Jun 26, 2024 15:19 Asia/Jakarta
  • Apakah Pesisir Afrika Jadi Saksi Pengulangan Permainan AS di Asia Barat?

Kementerian Pertahanan Niger mengumumkan 21 orang tewas dalam serangan koalisi kelompok teroris bersenjata di negara ini.

Tehran, Parstoday- Kementerian Pertahanan Niger dalam sebuah pernyataan mengumumkan bahwa dua puluh tentara dan satu warga sipil tewas dan sembilan lainnya terluka menyusul serangan kelompok teroris di pangkalan militer di wilayah Tassia.

Menurut Pars Today, pemerintah Niger mengumumkan empat hari berkabung nasional setelah serangan yang terjadi pada hari Selasa.

Berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Niger, aparat keamanan negara ini mampu membunuh puluhan penyerang. Aksi pencarian darat dan udara telah dilancarkan untuk menemukan penyerang lainnya.

Niger memainkan peran penting dalam operasi militer melawan kelompok teroris di wilayah pesisir Afrika.

Negara ini juga terpaksa memainkan peran sentral dalam operasi militer Washington di wilayah pesisir Afrika. Negara ini telah sepakat untuk mendirikan pangkalan udara besar Amerika di negaranya.

Setelah perkembangan politik di Niger, penguasa baru negara ini dengan cepat mengambil langkah untuk memutuskan hubungan militer dengan negara-negara jajahan Barat, khususnya Perancis dan Amerika. Tindakan mereka mendapat dukungan dari rakyat Niger.

Baru-baru ini, Chad bergabung dengan kelompok negara-negara Afrika yang menginginkan penarikan pasukan Amerika. Sekitar 100 tentara Amerika saat ini ditempatkan di Chad.

Sebelumnya, pasukan Prancis terpaksa meninggalkan Niger, Mali dan Burkina Faso.

Ali Lamine Zeine, Perdana Menteri Niger baru-baru ini mengumumkan bahwa hubungan militer negaranya dengan Amerika Serikat telah terputus menyusul ancaman terhadap Niger akibat kerja sama dengan Iran dan Rusia.

Hubungan militer antara Niger dan Amerika Serikat terputus setelah seorang pejabat Amerika melontarkan ancaman saat melakukan perjalanan ke negara Afrika tersebut untuk merundingkan penempatan pasukan AS.

Amerika telah memilih jalan serupa di beberapa wilayah lain di dunia seperti Asia Barat.

Misalnya saja dalam kasus Irak, Amerika tetap melanjutkan kehadirannya dengan dalih aktivitas kelompok teroris. Contoh yang penuh warna dapat dilihat dalam kasus kehadiran kelompok teroris Daesh. Masyarakat dan para ahli Irak menganggap serangan dan ledakan teroris di negara ini, yang melibatkan kelompok teroris seperti Daesh, adalah rencana Amerika Serikat untuk menggunakan alasan tersebut guna menjamin kelanjutan pasukannya di Irak.

Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan ke Irak pada 19 Maret 2003 dengan slogan "Operasi Pembebasan Irak".

Sebuah operasi yang tidak hanya tidak memberikan kebebasan kepada warga Irak, tetapi menurut pihak berwenang Irak justru menewaskan ratusan ribu orang dan membuat jutaan lainnya mengungsi.(PH)

Tags