Ekonomi Muqawama: Acuan Rahbar untuk Tahun 1396 HS
(last modified Fri, 31 Mar 2017 07:42:44 GMT )
Mar 31, 2017 14:42 Asia/Jakarta

Setiap tahun bersamaan dengan datangnya musim semi dan peringatan tahun baru, rakyat revolusioner Iran dan para pejabat pemerintah Republik Islam, menggelar kongres besar di makam suci Imam Ridho as di kota Mashhad, untuk mendengarkan pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei tentang analisa berbagai transformasi penting negara selama tahun lalu dan penetapan acuan untuk tahun baru.

Rahbar pada pidato tahun baru, menyinggung berbagai masalah penting negara serta menawarkan solusi untuk menyelesaikannya. Telah selama beberapa tahun, isu ekonomi menjadi prioritas dan tantangan utama yang ditekankan oleh Rahbar dan beliau dalam hal ini sangat menekankan ekonomi muqawama yang bersandarkan pada produksi dan pengandalan kemampuan dalam negeri.

 

Tahun ini Rahbar juga meminta para pejabat negara untuk berusaha dan mengambil langkah-langkah lebih besar di bidang ekonomi. Ayatullah Khamenei, menamakan tahun 1396 HS dengan slogan "Tahun Ekonomi Muqawa: Produksi dan Ketenagakerjaan." Beliau kembali mengimbau gerakan para pejabat dan masyarakat di atas reli ekonomi dan mengharapkan mereka melakukan yang terbaik di sektor ini.

 

Beliau dalam sambutan tahun baru mengatakan, "Jika kita menganalisa tahun yang baru saja berlalu—tahun 1395 HS—harus kita katakan bahwa tahun itu sama seperti tahun-tahun sebelumnya yang memiliki kebahagiaan dan kesedihan, kegetiran dan kemanisan; yang dimaksud dengan kegetiran dan kemanisan adalah yang berkaitan dengan bangsa Iran, dan bukan masalah-masalah pribadi. Kita merasakan manis pada tahun lalu, kita merasakan kebahagiaan dimana kebahagiaan itu berkaitan dengan kehormatan nasional, keamanan nasional, semangat muda pada bangsa Iran dan gerakan mukmin komprehensif di semua titik negara; dan juga kita merasakan kegetiran yang umumnya berkaitan dengan masalah ekonomi dan sosial yang nanti akan saya singgung."

 

Beliau menambahkan, "Kemuliaan Iran dan bangsa tercinta kita pada tahun 1395 HS dapat disaksikan sepanjang tahun, sejak awal hingga akhir. Musuh-musuh kita di berbagai belahan dunia telah mengakui kekuatan, keagungan dan identitas nasional Iran dapat disaksikan dalam semua isu pada tahun lalu. Sikap tidak hormat Presiden Amerika Serikat terhadap Republik Islam Iran, telah dijawab oleh rakyat yang bergelora dan dengan dukungan serta kepedulian pada [pawai akbar] 22 Bahman, pada Hari Qods Sedunia di bulan Ramadhan, pada konsentrasi akbar masyarakat, yang menunjukkan identitas dan tujuan negara ini kepada seluruh dunia."

 

Rahbar juga menekankan masalah keamanan negara dan menjelaskan, "Keamanan negara di lingkungan penuh gejolak regional bahkan internasional, merupakan sebuah poin sangat penting dan besar bagi bangsa Iran. Sekarang di sekitar kita, negara-negara tetangga kita; dari sebelah timur, tenggara, hingga barat laut, banyak negara yang menghadapi instabilitas, kawasan dilanda instabilitas, [namun] bangsa Iran alhamdulillah sepanjang tahun merasakan keamanan yang stabil."

 

Selanjutnya Rahbar kembali menyinggung masalah ekonomi dan mengatakan, "Kegetiran dan kesulitan yang ada umumnya berkaitan dengan masalah ekonomi dan pendapatan masyarakat; berbagai masalah yang dihadapi golongan masyarakat menengah dan lemah sepanjang tahun dan terus berlanjut; karena saya mengetahui kondisi masyarakat, oleh karena itu kegetiran ini saya rasakan dengan segenap wujud saya; kegetiran yang dirasakan masyarakat khususnya kalangan lemah yang berhubungan dengan masalah dan kesulitan ekonomi seperti kenaikan harga, pengangguran, serta dampak negatif sosial yang umumnya berasal dari masalah ekonomi seperti diskriminasi dan kesenjangan."

