Pertemuan Tiga Pemimpin Lembaga Tinggi Iran
Lembaga Peradilan Republik Islam Iran menjadi tuan rumah pertemuan tiga pemimpin lembaga tinggi negara pada Rabu malam, 4 September 2019.
Mereka adalah Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani, Ketua Mahkamah Agung Sayid Ibrahim Raisi dan Ketua Parlemen Ali Larijani.
Rouhani di akhir pertemuan itu mengatakan, Iran akan mulai melaksanakan langkah ketiga penurunan komitmennya dalam perjanjian nuklir, JCPOA pada hari Jumat, (6/9/2019) dan dalam koridor langkah ini, Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) harus melakukan apa yang dibutuhkan di bidang riset dan pengembangan teknologi nuklir.
Dia menambahkan, AEOI akan mengabaikan seluruh komitmennya dalam JCPOA di bidang riset dan pengembangan, dan mempercepat penelitian dan pengembangan di bidang mesin sentrifugal baru dan apa yang dibutuhkan untuk pengayaan uranium.
"Seluruh jadwal dalam JCPOA untuk riset dan pengembangan akan dicabut secara total mulai hari Jumat dan Iran akan melakukan seluruh kebutuhannya dari sisi teknis dan kemajuan di bidang teknologi nuklir yang diperlukan di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan dalam koridor gerakan damai," ujarnya.
Langkah Iran, lanjutnya, akan dilakukan dalam koridor hukum dan aturan internasional, dan tenggat waktu 60 hari lain diberikan kepada Eropa, dan kapan pun mereka bersedia menjalankan komitmennya maka Tehran akan kembali kepada komitmennya dalam JCPOA.
Presiden Iran juga menyinggung perundingan nuklir. Dia mengatakan, Amerika Serikat sejak 16 bulan lalu mengejar tiga tujuan di mana tujuan pentingnya adalah mengubah pemerintah Iran, dan tujuan berikutnya adalah jika gagal meraih tujuan pertama, maka Washington akan melemahkan pemerintah Republik Islam Iran.
Rouhani menjelaskan, tujuan ketiga AS adalah ingin memaksakan perundingan terhaap Iran sesuai dengan keinginannya, yaitu sebuah perundingan yang dibarengi dengan sanksi keras terhadap Tehran sehingga kekuatan tawar menawar Washington semakin tinggi. (RA)