May 19, 2024 15:09 Asia/Jakarta
  • Mengapa Zionis Sangat Membenci Orang Lain?

Sebagian Zionis, karena pengalaman pahit sejarah, dan perasaan tidak aman, dari organisasi dan gerakan-gerakan Yahudi, yang menganggap diri lebih superior, merasa terhina, dan perasaan ini dilampiaskan dalam bentuk agresi, kekerasan, dan kebencian terhadap orang lain terutama rakyat Palestina.

Sebagai sebuah gerakan politik, Zionisme, selalu kontroversial, dan karena semangat menyebarkan kebencian yang tinggi, banyak yang memandang negatif kepadanya. Salah satu masalah mendasar yang meningkatkan semangat kebencian di tubuh Zionisme, adalah strategi yang disebut membela orang-orang Yahudi, dan pendirian negara Israel.
 
Di sini akan dibahas beberapa faktor utama yang menyebabkan semangat kebencian ini meningkat pesat di tengah pengikut gerakan ekstrem Zionisme dunia.
 
 

 

 
Rasisme Internal
 
Salah satu alasan meningkatnya kebencian di tengah orang-orang Zionis, adalah rasisme internal yang banyak dialami oleh Zionis dari orang-orang Yahudi lain. Rasisme internal ini adalah sebentuk reaksi terhadap sejarah panjang anti-Yahudi, dan diskriminasi terhadap orang-orang Yahudi, yang dilakukan oleh kelompok Yahudi lain.
 
Kemudian perasaan terhina, dilecehkan, dan direndahkan sebagian Yahudi, tersebut dilampiaskan kepada orang lain terutama rakyat Palestina, dalam bentuk kebijakan agresi, dan militer terhadap mereka.
 
 

 

 
Ekstremisme Agama dan Rasisme Ekstrenal
 
Akar kebencian lain dalam Zionisme, adalah keyakinan terhadap agama dan ras terunggul. Ideologi Zionisme, terutama dalam bentuknya yang ekstrem, meyakini Yahudi sebagai agama dan ras terunggul. Yahudi adalah kaum pilihan Tuhan, dan berhak memerintah tanah Palestina, dan sebagian wilayah Asia Barat.
 
Keyakinan semacam ini membuahkan kebijakan-kebijakan semacam pendudukan, Apartheid, dan kejahatan-kejahatan kemanusiaan yang memperkuat perasaan kebencian, dan dendam di tengah masyarakat Yahudi, serta Zionis.
 
Pembangunan dan perluasan distrik-distrik Israel, di tanah Palestina, yang berulangkali dikecam PBB, adalah salah satu contoh kebijakan ini bahwa kelanggengan Israel, tergantung pada kelanggengan serta peningkatan kebencian terhadap orang lain.
 
 

 

 
Propaganda dan Penyebarluasan Hoaks
 
Sebagian dari semangat kebencian Zionis, terhadap orang lain juga disebabkan oleh propaganda dan penyebarluasan hoaks media-media Zionis. Media-media ini, menyebarkan berita-berita bohong, dan dibesar-besarkan terkait ancaman keamanan dari warga Palestina, untuk menjustifikasi aksi-aksi kekerasan, dan penumpasan rakyat Palestina, serta untuk menambah pengikut.
 
Sebagai contoh, dalam serangan balasan Hamas, ke Israel, pada 7 Oktober 2023, beberapa media begitu membesar-besarkan, bahkan menyebarkan kebohongan soal serangan balasan Hamas, tapi kemudian terbukti bahwa semua tuduhan itu tidak benar.
 
 

 

 
Semangat Kebencian Tumbuh karena Militer
 
Perilaku Militer Israel, terhadap rakyat Palestina, dan kelompok-kelompok perlawanan lain, merupakan salah satu faktor lain yang menyebabkan semangat kebencian meningkat di tengah orang-orang Zionis. Agresi militer, pembunuhan warga sipil, perusakan rumah, dan infrastruktur, serta blokade ekonomi, seluruhnya adalah contoh perilaku kekerasan yang secara moral telah menumbuhkan kebencian, dan dendam di tengah orang-orang Zionis.
 
Dalam perang terbaru di Gaza, pemboman pasukan Israel, telah menyebabkan sekitar 35.000 warga Palestina, gugur, termasuk banyak warga sipil, dan hancurnya infrastruktur. Harus diakui kejahatan militer dan pembunuhan yang dibarengi kebencian ini dapat bertahan, dan berlanjut ketika orang-orang Zionis, mendukungnya, dan begitulah kenyataannya.
 
 

 

 
Diabaikannya Diplomasi dan Dialog
 
Zionis, di banyak kasus bahkan di Amerika Serikat dan Eropa, lebih mengedepankan kekerasan, dan tekanan politik daripada diplomasi, dan dialog untuk menyelesaikan masalah. 
 
Strategi tidak konstruktif semacam ini selain menumbuhkan kebencian yang terus menerus di tengah orang-orang Zionis, juga telah menyebabkan banyak individu, dan masyarakat Barat, merasa bahwa Zionisme, hanya mengutamakan kepentingannya sendiri, dan tidak menganggap penting hak serta pandangan orang lain.
 
 

 

 
Pendeknya, akar dari seluruh kebencian Zionisme, adalah perasaan paling unggul dari manusia lain dalam hal ras, kemudian ekstremisme agama, dan rasisme, propaganda, kejahatan militer, dan diabaikannya diplomasi serta dialog.
 
Faktor-faktor tersebut secara bersama-sama, terlepas dari upaya menumbuhkan perasaan kebencian terhadap orang lain di tengah orang-orang Zionis, telah menyebabkan kebencian, dan dendam meluas di tengah komunitas Yahudi Zionis. (HS)