May 10, 2024 20:40 Asia/Jakarta
  • Robot bedah Sina buatan Iran
    Robot bedah Sina buatan Iran

Robot bedah Sina buatan Iran, salah satu robot bedah tercanggih di dunia. Sistem robot bedah ini dipamerkan di Tehran saat Pameran INOTEX 2015.

Para insinyur Iran dengan mendasain dan membuat robot ini telah memasuki bidang teknis kedokteran, yang menjadi bagian dari level teknologi tertinggi. Sebelum pembuatan robot ini oleh ilmuwan ini, Da Vinci buatan Amerika adalah satu-satunya robot bedah komersial dunia.

 

Nama robot ini diambil dari nama ilmuwan dan dokter besar Iran, Abu Ali Sina (Ibnu Sina)

 

Kinerja Robot Bedah Sina

 

Sistem bedah robotik Sina, yang dikembangkan bekerja sama dengan Departemen Biomekanik Universitas Teknologi "Sharif" dan Pusat Penelitian Teknologi Biomedis dan Robotik dari Institut Penelitian Teknologi Medis Modern yang berafiliasi dengan Universitas Ilmu Kedokteran Tehran, mencakup dua sistem bedah utama: konsol bedah jarak jauh dan robot ahli bedah yang terletak di samping tempat tidur pasien.

 

Konsol bedah mencakup monitor, dua robot pemandu, dan pedal pengatur kaki, tempat ahli bedah, yang duduk di belakangnya, melihat gambar yang dikirim dari area operasi dan mengontrol peralatan bedah dan kamera pencitraan dari jarak jauh. Di sisi lain, tiga robot pengikut, termasuk dua robot pembawa alat dan satu robot pengambil gambar, yang ditempatkan di samping tempat tidur pasien, bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah ahli bedah.

Penampakan robot bedah Sina buatan Iran

 

Selama operasi, pergerakan tangan dokter bedah diterima oleh robot pemandu dan ditransfer ke robot pengikut dengan menghilangkan getaran dan skala, sehingga dapat dilakukan di area operasi dengan presisi tinggi. Koneksi antara robot yang mengikuti tempat tidur pasien dan robot yang beroperasi di konsol bedah dibuat melalui struktur telekomunikasi jarak jauh seperti internet, sehingga pembedahan dapat dilakukan di wilayah terjauh negara atau bahkan di kapal laut.

 

Kehadiran di pasar global

 

Pengiriman ekspor pertama robot Sina adalah model Flex yang diekspor ke Indonesia pada tahun 2021.

 

Ekspor robot bedah Sina ke Indonesia terjadi ketika negara tersebut sebelumnya telah membeli robot bedah jarak jauh Da Vinci Amerika.

 

Robot da Vinci saat ini belum bisa digunakan di Indonesia karena biaya konsumsinya yang sangat tinggi dan tidak digunakan untuk operasi bedah. Itu sebabnya para ahli bedah Indonesia yang memiliki riwayat operasi bersama da Vinci terkejut sekaligus menyambut baik saat melihat robot Sina.

Perwakilan Indonesia tengah mencoba robot bedah Sina

 

Menurut Menteri Kesehatan Iran, Bahram Eynollahi, Indonesia berminat melengkapi mayoritas rumah sakitnya yang tengah dibangun dengan fasilitas dan peralatan medis yang diproduksi Republik Islam Iran.

 

Dalam hal penerimaan internasional terhadap produk ini, terdapat keberhasilan yang signifikan dan koneksi infrastruktur yang sesuai telah dibangun untuk memasuki pasar global. Di antaranya adalah perjanjian produksi bersama sistem ini dengan Institut Penelitian dan Pengembangan Pusat Teknologi Robotika dan Sibernetik Rusia (RTC). Berdasarkan perjanjian ini, robot bedah Sina seharusnya diproduksi di Iran dalam bentuk setengah rakitan dan diekspor ke Rusia sebagai SKD dan dirakit di Saint Petersburg. Perusahaan Iran-Rusia yang didirikan di Rusia untuk tujuan ini bertanggung jawab untuk memperoleh izin yang diperlukan, pemasaran, penjualan dan layanan purna jual sistem ini di Rusia dan wilayah CIS.

 

Terkait pasar Eropa, berdasarkan nota kesepahaman dengan The Swiss Federal Institute of Technology in Lausanne (EPFL), hubungan yang sangat baik telah terjalin dan perusahaan Sina telah terdaftar sebagai mitra industri dari universitas tersebut. (MF)

 

Tags