Mayjen Mousavi: Rakyat Yaman Membela Palestina dengan Kekuatan / Beijing: Kami Lawan Sanksi Washington
https://parstoday.ir/id/news/world-i178446-mayjen_mousavi_rakyat_yaman_membela_palestina_dengan_kekuatan_beijing_kami_lawan_sanksi_washington
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Mayor Jenderal Seyyed Abdolkarim Mousavi, menyatakan bahwa darah suci Syahid Letnan Jenderal Mohammad Abdulkarim al-Ghamari, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Yaman, merupakan bukti lain atas kebenaran jalan cemerlang dan bersejarah Yaman.
(last modified 2025-10-17T09:58:40+00:00 )
Okt 17, 2025 20:48 Asia/Jakarta
  • Mayjen Mousavi: Rakyat Yaman Membela Palestina dengan Kekuatan / Beijing: Kami Lawan Sanksi Washington

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Mayor Jenderal Seyyed Abdolkarim Mousavi, menyatakan bahwa darah suci Syahid Letnan Jenderal Mohammad Abdulkarim al-Ghamari, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Yaman, merupakan bukti lain atas kebenaran jalan cemerlang dan bersejarah Yaman.

Tehran, Parstoday- Mayor Jenderal Mousavi dalam pesannya menulis bahwa syahidnya sang komandan mujahid, Letnan Jenderal al-Ghamari, dalam serangan keji rezim zionis yang kejam dan rasis, telah menimbulkan duka mendalam di kalangan poros perlawanan dan bangsa-bangsa merdeka serta pencinta kebenaran di kawasan.

Ia menambahkan bahwa bangsa Yaman yang teguh dengan pengorbanan para syahid dan keteguhan mereka menghadapi kezaliman dan pendudukan zionis, termasuk melalui pengorbanan komandan besar ini, telah membuktikan bahwa mereka berada di garis depan dalam membela umat Islam dan bangsa tertindas Palestina di puncak kemuliaan dan kekuatan.Mousavi menegaskan bahwa darah suci Letnan Jenderal al-Ghamari adalah bukti baru atas kebenaran jalan perjuangan Yaman yang bercahaya dan membentuk sejarah.

Pengakuan Tawanan Israel tentang Perlakuan Kemanusiaan Pejuang Hamas

Sementara kesaksian terbaru dari para tahanan Palestina dan Israel mengungkap perbedaan moral dan perilaku yang nyata antara pejuang perlawanan Palestina dan tentara penjajah Israel, pernyataan salah satu tentara Israel yang dibebaskan dari Gaza memunculkan gelombang perhatian luas.Pernyataan tersebut menunjukkan perbedaan jelas antara perlakuan manusiawi Hamas terhadap tawanan dan metode tidak manusiawi rezim Zionis terhadap tahanan Palestina.

Matan Engerst, salah satu tentara Israel yang dibebaskan dalam pertukaran tawanan dengan Hamas, memuji perilaku kemanusiaan para pejuang Hamas, dan mengakui bahwa pasukan perlawanan Palestina memperlakukannya dengan baik, memenuhi semua kebutuhannya, termasuk alat ibadah, serta tidak memberlakukan pembatasan berlebihan terhadapnya.

Beijing: Kami Akan Melawan Sanksi Ilegal Washington

Lin Jian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengecam tekanan Amerika Serikat terhadap kerja sama perdagangan dan energi antara Beijing dan Moskow.Ia menegaskan bahwa pendekatan AS merupakan bentuk pemaksaan dan hegemoni ekonomi sepihak, dan bahwa Tiongkok akan melawan tekanan ekonomi dan sanksi ilegal tersebut.

Menteri Komunikasi Pakistan: Kami Akan Tetap di Garda Depan dalam Memperkuat Kerja Sama dengan Iran

Abdul Aleem Khan, Menteri Transportasi dan Komunikasi Pakistan, dalam kunjungannya ke Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Islamabad, bertemu dengan Reza Amiri Moghadam, Duta Besar Iran untuk Pakistan.Dalam pertemuan tersebut, Khan menegaskan pentingnya strategi komprehensif dan langkah nyata untuk memperluas hubungan bilateral di semua bidang, dan menambahkan:"Kami akan selalu berada di garis depan dalam memperkuat kerja sama Pakistan dengan Tehran."

Gerakan Non-Blok Nyatakan Dukungan Penuh untuk Venezuela terhadap Ancaman Asing

Dalam pernyataan akhir pertemuan para Menteri Luar Negeri Gerakan Non-Blok yang diselenggarakan pada 15–16 Oktober 2025 di Kampala, ibu kota Uganda, para peserta menegaskan dukungan penuh mereka terhadap Republik Bolivarian Venezuela dalam menghadapi ancaman asing yang meningkat di kawasan Laut Karibia.

Mereka menyerukan semua pihak untuk menahan diri, menghormati hukum internasional, dan menghindari segala bentuk konfrontasi militer.Para menteri luar negeri negara-negara anggota Gerakan Non-Blok juga, dengan mengingat pernyataan Biro Koordinasi Gerakan Non-Blok pada 19 September 2025 (28 Shahrivar 1404), menyatakan keprihatinan atas meningkatnya kehadiran militer asing, tindakan bermusuhan, dan retorika provokatif sejumlah kekuatan internasional, yang dinilai sebagai faktor utama dalam memperburuk krisis tersebut.(PH)