Menandai Hari ke-100 Masa Jabatan Biden
(last modified Sun, 02 May 2021 03:47:52 GMT )
May 02, 2021 10:47 Asia/Jakarta

100 hari setelah Joe Biden menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat, kini perhatian tertuju pada kinerja pemerintahannya selama periode ini. Sebuah tindakan yang, meskipun berhasil, juga menghadapi kegagalan besar.

Pemerintahan Biden tampaknya telah membuat langkah besar dalam mengatasi virus Corona serta menghidupkan kembali ekonomi AS. Lebih dari 32 juta orang di Amerika Serikat telah didiagnosis terinfeksi dengan virus Corona dan penyakit Covid-19, dan sejauh ini lebih dari 575.000 telah meninggal, tetapi menurut statistik, sekitar 100 juta orang telah menerima dosis kedua dari vaksin Corona untuk mengurangi kematian secara efektif.

Joe Biden, Presiden Amerika Serikat

Mengenai pemulihan ekonomi, Kementerian Perdagangan AS dalam laporan terbarunya melaporkan pertumbuhan ekonomi 6,4 persen pada kuartal pertama 2021. Bantuan keuangan untuk ekonomi kecil dan industri besar, vaksinasi yang meluas, dan kembali ke kondisi kerja serta keterbukaan ekonomi telah menjadi faktor dalam kemajuan ini.

Sementara itu, pemerintahan Biden juga menghadapi beberapa kemunduran besar. Salah satu yang menarik dari ini adalah kebijakan imigrasi Biden yang gagal, yang kini mengakibatkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah imigran ilegal yang melintasi perbatasan AS dan kebingungan pemerintah federal.

Para kritikus Biden mengatakan bahwa janji-janji Biden untuk mengubah kebijakan imigrasi administrasi Trump telah memotivasi ribuan orang dari Amerika Tengah untuk pindah ke perbatasan selatan Amerika Serikat dengan harapan diterima dan menjalani kehidupan baru. Sementara lembaga-lembaga federal dan negara bagian pada dasarnya tidak mampu menangani gelombang baru pencari suaka ini.

Selain itu, organisasi-organisasi hak asasi manusia menganggap perlakuan dan akomodasi para pencari suaka di kamp-kamp perbatasan sangat tidak tepat. Menanggapi situasi tersebut, Joe Biden mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Jumat (30/04/2021), sementara menolak untuk mempertimbangkan situasi pencari suaka di perbatasan selatan Amerika Serikat sebagai "krisis", pemerintahnya bekerja keras untuk mengembalikan anak-anak pengungsi kepada orang tua mereka. Biden mengklaim bahwa penyebab "skandal di perbatasan selatan Amerika Serikat" adalah kurangnya kerja sama pemerintah sebelumnya dengan tim pemerintahnya.

Masalah lain yang telah menyebabkan peningkatan tajam dalam kritik terhadap Biden dan pemerintahannya adalah perpecahan yang berkembang dalam masyarakat Amerika, serta polarisasi yang tegas dari Kongres AS dan sikap terbuka Partai Republik terhadap rencana ekonomi dan sosial Biden.

Biden berencana menghabiskan sekitar $ 6 triliun untuk menghidupkan kembali ekonomi dan masyarakat AS dengan mempresentasikan rencana untuk melawan efek Corona, memperluas jaminan sosial, dan menghidupkan kembali lapangan pekerjaan di Amerika Serikat. Terlepas dari janji Biden tentang dampak positif rencana ini, tetapi praktis Gedung Putih dan partai Demokrat di Kongres, dengan mayoritas mereka di DPR dan Senat, tidak berusaha untuk membujuk partai Republik.

Ini berarti mengabaikan Republikan, yang telah menyebabkan munculnya sikap penentangan yang serius.

Dalam pidatonya di Kongres baru-baru ini, Biden meminta anggotanya untuk bersatu dan menunjukkan kepada dunia bahwa Amerika Serikat masih dapat menyelesaikan situasi dengan cepat dan efektif.

Mengingat pernyataan Biden tentang persatuan dan penyatuan semua kelompok dan partai di bawah bendera Amerika Serikat, anggota parlemen Republik menekankan bahwa pernyataan Biden hanya omong kosong dan bahwa tindakannya bertentangan dengan ucapannya sendiri.

Joe Biden, Presiden Amerika Serikat

Dengan kata lain, bertentangan dengan slogannya, Amerika Serikat Bersatu, Biden praktis bergerak untuk memecah belah negara ini.

"100 hari setelah Joe Biden menjabat, tindakannya dan partainya telah membuat kami semakin bermasalah serta terjebak dalam perpecahan dan dikotomi," kata Senator Republik Tim Scott saat dia membacakan tanggapan resmi partai Republik untuk pidato pertama Joe Biden di sidang Kongres.

Tags