Mengapa Pemberontak Bersenjata Tak Cegah Israel Masuk Wilayah Suriah?
Des 10, 2024 17:02 Asia/Jakarta
Parstoday – Segera setelah mengetahui kevakuman kekuasaan di Suriah, Rezim Zionis, langsung menyerang wilayah negara itu, dan merusak fasilitas militer. Tapi pasukan pemberontak hanya diam.
Dikutip dari Fars News, Selasa (10/12/2024), tidak lama setelah jatuhnya pemerintahan Bashar Assad, di Suriah, dan terciptanya kevakuman kekuasaan di negara itu, kelompok-kelompok pemberontak segera mengambil alih kekuasaan.
Pada saat yang sama, Rezim Zionis juga melancarkan serangan ke wilayah Suriah. Lebih dari 250 fasilitas militer dan penelitian Suriah, diserang oleh pasukan Israel.
Pasukan Israel, bahkan masuk hingga ke wilayah strategis Suriah, Jabal Al Sheikh, untuk mengukuhkan posisinya di negara ini. Tapi kelompok-kelompok pemberontak Suriah, sama sekali tidak bereaksi atas kejadian itu.
Laporan lain menyebutkan pasukan Israel, bahkan masuk ke wilayah Suriah, hingga jarak 20 kilometer dari Damaskus. Awalnya pasukan Israel, masuk ke wilayah Suriah, di Golan, untuk membangun sebuah zona penyangga.
Akan tetapi sepertinya kemajuan pasukan Israel, di wilayah Suriah, dilakukan untuk memusnahkan infrastruktur militer, dan menjalankan berbagai operasi intelijen, serta memastikan hancurnya kekuatan militer Suriah.
Di sisi lain, kelompok-kelompok pemberontak yang memiliki latar belakang teroris, sama sekali tidak menunjukkan reaksi apa pun atas aksi Israel, bahkan sepertinya membuka jalan bagi Rezim Zionis di Suriah.
Hal yang menarik adalah, pertama pasukan pemerintah Suriah, tidak memberikan perlawanan berarti terhadap serangan kelompok-kelompok pemberontak dan teroris, kedua, kelompok-kelompok pemberontak tidak melakukan apa pun untuk mencegah pasukan Israel masuk ke Suriah.
Tidak jelas seperti apa kondisi kelompok-kelompok pemberontak bersenjata di Suriah sekarang, sehingga pasukan Israel, dengan mudah memasuki Suriah. Tapi mungkin istilah berikut ini benar bahwa teroris Takfiri tidak pernah sekalipun menembakkan pelurunya ke Israel. (HS)