Turki: Siprus Berubah Menjadi Pangkalan Serangan terhadap Gaza
(last modified Wed, 26 Jun 2024 09:50:38 GMT )
Jun 26, 2024 16:50 Asia/Jakarta
  • Menlu Turki, Hakan Fidan
    Menlu Turki, Hakan Fidan

Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan seraya memperingatkan Siprus, meminta negara ini menghindari kerja sama militer dan intelijen dengan rezim Zionis Israel.

Hakan Fidan Selasa (25/6/2024) seraya menjelaskan bahwa Siprus berubah menjadi sebuah pangkalan operasi terhadap Jalur Gaza, mengatakan: Jika Anda memihak pihak yang berperang dalam krisis di Asia Barat, maka Anda juga akan dililit api. Menurut Pars Today, Fidan menambahkan bahwa Turki telah memberikan peringatan yang diperlukan kepada otoritas Eropa dan Siprus sejak awal.

 

Menlu Turki seraya menjelaskan bahwa ada persenjataan serius yang sedang terjadi di Siprus, dan hal ini harus dihentikan sehingga tidak ada senjata yang sampai ke Asia Barat.

 

Turki tidak mengakui Sipris sebagai anggota Uni Eropa.

 

Peringatan menlu Turki kepada Siprus disampaikan kurang dari satu pekan setelah statemen Sekjen Hizbullah, Sayid Hasan Nasrullah terkait kerja sama Israel dan Siprus.

 

Sayid Hasan Nasrullah Rabu lalu seraya memperingatkan Siprus karena kerja sama negara ini dengan Israel mengatakan:

 

Kami memperingatkan Siprus jika bandara dan pangkalannya dibuka bagi Israel untuk menyerang Lebanon, maka ia akan menjadi bagian dari perang. Kami akan melanjutkan solidaritas, dukungan dan bantuan kepada Gaza, dan kami siap menghadapi setiap skenario, dan tidak ada yang menghalangi kami dari melaksanakan tugas ini.

 

Rezim Zionis Israel dengan dukungan penuh negara-negara Barat, sejak 7 Oktober 2024 melancarkan pembataian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat terhadap warga tak berdaya dan tertindas Palestina.

 

Menurut laporan terbaru, serangan rezim Zionis ke Jalur Gaza sampai saat ini selain menggugurkan 37 ribu warga Palestina, juga melukai lebih dari 85 ribu orang lainnya.

 

Rezim Israel didirikan pada tahun 1917 dengan rancangan kolonialisme Inggris dan melalui imigrasi orang-orang Yahudi dari berbagai negara ke tanah Palestina dan keberadaannya diumumkan pada tahun 1948. Sejak itu, berbagai rencana pembunuhan massal dilakukan untuk melakukan genosida terhadap rakyat Palestina dan mengambil alih seluruh tanah mereka. (MF)