Apr 17, 2023 18:59 Asia/Jakarta
  • Bulan Ramadan
    Bulan Ramadan

Hari-hari di akhir zaman dipenuhi dengan fitnah, kerusuhan dan bala. Sementara itu, kekuatan jahat mengerahkan segenap upayanya untuk memperluas kekuasaan dan pengaruhnya di dunia serta membuatnya langgeng.

Setan, anasir dan pengikutnya berusaha menyeret lebih banyak manusia untuk berbuat dosa, dan menarik mereka ke kelompoknya. Di sisi lain, tidak ada lagi nabi yang hidup di tengah masyarakat untuk menyampaikan kepada mereka ayat-ayat ilahi, dan juga tidak ada lagi Imam Maksum yang mencerahkan mereka serta menunjukkan kebenaran kepada manusia. Apa yang lebih sulit dari kondisi seperti ini ! Oleh karena itu, di akhir doa Iftitah kita membaca:

اَللّهُمَّ اِنّا نَشْکوُ اِلَیْکَ فَقْدَ نَبِیِّنا صَلَواتُکَ عَلَیْهِ وَالِهِ وَغَیْبَهَ وَلِیِّنا:

Ya Allah, kami mengadu kepada-Mu ketiadaan Nabi kami—semoga shalawat-Mu selalu tercurahkan atasnya dan atas keluarganya—, keghaiban imam kami

Mereka yang tidak melihat imam dan pemimpinnya, serta tidak dapat berhubungan dengan mereka, maka wajar jika kecemasan dan ketakutan. Orang seperti ini yang tidak hidup sezaman dengan Rasulullah Saw dan juga di saat Imam Maksum dalam kondisi ghaib serta tidak ada jalan untuk sampai kepadanya, maka ia mengaduh kepada Tuhan. Tentunya pengaduan ini bukan sebuah protes, tapi ungkapan minta perlindungan dan permintaan rahmat dari Tuhan. Kita yang saat ini hidup di masa ghaib Imam Zaman as, ketika kezaliman menguasai seluruh dunia, tidak memiliki tempat perlindungan kecuali Imam Maksum as.

Ada banyak riwayat yang menyebutkan adanya fitnah besar di akhir zaman. Imam Ali as saat menjelaskan kondisi sulit akhir zaman dan fitnahnya mengatakan, "Aku akan memberi perumpamaan kepada kalian, dan perumpamaan tersebut adalah seorang pria memiliki sejumlah gandum dan ia membersihkannya dari debu dan biji-bijian yang rusak dari bijian yang bersih, serta kemudian ia menyimpannya di gudang. Setelah beberapa waktu ia melihat ada sejumlah gandum yang rusak dan berulat, ia membuang gandum yang rusak dan sisanya ia simpan kembali. Ia mengulang-ulang hal ini sampai tinggal biji gandum yang kuat dan tidak rusak. Di akhir zaman, mereka yang imannya lemah akan terpisahkan dari orang-orang yang imannya kuat, mengamalkan ajaran agamanya serta tidak terpengaruh oleh fitnah."

Imam Mohammad Baqir as ditanya, "Kapan qaim kalian akan muncul ? Imam menjawab, ketika kesaksian palsu diterima dan kesaksian yang adil ditolak, dan saat manusia mudah melakukan perbuatan maksiat, zina dan riba serta saling menumpahkan darah.

Sepertinya kita hidup di zaman yang sebagian besar manifestasi dari ucapan Imam ini. Saat ini pluralisme agama mencapai puncaknya, dan ada klaim kontradiktif mengenai kebenaran, keselamatan, benar dan salah, harus (dos) dan tidak boleh dilakukan, dll. Kelompok-kelompok ekstremis seperti Al-Qaeda, Daesh (ISIS), dll, meskipun mereka menganggap diri mereka Muslim, dengan menghadirkan interpretasi agama yang salah, mereka menjadi lebih banyak alasan dan memberi alasan bagi orang untuk tersesat. Ya! Jumlah musuh telah meningkat secara signifikan dan semuanya, terlepas dari perbedaan mereka, telah bergandengan tangan untuk mempersulit hidup para pengikut kebenaran.

Dan kesulitan ini begitu banyak sehingga membuat sangat sulit bagi mereka yang menunggu Imam Zaman as untuk mempertahankan iman dan religiusitas. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, “Orang beriman di akhir zaman ibarat orang yang memegang bola api di tangannya atau menggenggam semak duri di tangannya.” Di tengah semua malapetaka ini, sebanyak apapun orang beriman, mereka tetap sedikit selama Imam mereka belum muncul.

