HUT Revolusi Islam Iran ke-44 di Mata Akademisi Indonesia
Perjalanan kemenangan Revolusi Islam Iran yang memasuki usia ke-44 tahun hingga kini masih menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk akademisi Indonesia.
Yusli Effendi, Dosen Hubungan Internasional Universitas Brawijaya Malang memberikan pandangannya mengenai dinamika Iran pasca kemenangan Revolusi Islam di tengah tekanan sanksi Barat yang semakin masif.
Intelektual muda Muslim Indonesia ini juga secara kritis menyoroti sejumlah isu mengenai hubungan Iran dan Indonesia yang bisa ditingkatkan melebihi dari kondisi yang ada saat ini.
"Ada citraan-citraan, persepsi dan distorsi informasi yang memengaruhi perilaku dan sikap terhadap kedalaman kerja sama kedua negara," ujar Yusli.
"Dengan mengeratkan hubungan sosial dan kultural, misalkan dengan pertukaran informasi atau kerja sama antara kantor berita IRIB dengan RRI, dengan ANTARA, juga kerja sama pendidikan ditambah dengan manajemen pemberitaan yang baik, saya rasa kedua negara akan lebih mendekat, lebih erat lagi," tegasnya.
Selengkapnya simak tanggapan Yusli Effendi dalam file suara berikut ini:
