Hari Penyair Besar Iran (1)
Tanggal 1 Ordibehesht dalam kalender nasional Iran (Hijriyah Syamsiah) yang tahun ini jatuh pada tanggal 20 April 2020 diperingati sebagai Hari Penyair Besar Iran, Saadi Shirazi. Dia hidup pada abat ketujuh Hijriyah Syamsiah.
Pada hari peringatan tersebut, masyarakat Iran dan para pecinta seni biasanya menziarahi makam Saadi. Namun untuk tahun ini, mereka tidak bisa berziarah karena semua pusat-pusat ziarah, budaya dan sejarah telah ditutup untuk mencegah penyebaran virus Corona, COVID-19.
Abu-Muhammad Muslih al-Din bin Abdallah Shirazi adalah salah satu pemikir dan penyair besar Iran. Syair-syairnya selalu mendapat tempat di hati masyarakat dunia, kalangan istana di masa lalu, para cendekiawan dan akademisi. Di antara karya besanya yang dijadikan bahan ajaran para raja dan kalangan istana India dan Ottoman dahulu kala adalah Golestan.
Sejak penjelajah dunia asal Maroko, Ibnu Battuta mengabarkan keberadaan sekelompok orang di salah satu kota Cina yang melantunkan syair-syair Saadi dalam bahasa Farsi saat menaiki perahu berabad-abad lamanya berlalu, namun kata-kata indah penyair Iran itu tetap dikenal di seluruh penjuru dunia.
Hasil karya Saadi Shirazi bahkan dipajang di salah satu sudut gedung PBB untuk mengingatkan tentang tujuan asli pendirian organisasi internasional ini.
"Anak Adam adalah anggota satu badan, mereka satu dalam penciptaan. Jika satu anggota sakit, yang lainpun akan turut merasakan. Engkau yang tidak merasakan penderitaan orang lain, tak sepantasnya disebut manusia."
Syair Saadi ini ditulis dengan tinta emas di atas sebuah permadani kuno Iran karya seniman besar Isfahan, Mohammad Seirafian. Permadani ini berukuran 5x5 meter dan dipajang disalah satu sudut gedung PBB sehingga disaksikan oleh seluruh orang. Terjemahan syair ini dalam bahasa Inggris juga turut disertakan.
Seluruh karya Saadi mendapat sambutan hangat di seluruh dunia, hal ini disebabkan oleh penelitian dan riset yang dilakukan terhadap karya-karyanya. Sebab lain yang lebih penting adalah pemahaman Saadi atas manusia dan kemanusiaan.
Ia adalah seorang intelektual berwawasan luas dan melakukan perjalanan hampir ke seluruh wilayah Muslim kala itu. Ia bertemu banyak orang dan mengenal beragam budaya. Saadi adalah guru hikmah, hikmah yang dibangun di atas persahabatan.
Pada kenyataannya, apa yang menjadi daya tarik paling besar bagi setiap orang adalah pesan moral yang disampaikan Saadi dalam setiap syairnya. Kemanusiaan adalah inti utama pemikiran Saadi.
Golestan, Bustan, bahkan kumpulan syairnya yang mencakup sajak, puisi dan nasihat, semua berporos pada kemanusiaan. Oleh karena itu, kata-kata Saadi selalu diterima di setiap masa, tempat dan di tengah berbagai kebudayaan.
Siapa Saadi sebenarnya dan seperti apa dunianya, dapat diketahui dari setiap lembar karyanya, ia meninggalkan kehidupan hina dan memilih kehidupan yang bernilai luhur, cinta, ikhlas, tawakal dan ridha Tuhan. Saadi juga mengajarkan tentang cinta dalam sajak-sajaknya.
Cinta murni yang disampaikan dalam bingkai bahasa sederhana, apa adanya tanpa pulasan warna, begitu sederhananya sehingga menyentuh urusan keseharian namun tetap indah dan menawan. Sajak-sajak Saadi adalah sajak cinta yang berbalut cita rasa irfan Ilahi dan ajaran akhlak.
Setelah selama bertahun-tahun melakukan perjalanan ke seluruh dunia dan bercengkerama dengan berbagai kaum dan mengenal budaya mereka, Saadi kembali ke tempat kelahirannya di Shiraz.
Di dalam Golestan, Saadi berbicara soal manusia sebagaimana adanya dan di Bustan, ia bercerita tentang manusia dan masyarakat ideal dan bagaimana seharusnya. Saadi percaya, jika manusia tidak mengenal dirinya sendiri sebagaimana seharusnya, maka ia tidak akan pernah mengalami kemajuan.
Golestan sarat dengan kisah-kisah masyarakat yang ditemui Saadi. Sebuah karya yang diyakininya tidak akan pernah usang dimakan waktu. Golestan adalah lukisan nyata dunia di setiap masa.
Dalam Golestan, Saadi menggambarkan manusia dan dunia dengan seluruh kelemahan, kelebihan, paradoks dan kontradiksinya. Saadi melukiskan manusia dan dunia sebagaimana adanya. (RA)