump mengatakan, "Yang terhormat Presiden Xi Jinping tidak menginginkan resesi bagi negaranya."
Lavrov: Rusia Selalu Mendukung Program Nuklir Iran
Pars Today - Menteri Luar Negeri Rusia menekankan bahwa Moskow selalu mendukung program nuklir Tehran dan bahwa sanksi PBB tidak akan menciptakan pembatasan apa pun pada kerja sama militer-teknis antara Rusia dan Iran.
Menurut laporan Pars Today mengutip IRNA, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menekankan kepada sekelompok wartawan Arab, "Sesuai dengan hukum internasional, kami akan menyediakan peralatan yang dibutuhkan oleh Republik Islam Iran."
Merujuk pada upaya anti-Iran dari tiga negara Eropa terkait isu Snapback, Sergei Lavrov menjelaskan, "Barat melakukan pertunjukan ilegal dan memalukan di Dewan Keamanan dan mengumumkan bahwa setelah pertunjukan ini, sanksi PBB terhadap Iran telah diberlakukan kembali, sementara Iran tidak melanggar JCPOA. Sebaliknya, Amerika Serikat-lah yang menarik diri dari perjanjian tersebut dan Eropa tidak memenuhi kewajibannya dan berusaha menuntut konsesi baru dari Iran."
Menteri Luar Negeri Rusia menyinggung rencana Presiden AS Donald Trump untuk menghentikan serangan rezim Zionis hanya membahas situasi di Jalur Gaza, dan menekankan bahwa rencana tersebut juga harus merinci situasi yang sebenarnya di Tepi Barat Sungai Yordan.
Lavrov menyatakan kepuasannya terhadap pertemuan Sharm El-Sheikh dan mengatakan bahwa Moskow berharap pertemuan itu akan berjalan dengan sukses dan semua kesepakatannya akan dilaksanakan.
"Meskipun masih ada pernyataan dari kedua pihak (Hamas dan Tel Aviv) yang menunjukkan bahwa perdamaian dan gencatan senjata sepenuhnya mungkin tidak tercapai, Moskow berharap pertemuan hari ini akan berhasil," pungkas Lavrov.(sl)