Puluhan Ribu Warga Ardabil Hadiri Acara Tasu'a
Puluhan ribu warga Ardabil, Republik Islam Iran menghadiri acara duka pada hari Tasu'a di bundaran Alaghapy ('Ali Qapu) Ardabil untuk mengenang kesyahidan Imam Husein as, cucu tercinta Rasulullah Saw.
Seperti tradisi lama di Ardabil, pada hari Tasyu'a dan menjelang malam Asyura (10 Muharam), mereka juga berjalan kaki dan menyalakan 41 lilin di masjid-masjid dengan niat sebagai bentuk 41 tenda Imam Husein as.
Tanggal 9 Muharam dikenal sebagai hari Tasu’a atau hari kesembilan bulan Muharam yang mengingatkan peristiwa di Karbala yang menimpa Imam Husein as, cucu tercinta Rasulullah Saw.
Pada tanggal 9 Muharam 61 H, Syimr bin Dzil Jausyan mendatangi perkemahan Imam Husein as, keluarga dan para sahabatnya di Karbala.
Selain memanggil Abbas dan putra-putra Ummul Banin lainnya, Syimr berkata, "Aku telah mengambil surat jaminan untuk kalian dari Ubaidillah bin Ziyad."
Secara bersamaan, mereka menjawab perkataan Syimr, "Allah melaknatmu dan melaknat surat jaminanmu! Kami berada dalam keamanan dan putra dari putri Rasulullah berada dalam ancaman?!"
Melalui saudara lelakinya, Abbas, Imam Husein as meminta kesempatan satu malam dari musuh untuk melakukan shalat, berdoa, berkhalwat dengan Tuhan dan membaca al-Quran.
Setelah memuji kebesaran Tuhan, Imam Husein as mempersilahkan para sahabatnya agar menggunakan kegelapan malam itu untuk menyelamatkan diri dan pergi dari medan peperangan. Sebab, tidak ada seorangpun yang akan selamat dalam pertempuran melawan tentara Yazid keesokan harinya.
Namun, keluarga dan sahabat Imam Husein as bertekad untuk memberi dukungan kepada agama Allah dan cucu Rasulullah Saw. Pada malam Asyura (malam 10 Muharam), sahara Karbala menjadi tempat beribadah yang paling indah dan menunjukkan puncak keimanan kafilah Imam Husein as.
Para sahabat Imam Husein menggali parit di seputar perkemahan untuk menghadapi musuh dan memutus hubungan musuh dengan perkemahan dari tiga arah. Serangan musuh hanya bisa dilakukan dari satu arah dimana para sahabat Imam Husain as ditempatkan. Ini adalah strategi Imam Husain as yang sangat bermanfaat bagi para sahabat.
Pada hari itu sekelompok dari pasukan Umar bin Saad bergabung dengan pasukan Imam Husein as.
Pidato Imam Husein as kepada musuh, "Celaka kalian! Kerugian apa yang akan kalian peroleh jika mendengarkan perkataanku? Aku mengajak kalian ke jalan yang benar. Akan tetapi kalian menolak seluruh perintahku dan tidak mendengarkan perkataanku, karena perut-perut kalian telah terpenuhi oleh kekayaan haram hingga mengeraskan hati-hati kalian." (RA)