Pariwisata Saffron; Wajah Kreatif Pariwisata Iran

Pars Today – Pariwisata saffron kini diakui sebagai salah satu kapasitas unik pariwisata kreatif di tingkat global, yang hanya dapat dialami di Iran.

Menurut laporan Pars Today, saffron Iran telah berkembang menjadi destinasi pariwisata kreatif, memberikan kesempatan bagi para pengunjung yang mengenal komoditas khas ini untuk merasakan secara langsung proses kreatif hingga panen.

Dalam lanskap pariwisata modern, industri ini bergerak cepat meninggalkan pola tradisional berupa kunjungan dan tontonan, menuju pendekatan berbasis pengalaman serta partisipasi aktif wisatawan. Konsep yang dalam literatur pengembangan pariwisata disebut sebagai “pariwisata kreatif” merupakan bentuk baru perjalanan, di mana wisatawan tidak sekadar menjadi pengamat, melainkan turut serta dalam proses penciptaan, pembelajaran, dan pengalaman.

Iran, dengan kekayaan budaya dan alam yang mendalam, memiliki potensi besar untuk mengembangkan jenis pariwisata ini. Di antara berbagai kapasitas tersebut, Torbat-e Heydariyeh kini tampil menonjol sebagai destinasi baru pariwisata saffron, lebih menegaskan posisinya dibanding sebelumnya.

Torbate-e Heydariyeh, Provinsi Khorasan Razavi merupakan salah satu pusat utama budidaya dan produksi saffron di Iran. Pada musim panen, ketika hamparan luas ladang saffron di pagi hari pertama dipenuhi bunga berwarna ungu, kawasan ini menjelma menjadi salah satu panorama alam paling menakjubkan di negara tersebut. Pemandangan ini bukan hanya memikat wisatawan, tetapi juga fotografer, peneliti, serta para pencinta budaya lokal.

Yang menjadikan pengalaman ini sebagai sebuah arus kreatif pariwisata adalah kesempatan bagi pengunjung untuk berpartisipasi langsung dalam proses panen dan pengolahan “emas merah” ini.

Wisatawan di Torbat-e Heydariyeh dapat bergabung bersama para petani lokal memetik bunga saffron, mengikuti lokakarya praktis pemisahan putik merah, atau menyaksikan tahapan tradisional pengeringan dan pengemasan saffron. Proses yang di banyak ladang masih dilakukan dengan cara-cara asli dan manual ini menghadirkan pengalaman budaya sekaligus edukatif yang langka. Hal tersebut mencerminkan esensi pariwisata kreatif: sebuah perjalanan di mana wisatawan tidak hanya menikmati keindahan, tetapi juga memperoleh pengetahuan baru dan menjalin interaksi dengan masyarakat setempat.

Potensi Torbat-e Heydariyeh tidak hanya terbatas pada ladang saffron. Kehadiran Pusat Penelitian Saffron Universitas Torbat-re Heydariyeh menjadikan kota ini salah satu pusat ilmiah utama Iran dalam bidang tersebut. Karena itu, tur khusus bagi mahasiswa, peneliti, dan para pelaku pertanian menawarkan daya tarik yang melampaui sekadar kunjungan rekreasi. Perpaduan antara ilmu pengetahuan, budaya, alam, dan pengalaman lapangan menjadikan pariwisata saffron sebagai contoh menonjol dari pariwisata kreatif di Iran.

Selain itu, kesempatan membeli langsung saffron berkualitas dari para petani, menikmati makanan dan minuman lokal berbahan dasar saffron, menghadiri festival musiman, berkunjung ke pasar bunga saffron, serta menginap di homestay tradisional di sekitar ladang, semuanya menyatukan pengalaman yang menjadikan pariwisata saffron bukan sekadar perjalanan singkat, melainkan sebuah perjalanan lengkap dan berlapis.

Meski musim panen saffron hanya berlangsung sekitar satu bulan, pengembangan festival budaya, pendirian museum saffron, pengenalan daya tarik sejarah dan alam di sekitar kawasan, serta perluasan infrastruktur akomodasi dan layanan dapat menjadikan potensi ini sebagai arus pariwisata sepanjang tahun.

Selain itu, letak geografis Torbate Heydariyeh yang berada di jalur menuju kota suci Mashhad memberikan peluang istimewa bagi wisatawan untuk menggabungkan dimensi spiritual dengan perjalanan kreatif berbasis pengalaman.

Dengan demikian, “Pariwisata saffron di Torbat-e Heydariyeh merupakan perwujudan keterkaitan antara kreativitas, spiritualitas, budaya, dan pertanian”. Sebuah pengalaman di mana wisatawan tidak hanya menyaksikan keindahan alam, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. (MF)