Pejabat Iran dan Utusan Khusus PBB Bahas Situasi di Suriah
(last modified 2017-08-28T10:57:38+00:00 )
Aug 28, 2017 17:57 Asia/Jakarta
  • Pertemuan Hossein Jaberi Ansari dan Staffan de Mistura
    Pertemuan Hossein Jaberi Ansari dan Staffan de Mistura

Menlu Iran untuk Urusan Arab dan Afrika, Hossein Jaberi Ansari mengatakan, bangsa-bangsa regional adalah pemilik negara mereka dan negara mana pun tidak bisa membuat keputusan untuk rakyat Suriah.

Ia mengungkapkan hal itu seusai melakukan pembicaraan dengan Utusan Khusus PBB untuk Urusan Suriah, Staffan de Mistura di Tehran, Senin (28/8/2017).

"Pembicaraan dengan de Mistura dilakukan dalam konteks penjajakan negara-negara yang terlibat dalam proses penyelesaian krisis Suriah (Iran, Rusia dan Turki). Atas dasar ini, putaran keenam perundingan Astana akan digelar pada pertengahan September 2017 di Kazakhstan," kata Jaberi Ansari.

"Pembicaraan sedang dilakukan dengan tiga negara penjamin perdamaian di Suriah tentang tanggal pelaksanaan pertemuan tersebut," tambahnya.

Soal klaim para pejabat Israel yang menuding Iran menyebarkan pengaruh di kawasan dan Suriah, Jaberi Ansari menandaskan, Iran sejak awal krisis Suriah dan krisis-krisis regional lainnya mengadopsi kebijakan yang konsisten untuk mengakhiri konflik secepat mungkin.

Hal yang penting bagi Tehran, lanjutnya, mengakhiri tragedi kemanusiaan dan membuka cakrawala politik untuk membantu pihak-pihak yang bertikai.

Sementara itu, Staffan de Mistura menuturkan, perubahan penting telah terjadi di arena politik dan militer perang melawan kelompok teroris Daesh di Suriah.

"Kami telah berdiskusi tentang situasi saat ini dan masa depan Suriah dan salah satu isu penting pembicaraan kami adalah perundingan mendatang Astana," jelasnya.

Iran, kata de Mistura, adalah sebuah negara berpengaruh untuk mencapai pemahaman kolektif tentang perkembangan Suriah. (RM)

Tags