Universitas Australia Libatkan Dua Peneliti Iran dalam Proyek Rekayasa Kulit Manusia
https://parstoday.ir/id/news/iran-i176180-universitas_australia_libatkan_dua_peneliti_iran_dalam_proyek_rekayasa_kulit_manusia
Sekelompok peneliti dari Universitas Queensland bekerja sama dengan dua peneliti asal Iran untuk pertama kalinya di dunia berhasil menumbuhkan kulit manusia lengkap di laboratorium
(last modified 2025-10-07T09:39:18+00:00 )
Aug 25, 2025 06:54 Asia/Jakarta
  • Universitas Australia Libatkan Dua Peneliti Iran dalam Proyek Rekayasa Kulit Manusia

Sekelompok peneliti dari Universitas Queensland bekerja sama dengan dua peneliti asal Iran untuk pertama kalinya di dunia berhasil menumbuhkan kulit manusia lengkap di laboratorium

Tehran, Pars Today- Para peneliti dari Institut Fraser Universitas Queensland menggunakan sel punca,menciptakan versi kulit manusia yang mengandung pembuluh darah, kapiler, folikel rambut, lapisan-lapisan jaringan, dan sel-sel imun.

Dr. Abbas Shafiee, yang melakukan penelitian ini bekerja sama dengan Metro North Health, mengatakan:“Kulit model ini, yang pengembangannya memakan waktu enam tahun, akan merevolusi transplantasi kulit, pengobatan luka, dan penelitian mengenai gangguan kulit.”

Ia mengatakan:“Ini adalah model yang paling mirip dengan kulit manusia asli di seluruh dunia dan memungkinkan kami mempelajari penyakit serta menguji pengobatan dengan lebih tepat.”

Menurut Shafiee, pencapaian terbaru dalam bidang penelitian sel punca memungkinkan para peneliti membangun model tiga dimensi kulit di laboratorium. Mereka memprogram ulang sel kulit manusia menjadi sel punca, yang kemudian dapat diubah menjadi berbagai model kulit di laboratorium. Selanjutnya, sel punca tersebut ditempatkan dalam wadah laboratorium dan dikembangkan menjadi versi miniatur kulit yang disebut organoid kulit.

Menurut Profesor Kiarash Khosrotehrani, peneliti lain yang terlibat dalam proyek ini, kulit hasil rekayasa tersebut dapat secara signifikan meningkatkan transplantasi kulit dan memajukan pengobatan gangguan inflamasi kulit seperti psoriasis, dermatitis atopik, skleroderma, dan penyakit genetik lainnya.

Ia menambahkan,“Transplantasi kulit digunakan untuk mengobati luka dan luka bakar parah, namun efektivitasnya terkadang terbatas dan risiko infeksinya tinggi. Model kulit ini memungkinkan kami mencapai kemajuan lebih lanjut dalam pengobatan tersebut, serta dalam penyembuhan luka, kedokteran regeneratif, dan dermatologi presisi.”

Pencapaian baru dalam produksi hidrogen hijau dengan bantuan teknologi nano

Sebuah tim peneliti asal Iran dari Universitas Isfahan, Universitas Teknologi Amirkabir, cabang Mahshahr, perusahaan berbasis teknologi Optic Niroo, dan Institut Pengetahuan Dasar Iran berhasil merancang fotoanoda perovskit CsPbBr₃ dengan memanfaatkan nanostruktur opal terbalik titanium oksida. Langkah ini dapat menjadi tonggak penting dalam pengembangan energi bersih.(PH)