 

Ayatullah Khamenei menandaskan bahwa, "kita semua bertanggung jawab, kita harus bertanggungjawab baik di hadapan Allah Swt maupun di hadapan rakyat. Saya menamakan tahun 1395 HS dengan “aksi dan implementasi” dan meminta para pejabat negara untuk membentuk sebuah komite untuk aksi dan implementasi itu dan mereka telah membentuknya, telah diambil langkah-langkah baik yang laporannya telah sampai ke tangan kami; akan tetapi apa yang telah dilaksanakan masih jauh dari apa yang diharapkan masyarakat yang kami harapkan. Pada pidato saya, akan saya jelaskan sebagian dari isu penting dan data statistik yang diajukan oleh para pejabat, adalah data yang positif; sebagiannya juga dikemukakan oleh para pejabat yang menunjukkan data negatif; ini semua harus disaksikan."

 

"Ekonomi muqawama adalah sebuah paket; paket ini jika hanya dilihat dari namanya ekonomi muqawama saja, mungkin tidak akan bepengaruh; saya melihat solusinya pada bahwa paket ini harus kita bagi pada beberapa poin penting dan untuk setiap poin kunci dan penting di dalamnya, kita menetapkan sebuah batas waktu, dan kami meminta para pejabat, tokoh dan seluruh masyarakat untuk mengerahkan segala daya mereka untuk terfokus pada titik kunci tersebut; menurut saya solusinya ada pada pengenalan dengan baik poin-poin kunci tersebut untuk tahun ini."

 

"Menurut saya, kunci-kunci penting itu adalah produksi, produksi dalam negeri, lapangan kerja dan pada umumnya penciptaan lapangan kerja untuk para pemuda; ini adalah di antara poin utamanya. Jika kita dapat memfokuskan pada dua poin ini dan menyusun perencanaan dan pembagian berdasarkan hal itu, maka dapat dibayangkan banyak hal yang akan maju dan akan dapat tercapai banyak kesuksesan besar dan faktual."

 

Pada kesempatan lain, dalam pidato di hadapan masyarakat dan para pejabat negara Rahbar mengatakan, "Prioritas bangsa Iran saat ini adalah masalah ekonomi. Perhatikan bahwa prioritas musuh juga masalah ekonomi; yakni sekarang musuh-musuh Republik Islam sedang mengupayakan mekanisme ekonomi untuk mencapai tujuan merkea terkait Iran, masyarakat Iran dan Republik Islam. Atau dengan kata lain, mereka sedang berusaha mendaratkan pukulan ekonomi terhadap bangsa Iran."

 

"Tujuan musuh adalah menciptakan tekanan ekonomi sehingga muncul keputusaan masyarakat Iran terhadap pemerintah Republik Islam serta menciptakan jarak antara mayarakat dan pemerintah. Serta melalui cara ini mereka ingin mencapai tujuan-tujuan mereka. Meski demikian saya katakan kepada kalian bahwa musuh bodoh tidak beriman kita telah bertahun-tahun berupaya memisahkan masyarakat dari pemerintah, akan tetapi mereka gagal. Setelah ini pun berkat kekuasaan Allah Swt, mereka juga tidak akan pernah berhasil."

 

Dengan seluruh permusuhan dan sanksi, Iran tetap melangkah menuju kemajuan dan perkembangan dan sekarang berkat bimbingan Rahbar, Republik Islam Iran telah mencapai banyak kemajuan di berbagai sektor yang bahkan mengundang decak kagum masyarakat dunia.

 

Dalam persaingan ekonomi global, kemampuan produksi sebuah bangsa, adalah senjata andalannya. Ini bukan berarti menyepelekan berbagai sektor ilmiah, budaya dan politik, karena kekuatan produksi, meski secara lahiriyah berangkat dari faktor ekonomi, akan tetapi ketika terserap berbagai sektor maka akan terjadi perubahan besar di masing-masing sektor tersebut.

 

Menurut Rahbar, produksi nasional dan dalam negeri memerlukan sarana dan tanpa itu semua mereka tidak dapat mendongkrak sektor produksi dalam negeri. Ayatullah Khamenei berpendapat bahwa fasilitas tersebut adalah sumber daya manusia, keterampilan, investasi serta sarana kerja yang memadai dan modern. Rahbar meyakini bahwa Republik Islam memiliki sebagian kapasitas tersebut dan sebagian lainnya dapat dicapai dengan cepat. 

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menandaskan bahwa tidak aja jalan buntu untuk mencapai ekonomi muqawama dan dinamis serta dalam bergerak maju, dengan syarat kita sendiri harus bergerak lebih aktif. Tuntutan saat ini adalah memperkokoh ekonomi yang meyakinkan dan bersandar pada kemampuan internal tanpa harus mengulurkan tangan ke pihak lain. Bangsa Iran harus dapat memilih, bergerak, melangkah dan ikut menentukan harga minyak dunia, meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat. Karena tanpa perekonomian yang kokoh, maka sebuah bangsa tidak akan mampu menikmati kehormatan, kemuliaan dan keamanan.