Mar 08, 2024 17:56 Asia/Jakarta
  • Syahid Mohammad Ebrahim Hemmat
    Syahid Mohammad Ebrahim Hemmat

7 Maret peringatan gugurnya Mohammad Ebrahim Hemmat, salah satu komandan militer paling populer Iran selama perang Pertahanan Suci (perang yang dikobarkan Irak di masa pemerintahan Saddam Husein terhadap Iran).

Bertepatan dengan peristiwa ini, kami akan mengkaji sejumlah karakteristik pribadi dan metode manajemen komandan populer Iran yang gugur di usia muda, 28 tahun.

Sekelumit kehidupan Ebrahim Hemmat

  1. Tulang Punggung Keluarga

Mohammad Ebrahim Hemmat dilahirkan pada 2 April 1955 di kota Shahreza, Isfahan Iran. Ia lahir dikeluarga kurang mampu, tapi taat agama. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia bekerja di liburan musim panas. Melalui kerja kerasnya tersebut, ia membantu menghidupi keluarganya.

Mohammad Ebrahim Hemmat saat remaja
  1. Mahasiswa-Pejuang

Hemmat di tahun 1973, setelah menyelesaikan pendidikan menengah dengan nilai tinggi, mendaftar di akademi Isfahan (Daneshsara). Kemudian ia pergi wajib militer dan setelah menyelesaikan wajib militernya, Hemmat kembali ke kotanya. Ia pun sempat mengajar sejarah di sekolah menengah pertama (SMP) Shahreza dan desa-desa sekitarnya. Selama waktu tersebut, ia juga memulai perjuangannya melawan rezim Pahlavi yang mendapat dukungan Amerika Serikat. Hemmat menjadi pemimpin pemuda-pemuda pejuang Shahreza melawan rezim Pahlevi.

Hemmat, mahasiswa pejuang
  1. Dicantumkan dalam List Teror

Hemmat sangat aktif dalam demonstrasi rakyat melawan rezim Shah. Aktivitasnya melawan pemerintah despotik saat itu membuat dirinya beberapa kali dipanggil dinas keamanan Shah (Savak). Bahkan kemudian komandan militer Isfahan menginstruksikan pembunuhan Hemmat, tapi ia dengan menyamar terus melakukan perjuangan melawan Shah di berbagai kota, hingga kemenangan Revolusi Islam.

Hemmat masuk dalam list teror Shah Pahlevi
  1. Berperan Membentuk Komite Revolusi Islam

Setelah kemenangan Revolusi Islam, Hemmat memainkan peran penting dalam pembentukan Komite Revolusi Islam Shahreza untuk mengatur urusan setelah jatuhnya Shah Pahlavi, dan beberapa waktu kemudian ia bertanggung jawab sebagai pejabat humas Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Shahreza.

Peran Syahid Hemmat dalam membentuk komite revolusi Shahreza
  1. Komandan

Setelah meletusnya perang Iran-Irak, Hemmat bersama Ahmad Motevaselian ditugaskan oleh Mohsen Rezaee, komandan IRGC saat itu untuk pergi ke medan perang selatan, dan membentuk Divisi Muhammad Rasulullah. Mohammad Ebrahim Hemmat selama perang Iran-Irak, menjadi komandan untuk sejumlah operasi berkat kecerdasan, keberanian dan pengorbanannya. Kecepatan operasi Devisi 27 yang ia pimpin dalam operasi Fajar-4 patut diperhatikan.

Hemmat bersama Ahmad Motevaselian
  1. Pertempuran dengan Israel

Tahun 1361 Hs (1982) seiring dengan perang di Lebanon selatan, Hemmat bertolak ke Lebanon untuk mendukung negara ini, dan kemudian setelah mengorganisir sejumlah gerakan, ia kembali ke Iran.

Syahid Hemmat bersama teman seperjuangan
Syahid Hemmat bersama Syahid Soleimani
  1. Kesyahidan

Selama operasi Khaibar, ketika pasukan Iran melawan militer Saddam, dan ketika Hemmat melakukan inspeksi dan maju ke medan perang, ia gugur akibat terkena tembakan bola meriam dan kepalanya terpisah dari badan sang komandan ini.

Syahid Hemmat bersama para komandan IRGC

Sejumlah Karakteristik Manajerial Syahid Hemmat

  1. Mahir dalam Memilih Pasukan

Salah satu ciri khasnya yang terkenal adalah kepiawaiannya dalam mengenali orang dan memilih pasukan, ia sangat peka dan tepat dalam memilih orang-orang yang paling layak untuk dipercayakan berbagai tanggung jawab di ketentaraan. Oleh karena itu, mereka yang dia pilih menjadi salah satu tokoh perang.

  1. Tawadhu dan Rendah Diri

Seperti yang dinukil, Syahid Hemmat tidak pernah menganggap dirinya unggul dari yang lain. Ia sering mengaku lebih rendah dari pasukan basij dan relawan perang, dan mengatakan, "Siapa saya dan siapa pasukan Tuhan yang penuh ikhlas ini".

  1. Pasukan harus terus Tumbuh dan Berkembang

Dia menekankan bahwa pasukan harus memiliki jalur pertumbuhan dan para komandan harus berusaha membawa pasukan di bawah komandonya ke tingkat yang lebih tinggi. Hemmat dikenal sebagai pemilik keprihatinan ini sehingga ia berusaha melatih kekuatan dan pasukan untuk masa depan Iran.

  1. Beri Saya Nasihat, bahkan dengan kritik

Salah satu ciri Hemmat dalam komandonya adalah memiliki semangat kritik. Jika seseorang mempunyai pendapat atau sesuatu tentang pekerjaannya, dia mendengarkan dengan cermat dan tidak mengatakan, "Saya komandan dan memiliki banyak pengalaman." Jika dia diberitahu bahwa seseorang dengan kemampuan, ide, rencana dan program untuk mendukung perang atau operasi berada di garis depan, dia akan segera menindaklanjuti untuk berkomunikasi dengan orang tersebut.

Mohsen Rezaee, mantan komandan IRGC terkait Syahid Hemmat mengatakan, "Faktanya, kami memiliki empat pasukan yang ketika mereka masuk ke mana pun, tidak ada garis yang dapat melawan mereka, Haji Hemmat dan Devisi ke-27 Muhammad Rasulullah, Hossein Kharrazi dan Devisi ke-14 Imam Hossein, Mehdi Bakeri dan Devisi ke-31 Asyura, Ahmad Kazemi dan Devisi ke-8 Najaf, tidak peduli di mana mereka memasuki medan tempur, semuanya sukses."

Syahid Hemmat bersama Mohsen Rezaee, mantan komandan IRGC

 

 

Tags