Wali Kota Pro-Palestina Menang di New York; Media AS: Israel Hanya "Macan Kertas"
(last modified Fri, 27 Jun 2025 10:44:45 GMT )
Jun 27, 2025 17:44 Asia/Jakarta
  • Zohran Mamdani
    Zohran Mamdani

Pars Today - Sebuah media Amerika menulis, “Kemenangan seorang politisi pro-Palestina dalam pemilihan umum wali kota New York membuktikan bahwa Israel adalah macan kertas.”

Zohran Mamdani, seorang politisi Muslim dan pendukung setia hak-hak Palestina, telah membuka babak baru dalam politik Amerika dengan kemenangan bersejarahnya dalam pemilihan umum wali kota New York. Kemenangan ini telah menciptakan gelombang kemarahan dan kekhawatiran di kubu konservatif yang dipimpin oleh Presiden AS Donald Trump. Analis politik percaya bahwa kemenangan Mamdani dapat menjadi titik balik dalam konfrontasi dengan kebijakan Zionis Trump.

Menurut laporan Pars Today mengutip ISNA, konsultan politik Amerika Peter Field menulis dalam sebuah artikel di situs Amerika Mandvis, mengacu pada kemenangan politisi Muslim Zohran Mamdani dalam pemilihan umum wali kota New York, Mamdani membuktikan bahwa Israel adalah macan kertas.

Menurut Field, Kemenangan Mamdani, yang mendukung Palestina dan menuduh Israel melakukan genosida di Gaza, membuktikan bahwa Zionisme hanyalah macan kertas dalam politik Demokrat.

"Mamdani baru-baru ini membuktikan bahwa menggunakan boneka-boneka untuk mendukung Israel tidak lagi berhasil. Lebih dari itu, dapat dikatakan bahwa Zionisme kini telah mati di Partai Demokrat," tambahnya.

Terkait hal ini, penulis Abdaljawad Omar menulis dalam artikel di situs ini bahwa kemenangan Mamdani dalam pemilihan umum pendahuluan Demokrat melawan tokoh sebesar Andrew Cuomo yang didukung Israel, bukan sekadar peristiwa elektoral, tetapi titik balik sejarah Palestina dalam politik Amerika. Kemenangan ini mencerminkan ketidakpuasan yang semakin besar terhadap peran Israel dalam kehidupan Amerika dan runtuhnya Zionisme secara bertahap di bawah tekanannya.

Penulis melihat situasi ini sebagai perubahan dalam cakrawala politik Amerika, karena Palestina bukan lagi tabu politik, tetapi topik yang dapat didiskusikan dan diperdebatkan.(sl)