Pertemuan Presiden Iran dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri UE
(last modified Tue, 04 Feb 2020 09:04:10 GMT )
Feb 04, 2020 16:04 Asia/Jakarta

Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani mengatakan, Tehran komitmen penuh atas kewajibannya dalam perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif).

"Republik Islam Iran masih siap untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan Uni Eropa untuk menyelesaikan masalah," kata Rouhani dalam pertemuan dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell di Tehran, Senin (3/2/2020).

Dia mengkritik inkonsistensi pihak lain untuk memenuhi komitmen mereka dalam perjanjian nuklir tersebut.

"Setiap kali pihak lain memenuhi kewajiban mereka sepenuhnya, Iran juga siap untuk kembali memenuhi komitmennya," ujarnya.

Presiden Iran  menambahkan, pengembangan hubungan dan kerja sama dengan negara-negara Eropa sebagai mitra lama, selalu penting bagi Iran.

Rouhani menyatakan harapan bahwa hubungan bilateral antara Iran dan Uni Eropa akan semakin erat dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh Borrell.

Di bagian lain pernyataannya, presiden Iran menyinggung proses dan upaya yang akhirnya mengarah kepada tercapainya JCPOA selama 12 tahun.

"Sayangnya, keluarnya Amerika Serikat secara sepihak dari perjanjian tersebut telah menciptakan banyak hambatan dan kesulitan bagi pihak lain untuk sepenuhnya mengimplementasikannya," kata Rouhani.

Rouhani menyatakan bahwa langkah Iran untuk mengurangi kewajibannya adalah dalam kerangka perjanjian JCPOA dan bahwa Tehran ingin mempertahankan perjanjian tersebut.

"Republik Islam Iran masih sepenuhnya siap untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan Uni Eropa untuk menyelesaikan masalah dan kapan pun pihak lain memenuhi komitmen mereka sepenuhnya, Iran juga siap untuk kembali ke komitmennya," tegas Rouhani.

Presiden Iran juga mengecam kebijakan AS terhadap negara-negara di kawasan dan mengatakan, mereka telah melakukan banyak kesalahan strategis terhadap negara-negara di kawasan, termasuk Iran, Irak, Lebanon, Yaman, Suriah, dan Afghanistan, dan langkah terbaru mereka yang dilakukan dalam kerja sama dengan rezim Zionis atas apa yang disebut sebagai Kesepakatan Abad (Deal of the Century) adalah sejalan dengan dengan kesalahan-kesalahan ini dan prakarsa tesebut dipastikan akan gagal.

Rouhani menuturkan, hari ini, kawasan tidak dalam kondisi baik dan terorisme belum sepenuhnya diberantas dari negara-negara di kawasan.

"AS telah membunuh Letnan Jenderal Soleimani, yang memimpin perang melawan terorisme di kawasan, dan ini adalah bantuan luar biasa bagi para teroris," jelasnya.

Rouhani memuji upaya bersama Iran dan Uni Eropa untuk menyelesaikan banyak masalah regional dan internasional.

Dia mengatakan, Iran tetap berkomitmen atas pengawasan IAEA (Badan Energi Atom Internasinal), di mana proses ini berlanjut hingga saat ini dan akan dilanjutkan kecuali kami menghadapi kondisi baru.

Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menyesalkan fakta bahwa negara-negara Eropa telah gagal memenuhi kewajiban mereka dalam JCPOA.

"Saya menyesal bahwa pihak-pihak Eropa gagal memenuhi komitmen mereka di bawah JCPOA," kata Borrell.

Dia menambahkan, harus ada lebih banyak upaya yang diperlukan untuk mengimplementasikan perjanjian tersebut.

Borrell  juga menyinggung peran berpengaruh Iran dalam urusan regional dan pengembangan perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan. Dia mengatakan, pengembangan kerja sama dengan Iran selalu penting bagi Uni Eropa.

Menurut Borrell, hari ini negara-negara Eropa berusaha untuk mempertahankan JCPOA dan menyelesaikan masalah untuk mempertahankan kesepakatan ini.

"Sebagai Perwakilan Tinggi Uni Eropa, saya akan melakukan segalanya dengan kekuatan saya untuk menciptakan interaksi yang kuat guna menyelamatkan JCPOA," pungkasnya.

Josep Borrell tiba di Tehran pada hari Senin dalam kunjungan perdananya selama dua hari ke Republik Islam Iran.

Dia telah bertemu denan Menteri Luar Negeri Iran Mohamad Javad Zarif dan Ketua Parlemen Ali Larijani untuk membicarakan hubungan bilateral antara Iran dan Uni Eropa dan juga isu-isu penting regional dan internasional. (RA)

Tags