Feb 04, 2024 19:26 Asia/Jakarta
  • Ekonomi Iran sebelum dan sesudah Revolusi Islam
    Ekonomi Iran sebelum dan sesudah Revolusi Islam

Revolusi Islam Iran berhasil memulihkan kondisi ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan serta kemajuan signifikan di sektor pertanian, pembuatan jalan dan perluasan jaringan televisi.

Salah satu alasan penting terjadinya Revolusi Islam Iran adalah kondisi krisis ekonomi dan ketidakadilan yang parah di tengah masyarakat. Mayoritas pendapatan negara dari penjualan minyak di masa sebelum revolusi digunakan oleh keluarga kerajaan dan kerabatnya untuk berfoya-foya, serta pembelian peralatan militer yang tidak perlu, serta industri dan pertanian negara terus mengalami penurunan.

Di sisi lain, inflasi dan kenaikan harga barang yang terus meningkat di berbagai wilayah Iran dan kemiskinan terlihat jelas. Revolusi Islam memperioritaskan pemulihan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Tapi bergitu, hal ini sangat sulit, karena infrastruktur ekonomi tidak memadai, dan penghasilan pemerintah bergantung pada sektor minyak, serta masyarakat menderita kemiskinan, khususnya di wilayah pedalaman.

Image Caption

Di sisi lain, kerusuhan internal dan tekanan eksternal menyulitkan penerapan rencana yang sesuai untuk pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan. Namun, sekitar satu setengah tahun setelah kemenangan revolusi, Saddam Hussein, penguasa Irak yang otoriter dan despostik, memulai perang besar-besaran melawan Iran, yang selama delapan tahun sangat menyibukkan banyak fasilitas dan tenaga kerja aktif Iran, serta menimbulkan banyak kerusakan pada perekonomian Iran.

Selain itu, Amerika Serikat, yang sangat terpukul oleh gerakan anti-penindasan rakyat Iran, menjatuhkan sanksi terhadap Iran sejak awal kemenangan revolusi tersebut, yang kemudian semakin meningkat seiring berjalannya waktu hingga kini AS telah menjatuhkan sanksi terbesar dan terberat terhadap Iran.

Namun demikian sistem dan rakyat revolusioner Iran tidak menyerah pada kondisi sulit tersebut dan mengerahkan segala upaya untuk membangun negaranya, sehingga menurut laporan Dana Moneter Internasional pada tahun 2022, Iran dengan produk domestik bruto seribu 596 miliar dolar telah menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-22 di dunia. Selain itu, Bank Dunia juga mengumumkan pertumbuhan ekonomi Iran pada tahun 2023 sebesar 4,1 persen. Secara umum, sebagian besar indikator ekonomi Iran terlihat tumbuh dan membaik.

Pemerintah, kini selain berupaya mengendalikan inflasi, juga mengedepankan dua kebijakan utama lainnya, yang pertama adalah secara serius mendukung produksi dalam negeri dan yang kedua adalah meningkatkan pertukaran perdagangan, terutama dengan negara tetangga. Sementara itu, pertumbuhan produk perusahaan berbasis pengetahuan sangat mengesankan, dan dalam hal ini, jumlah perusahaan tersebut meningkat hampir dua kali lipat hingga tahun lalu. Selain itu, volume pertukaran komersial Iran telah meningkat beberapa kali lipat dibandingkan sebelum revolusi, saham ekspor minyak telah menurun, dan ekspor produk minyak dan produk non-minyak telah meningkat pesat. Pangsa ekspor dan impor perdagangan barang nonmigas Iran pada tahun 1401 Hs (2022-2023) meningkat lebih dari 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan mencapai 112 miliar dolar.

Republik Islam Iran juga telah mencapai kemajuan signifikan di bidang industri dan pertambangan, yang tidak dapat dibandingkan dengan sebelum revolusi. Ribuan pabrik kecil dan besar bergerak di bidang produksi produk industri, kualitas dan kuantitas produksinya meningkat pesat dibandingkan masa lalu. Unit industri terbesar Iran beroperasi di bidang minyak bumi dan produk mineral. Kompleks petrokimia besar Iran kini mempunyai kapasitas sekitar 95 juta ton, yang akan berlipat ganda dengan peluncuran unit baru.

Tahun lalu, nilai ekspor produk petrokimia mencapai 16 miliar dolar, dan para pejabatnya berupaya mengurangi ketergantungan negara terhadap minyak mentah dengan meningkatkan ekspor produk olahan minyak secara pesat. Kebijakan ini juga dapat mengurangi dampak sanksi ilegal AS terhadap ekspor minyak Iran. Di bidang industri mineral, Iran mengalami pertumbuhan yang signifikan. Sejauh ini, tujuh persen tambang dunia yang bernilai sekitar 770 miliar dolar telah ditemukan di Iran.

Image Caption

Ekspor produk tambang ini pada tahun 1401 Hs (2022-2023) berjumlah lebih dari 12 miliar dolar. Mengingat besarnya nilai tambang Iran, para pejabat telah menyiapkan rencana ekstensif untuk eksploitasinya. Iran kini menjadi negara kelima dalam bidang produksi tembaga dan negara kesepuluh di dunia dalam hal produksi bijih besi. Selain itu, Iran menempati peringkat kedelapan dengan produksi 62 juta ton semen dan peringkat kelima dunia dalam produksi keramik.

