Kejahatan Baru AS di Vietnam yang Selama ini Disembunyikan Terungkap
(last modified Mon, 28 Oct 2024 14:20:37 GMT )
Okt 28, 2024 21:20 Asia/Jakarta
  • Kejahatan Baru AS di Vietnam yang Selama ini Disembunyikan Terungkap

Parstoday – Veteran perang Vietnam, mengumpulkan sejarawan dan para pengamat intelijen, untuk membahas penggunaan racun Agent Blue oleh pasukan Vietnam, dibantu Angkatan Laut, dan CIA, di lahan pertanian dan hutan bakau Delta Mekong.

Bryan R. Higgins-Kenneth R. Olson, di salah satu penelitiannya mengkaji penggunaan senjata kimia Agent Blue di era perang Vietnam, oleh pasukan Republik Vietnam dibantu pasukan AS dan CIA.
 
Lebih dari 50 tahun lalu, berita tentang penggunaan senjata kimia oleh AS di perang Vietnam, biasanya hanya berbicara soal Agent Orange, dan dampak-dampak destruktifnya. Namun ternyata selama perang Vietnam, terdapat senjata kimia lain bernama Agent Blue, yang digunakan secara luas.
 
Senjata kimia tersebut berbahan dasar arsenik, dan tidak banyak yang mengetahui tentang hal ini. Kenyataannya, masalah senjata kimia ini pertama kali disinggung dalam sebuah surat yang dikirim Arthur H. Westing ke New York Times, pada tahun 1971, berjudul "Agent Blue in Vietnam".
 
Perhatian terhadap Agent Blue, baru muncul 44 tahun setelah Loana Holyman, memublikasikan makalahnya berjudul "Today's Blue Arsenic in the Environment" pada tahun 2014, di majalah VVA Veteran.
 
Pada akhirnya di tahun 2020 Olson, K.R. dan Larry Cihacek, merilis artikel berjudul "The Fate of Agent Blue, the Arsenic Based Rice Herbicide, Used in South Vietnam during the Vietnam War", yang diterbitkan Open Journal of Soil Science.
 
Artikel ini, dengan memanfaatkan data-data dari sumber primer, melakukan rekonstruksi dan kerangka untuk mengungkap bukti-bukti yang menunjukkan bahwa senjata kimia ini buatan AS. Media-media internasional kemudian menaruh perhatian pada masalah ini.
 
Salah satu veteran pasukan AS, Mike Thorpe, menulis sebuah artikel yang diterbitkan Asia Times terkait masalah ini. Tahun lalu Mike Thorpe, meninggal dunia diduga karena terkena senjata kimia TCDD atau arsenik di pangkalan udara Bien Hoa, Vietnam.
 
Pertanyaan yang tersisa adalah, bagaimana penggunaan rahasia Agent Blue untuk menghancurkan sumber-sumber makanan (beras), dan pusat-pusat produksi pertanian sipil, selama 50 tahun diabaikan oleh media-media AS? Ini adalah pertanyaan penting.
 
Para veteran perang Vietnam, mengumpulkan para sejarawan, dan peneliti intelijen untuk membahas penyemprotan Agent Blue, di lahan pertanian dan hutan-hutan bakau di Delta Mekong, dan dataran tinggi tengah oleh pasukan Republik Vietnam didukung militer, Angkatan Laut, dan CIA.
 
Sebuah lembaga kesehatan Vietnam, memprediksikan 3,2 juta liter bahan kimia yang mengandung 468.000 kilogram arsenik, disemprotkan oleh Republik Vietnam selama acara "pelarangan makanan".
 
Ditambah dengan acara Angkatan Udara AS yang juga menyemprotkan Agent Blue, melalui pesawat-pesawat C-123 saat melakukan Operasi Ranch Hand. Misi operasi ini mencatat lokasi dan volume ladang rumput yang terkena semprotan Agent Blue lebih dari 4,712 juta liter yang mengandung 664.392 kilogram arsenik dari tahun 1961 hingga 1971.
 
Secara total diperkirakan 7,8 juta liter yang mengandung 1.132.400 kilogram arsenik Agent Blue, disemprotkan di selatan Vietnam selama tahun 1961 hingga 1971. Ini adalah jumlah yang sangat besar dari bahan kimia sangat beracun yang pernah disemprotkan dalam satu dekade di Delta Mekong, yang merupakan lokasi utama penanaman padi di Vietnam.
 
Pertanyaannya adalah apa yang terjadi saat ini bagi para pelaku perang kimia yang sudah berlalu 60 tahun lalu tersebut?
 
Sejak pecah perang kimia ini di selatan Vietnam, warga negara ini yang tinggal di Delta Mekong, secara tidak langsung mengonsumsi bahan kimia beracun lewat air minum dan makanan yang mereka makan. Mereka terancam bahaya keracunan yang tinggi selama hidupnya. Racun ini larut dalam air, dan racun ini tetap aktif sampai kapan pun. (HS)