)اَللّهُمَّ اِنّا نَشْکوُ اِلَیْکَ)کَثْرَهَ عَدُوِّنا وَقِلَّهَ عَدَدِنا وَشِدّهَ الْفِتَنِ بِنا وَتَظاهُرَ الزَّمانِ عَلَیْنا

(Ya Allah, kami mengadu kepada-Mu) karena banyaknya musuh kami, sedikitnya jumlah kami, keganasan fitnah terhadap kami, dan kemenangan masa atas kami.

Di tengah semua ujian tersebut, tentunya Tuhan akan membukakan jalan petunjuk bagi mereka yang telah menutup hati kepada-Nya. Diriwayatkan dari Rasulullah Saw bahwa beliau bersabda, Jibril datang kepadaku dan berkata, "Wahai Muhammad, fitnah akan segera muncul di tengah umatmu. Aku bertanya: Bagaimana seseorang bisa keluar darinya? Jibril berkata: Dalam Kitabullah disebutkan berita para pendahulu dan orang-orang yang akan datang setelah kamu dan keputusan (apa yang terjadi di antara kamu). Kitabullah (al-Quran) adalah pemisah antara kebenaran dan kebatilan dan itu bukan lelucon. Allah akan menghancurkan setiap penindas yang tidak mengamalkannya, dan siapa yang mencari petunjuk selain darinya (al-Quran), maka Allah akan menyesatkannya. Tali kuat Tuhan adalah pengingat orang bijak dan jalan lurus."

Benar jalan keselamatan kita dari seluruh fitnah adalah berpegang tegung kepada dua peninggalan Rasulullah Saw yang ditinggalkan di tengah kita. Al-Quran dan ahlul bait nabi yang tidak akan pernah berpisah dengan al-Quran hingga hari kiamat serta senantiasa berada di jalan yang lurus. Ini akan menjadi petunjuk kita di antara debu-debu fitnah.

Diriwayatkan dari Imam Sadiq as, ketika qaim (Imam Mahdi) kita muncul, wajib bagi setiap orang untuk saling membantu dan saling menguatkan. Di akhir zaman, kebajikan moral dan kemurahan hati manusia yang akan memperkuat fondasi pemerintahan dunia Islam, ketika Imam muncul, dia akan menegakkan keadilan di antara masyarakat manusia dan tidak ada yang diizinkan untuk menindas orang lain. Ya, selama kebangkitan dari "Aali Muhammad" yang terlihat adalah persahabatan, persatuan, kerja sama dan kasih sayang sejauh masing-masing orang mengambil apa yang dia butuhkan dari kantong orang lain, tanpa kesulitan atau halangan apapun. Dalam pemerintahan dunia Imam Mahdi dunia akan dibersihkan dari segala penindasan, dan ketika rahmat Tuhan akan menyebar ke seluruh dunia, berkat berkah itu, keselamatan dan religiusitas akan menyelimuti semua orang di dunia.

Tetapi penting untuk tidak terjebak dalam kemusyrikan dan kemunafikan baik selama kegaiban maupun setelah munculnya Imam Zaman. Oleh karena itu, dalam doa Iftitah telah ditegaskan bahwa selama masa kegaiban, kita harus melawati masalah dan krisis sedemikian rupa sehingga kita termasuk orang-orang yang mempersiapkan munculnya Imam Zaman dan tidak ada kesalahan dan penyimpangan sedikit pun dalam menghadapi kemunculan Imam Mahdi. Mari kita lestarikan prestasi yang besar dan hebat ini agar insya Allah kita dapat mengambil manfaat dari rahmat dan berkah ilahi ini.

)اللهم)فَصَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ ، وَأَعِنَّا عَلىٰ ذٰلِکَ بِفَتْحٍ مِنْکَ تُعَجِّلُهُ، وَبِضُرٍّ تَکْشِفُهُ، وَنَصْرٍ تُعِزُّهُ، وَسُلْطانِ حَقٍّ تُظْهِرُهُ، وَرَحْمَةٍ مِنْکَ تُجَلِّلُناها، وَعافِیَةٍ مِنْکَ تُلْبِسُناها، بِرَحْمَتِکَ یَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِینَ

Maka, curahkan shalawat atas Muhammad dan keluarganya, dan bantulah kami (untuk mengatasi) semua itu dengan kemenangan dari-Mu yang Kau segerakan, kesengsaraan yang Kau singkapkan, pertolongan yang Kau kokohkan, kerajaan haq yang Kau menangkan, rahmat dari-Mu yang Kau agungkan kami dengannya, dan ‘afiat dari-Mu yang Kau sandangkan pada kami, demi rahmat-Mu wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.

Ya Tuhan, berkati Muhammad dan keluarganya, dan bantu kami dengan kemenangan yang cepat, dan selesaikan masalah kami, dan dengan uluran tangan Anda tempatkan kami di puncak kehormatan, dan ungkapkan aturan dan dominasi kebenaran, dan tutupi kami dengan pakaian kesehatan, dan dengan rahmat-Mu wahai yang paling penyayang dari pengasih.