Meskipun rezim Zionis serta pemerintahan Netanyahu yang haus perang menghalangi perundingan gencatan senjata dengan mengusulkan syarat-syarat yang tidak praktis, yang menjadikan pelayanan kepada warga Gaza yang selamat dari perang menjadi masalah ganda, tapi rezim ini juga tidak mendapatkan keuntungan dari perang yang berkepanjangan, di mana semua masalahnya akan muncul satu persatu.
Menanggapi agresi rezim Zionis, Hizbullah Lebanon menargetkan berbagai pangkalan militer rezim Israel yang melakukan genosida dengan serangan roket dan rudal.
Gerakan perlawanan Islam Lebanon, dalam pertempuran melawan pasukan Israel, kembali menembak jatuh drone canggih Zionis, di selatan Lebanon, dan berhasil menggetarkan pilar Unit Drone Israel.
Media Lebanon, mengabarkan, Perdana Menteri Israel, meminta Presiden Prancis, untuk menerapkan kembali programnya guna menenangkan perbatasan selatan Lebanon, dan menjauhkan pasukan Hizbullah.
Gerakan perlawanan Islam Lebanon, mengumumkan telah menyerang sejumlah sistem pertahanan udara Israel, Kubah Besi, di utara Wilayah pendudukan, dengan beberapa drone.
Pasukan Hizbullah Lebanon menargetkan pusat radar, tiga pangkalan militer dan daerah tempat konsentrasi tentara rezim Zionis di utara wilayah pendudukan dengan serangan rudal.
Gerakan perlawanan Islam Lebanon, menyerang sekelompok pasukan Israel, dan menghancurkan sebuah tank Merkava, di utara Wilayah pendudukan.
Hizbullah Lebanon menargetkan pangkalan militer angkatan laut rezim Zionis dengan pesawat tanpa awak.
Gerakan perlawanan Islam Lebanon, menyerang markas komando pertahanan udara, pangkalan rudal dan artileri Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, dengan rudal.
Sekjen Hizbullah Lebanon, dalam peringatan Hari Quds Sedunia, di selatan Beirut, mengucapkan belasungkawa atas gugurnya sejumlah penasihat militer Iran, akibat serangan Israel, ke Konsulat Iran, di Suriah.