Presiden Iran: Dalam Doktrin Militer Iran, Perang tidak Memiliki Tempat
(last modified Fri, 22 Sep 2023 06:49:01 GMT )
Sep 22, 2023 13:49 Asia/Jakarta
  • Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi
    Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi

Presiden Iran mengatakan, dalam doktrin militer negara ini, perang tidak memiliki tempat, tapi mempertahankan kesiapan militer dengan pendekatan pertahanan adalah sebuah kebijakan pasti.

Menurut laporan Iran Press, Sayid Ebrahim Raisi Jumat (22/9/2023) saat parade angkatan bersenjata dalam rangka Pekan Pertahanan Suci, menambahkan, Republik Islam adalah model pemerintahan yang menggabungkan spiritualitas dan demokrasim dan mengajarkan kepada rakyat kawasan bahwa yang memaksa musuh mundur  bukan menyerahkan diri dan goyah melainkan perlawanan dan resistensi.

"Berbeda dengan angkatan bersenjata asing yang kehadirannya menciptakan kesulitan dan krisis, kehadiran pasukan Iran di kawasan dan Teluk Persia menciptakan keamanan," ungkap Presiden Raisi.

Lebih lanjut Presiden Raisi mengatakan, kekuatan angkatan bersenjata dan dukungan rakyat membuat musuh tidak mampu berbicara mengenai serangan militer ke Iran, dan retorika seperti ini telah dihapus dari mereka.

"Rencana musuh untuk mengucilkan Iran gagal, dan dengan kekuatan serta perlawanan angkatan bersenjata dan rakyat, rencana musuh untuk membuat bangsa ini putus asa juga gagal," papar Raisi.

Presiden Republik Islam Iran menekankan bahwa angkatan bersenjata telah dan siap bekerja sama dengan semua negara di kawasan untuk membangun kepercayaan dan kepastian, dan mereka dengan hangat berjabat tangan dengan angkatan bersenjata di kawasan untuk membersihkan kawasan dan Teluk Persia dari kehadiran orang asing dan menjamin keamanan wilayah tersebut oleh pasukan regional.

Presiden Republik Islam Iran juga menyatakan bahwa normalisasi hubungan dengan rezim Zionis tidak menciptakan keamanan bagi negara-negara di kawasan, dan mengatakan, “Bangsa-bangsa di kawasan membenci rezim Zionis, dan jika terjadi normalisasi hubungan dengan rezim pendudukan, maka ini merupakan belati bagi bangsa Palestina dan poros perlawanan.”

Jumat (22/9/2023) bertepatan dengan peringatan Pekan Pertahanan Suci, perang yang dipaksakan terhadap Iran selama agresi rezim Baath Irak.

Militer rezim Baath Irak pada September 1980 dengan anggapan dalam satu pekan mampu menaklukkan Tehran, melancarkan agresi luas dengan menggunakan beragam peralatan perang ke Iran.

Tanggal 31 Shahrivar (bertapatan 22 September tahun ini) dalam kalender Iran ditetapkan sebagai awal dari Pekan Pertahanan Suci, dan selama pekan ini akan digelar berbagai acara di seluruh wilayah Iran. (MF)