Feb 22, 2024 21:00 Asia/Jakarta
  • mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad
    mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad

Dua putra mantan perdana menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad kini terjerat skandal. Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) memberikan mereka waktu 30 hari untuk melaporkan aset-asetnya.

Ini merupakan perpanjangan yang diberikan sejak 20 Februari lalu, setelah sebelumnya keduanya belum memenuhi kewajiban di 16 Februari. Berita perpanjangan ini menyusul dilarikannya Mahathir ke rumah sakit Institut Jantung Nasional Malaysia (IJN) 26 Januari lalu dan muncul rumor bahwa pria 98 tahun itu dalam kondisi kritis.


Mengutip Bernama dan Channel News Asia (CNA), Putra Mahatir diketahui bernama Mirzan dan Mokhzani. Kedua sebenarnya telah diminta menyerakan laporan aset mereka dari tahun 1981- masa di mana Mahathir pertama kali memimpin Malaysia- sejak Januari lalu.

Hal ini terkait disebutnya entitas terkait Mirzan di Pandora Papers dan Pnaman Papers. Keduanya adalah bocoran dokumen yang mengungkap kekayaan orang-orang kaya dan berkuasa.

Mokhzani sendiri diselidiki dengan UU MACC ytahun 2009 dan Undang-Undang Anti Pencucian Uang, Pendanaan Anti Terorisme, dan Hasil Kegiatan Melanggar Hukum tahun 2001 pemerintah Malaysia. Ini terkait aktivitas bisnisnya yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian perusahaan terkait pemerintah (GLC).


Sementara itu, di tengah isu kesehatannya yang semakin buruk ajudan Mahathir memberi pernyataan. Ia mengatakan Mahathir masih dalam proses pemulihan.

"Dr M saat ini masih dirawat dan sedang dalam proses pemulihan dari infeksi," katanya menyebut panggilan Mahathir.

"Saya tidak bisa mengatakan kapan dia akan keluar, kecuali IJN puas dengan tingkat kesembuhannya," tambah ajudan tersebut.


Mahathir sendiri diketahui juga tengah bergelut dengan sidang gugatan pencemaran nama baik terhadap Wakil Perdana Menteri (PM) Ahmad Zahid Hamidi. Gugatan pencemaran nama baik diajukan pada Juli 2022, dengan Dr Mahathir menuduh Ahmad Zahid memfitnahnya selama pertemuan divisi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).

Dalam pernyataan klaimnya, Mahathir menuduh bahwa komentar Ahmad Zahid telah menyindir "ia tidak terlahir sebagai orang Melayu atau Muslim". Kala ia menyindir Mahathir dengan menyebut "nama aslinya adalah Mahathir putra Iskandar Kutty". (CNBC Indonesia)