Salah satu bidang penting kemajuan Iran adalah pembangunan bendungan. Meskipun rezim Pahlavi hanya membangun 19 bendungan, dan itu pun dengan bantuan para ahli asing, kini sepuluh kali lipat jumlah bendungan tersebut telah dibangun dengan kecerdikan dan upaya para ahli Iran serta teknologi baru. Pengetahuan para ahli Iran ini setara dengan mereka yang terlibat dalam perancangan dan pengawasan pembangunan bendungan di 16 negara.

Pertanian adalah bagian penting dari perekonomian setiap negara. Namun, pada masa rezim Pahlavi, khususnya pada dekade terakhir rezim ini, pertanian Iran mengalami penurunan drastis. Ini terjadi ketika Mohammad Reza, raja terakhir rezim Pahlavi, berbicara tentang reformasi besar-besaran di bidang pertanian Iran dengan banyak propaganda. Menyusul kemenangan Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, masyarakat dan pejabat memprioritaskan penanganan situasi pertanian yang kacau balau. Pertama, mereka menyediakan infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan bagi desa-desa sehingga masyarakat miskin namun pekerja keras dapat menjaga ketahanan pangan negara.

Tentu saja, mengingat Iran adalah negara kering dan semi-kering, realisasi tujuan tersebut akan agak sulit. Namun dengan upaya penduduk desa dan penggunaan teknologi maju, pertanian Iran kini berada dalam situasi yang tidak bisa dibandingkan dengan era Pahlavi, sehingga produksi pertanian meningkat 5 kali lipat dan ekspornya meningkat 10 kali lipat, dan 80 persen Iran mandiri dari produk ini. Menurut statistik Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), Iran menempati urutan pertama hingga kesepuluh di dunia dalam produksi 22 produk, hal ini disebabkan oleh fakta bahwa jumlah curah hujan di Iran adalah sepertiganya dan jumlah penguapan air tiga kali lipat rata-rata dunia.

Namun setelah revolusi, pertumbuhan produksi di bidang produk hortikultura jauh lebih besar dan tumbuh 20 kali lipat dibandingkan sebelumnya. Laporan FAO menunjukkan bahwa Iran adalah produsen buah terbesar di Asia Barat dan Afrika Utara dan termasuk dalam 10 negara teratas di dunia dalam produksi 15 produk hortikultura. Selain itu, rata-rata konsumsi buah di Iran adalah sekitar 150 kg, dua kali lipat rata-rata dunia.

Kementerian Jihad Pertanian Iran mengumumkan bahwa buah Iran diekspor ke lebih dari 100 negara. Dengan cara ini, dapat dikatakan bahwa meskipun ada sanksi Amerika dan perubahan iklim, pertanian Iran setelah Revolusi Islam Iran, pertumbuhan pertanian Iran sangat pesat dan dalam hal ini keamanan ekonomi Iran di bidang ini kepada sebagian besar terjamin. Selain pertanian dan hortikultura, perlu diperhatikan kemajuan pertumbuhan produksi di bidang peternakan, perikanan, dan produksi daging yang menyebabkan peningkatan penggunaan produk-produk tersebut.

Bidang lain yang mengalami kemajuan besar berkat Revolusi Islam Iran adalah pembangunan jalan. Sebelum revolusi, jaringan jalan raya di Iran terbatas dan sebagian besar ditujukan ke kota-kota besar. Namun setelah revolusi, langkah-langkah besar diambil untuk membangun lebih banyak jalan dengan kualitas dan keamanan yang lebih tinggi untuk kota-kota dan khususnya desa-desa. Sekarang terdapat lebih dari 220 ribu kilometer jalan di Iran, yang sebagian besar didedikasikan untuk jalan pedesaan. Panjang jalan raya telah ditambah hampir 40 kali lipat untuk membuat pergerakan mobil lebih cepat dan aman. Yang paling menakjubkan adalah pembangunan jalan tol sepanjang lebih dari 20 ribu kilometer yang meningkat 550 kali lipat dibandingkan sebelumnya.

Image Caption

Selain itu, Iran memiliki total 24 juta mobil, yang menempati peringkat ke-21 di dunia. Rel kereta api, sebagai kendaraan yang murah dan andal untuk mengangkut barang dan penumpang, telah mencapai panjang sekitar 15 ribu kilometer pada masa Republik Islam Iran, dengan pertumbuhan tiga kali lipat dibandingkan rezim Pahlavi. Pembangunan jalan raya dan kereta api juga penting bagi Iran, selain memberikan kesejahteraan rakyat. Posisi Iran sedemikian rupa sehingga dapat memainkan peran sebagai koridor penting bagi komunikasi antara Timur dan Barat serta Utara dan Selatan, dan rencana di bidang ini telah ditinjau dan terkadang diselesaikan dengan beberapa negara.

Di era komunikasi, Republik Islam Iran telah memperluas jaringan komunikasi negaranya di berbagai bidang untuk menciptakan interaksi yang lebih baik dan mudah serta meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat. Hampir seluruh rumah tangga di Iran mempunyai akses terhadap telepon rumah. Selain itu, jumlah total langganan telepon seluler pada akhir tahun 1401 Hs (2022-2023) lebih dari 150 juta, tingkat penetrasi telepon seluler sekitar 175 persen dan tingkat penetrasi internet hampir 140 persen.

Di sisi lain, ketika ratusan saluran satelit Persia berbahasa asing berusaha menampilkan gambaran suram mengenai situasi Iran, 180 saluran penyiaran nasional, lokal, dan internasional IRIB berbagi dengan masyarakat tentang kemajuan dan masa depan negara mereka yang menjanjikan.

 

Tags