Jan 02, 2018 12:08 Asia/Jakarta
  • Ayatullah Sayid Ali Khamenei
    Ayatullah Sayid Ali Khamenei

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, pada Rabu pagi (27/12/2017) bertemu dengan para pejabat dan anggota Dewan Koordinasi Dakwah Islam Iran. Dalam pertemuan persahabatan tersebut, Ayatullah Khamenei menyampaikan terima kasih atas aktivitas berpengaruh Dewan, seraya menekankan posisi dakwah Islam, dan membahas pengaruh dan pentingnya hal tersebut dalam masyarakat serta berbagai strategi konstruktifnya.

Pada bagian pidatonya, Rahbar menyinggung upaya tiada henti Amerika Serikat untuk menebar makar dan upaya untuk menghancurkan harapan serta kepercayaan diri bangsa, seraya mengkritik pengiringan sejumlah pihak dengan tujuan-tujuan musuh baik disengaja atau tidak, dan mengingatkan kembali analisa dan propaganda musuh selama 40 tahun terakhir soal kekalahan atau pelemahan Republik Islam. Beliau menegaskan, "Berkat pertolongan Allah Swt dan dengan mengandalkan kewaspadaan dan perjuangan rakyat, seperti di masa lalu kami akan tetap membenturkan hidung musuh ke tanah."

Dewan Koordinasi Dakwah Islam Iran adalah sebuah lembaga swasta yang dibentuk untuk mengkoordinasi dan manajemen partisipasi rakyat dalam menjaga dan memperluas Revolusi Islam. Menciptakan kondisi kondusif untuk menjunjung tinggi nilai-nilai, cita-cita, berbagai peringatan, budaya revolusi, memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, memasyarakatkan dan memperluas peringatan Revolusi Islam dengan tujuan memperbarui komitmen dengan cita-cita revolusi, perluasan budaya agama revolusioner, serta pelestarian itu semua dalam masyarakat khususnya para pemuda, merupakan di antara tugas penting lembaga ini.

Ayatullah Khamenei menilai tugas tertinggi Dewan Koordinasi Dakwah adalah tabligh atau dakwah, yaitu penyampaian pesan Allah Swt dan agama kepada masyarakat, yang telah berulangkali ditekankan dalam al-Quran. Beliau menekankan bahwa dakwah Islam berbeda dengan propaganda Barat, karena propaganda Barat hanya dalam rangka mengkontrol opini publik demi monopoli kekuatan, kekayaan dan kepentingan.

Adapun dakwah Islam, mengupayakan kesepahaman masyarakat alih-alih mengontrol mereka, serta membimbing benak masyarakat menuju satu tujuan mulia dan luhur, yang hasilnya adalah lahirnya masyarakat yang bertanggung jawab dan aktif.  Rahbar juga menekankan bahwa dalam propaganda Barat, penipuan opini publik, permainan sandiwara dan kebohongan dihalalkan sementara dalam dakwah Islam hanya kejujuran dan amanah yang menjadi syarat utama.

Hal terburuk yang dapat menimpa sebuah bangsa adalah lenyapnya rasa percaya diri dan harapan mereka. Beliau menegaskan, dakwah Islam harus memperkenalkan berbagai peluang dan ancaman kepada masyarakat serta membangkitkan kepercayaan diri masyarakat sehingga mereka dapat bergerak menuju tujuan luhur dengan wawasan dan harapan. Ketika opini publik aktif dan mampu berpendapat soal berbagai isu, maka fisik, otak dan terobosan baru juga akan bergerak untuk menciptakan perubahan. 

Ayatullah Sayid Ali Khamenei

Rahbar menegaskan bahwa saat ini musuh sedang mengerahkan seluruh daya mereka agar bangsa Iran tidak percaya diri dan putus asa. Ini merupakan manifestasi nyata formasi musuh dalam melawan dakwah Islam yang telah disinggung dalam al-Quran. Dalam al-Quran disebutkan bahwa Allah Swt ketika memerintah Rasulullah Saw untuk menyampaikan risalah Islam kepada masyarakat, juga menyinggung upaya musuh di hadapan dakwah Islam, serta menjanjikan kemenangan kepada Rasulullah Saw.

Dalam surat al-Maidah ayat 67 Allah Swt berfirman, "Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."

Menyinggung Revolusi Islam Iran yang telah berusia 40 tahun, Rahbar menekankan, fenomena ini yaitu Revolusi Islam Iran, mampu mengubah struktur kekuasaan di dunia karena sebelumnya, dunia hanya menyaksikan dua kelompok, kelompok imperialis dan kelompok yang patuh pada imperialis. Revolusi Islam menunjukkan sebuah bangsa mampu tampil bukan sebagai imperialis atau yang patuh pada imperialis.

Penyimpangan ini tentu tidak sesuai dengan kepentingan kubu imperialis dan oleh itu sejak awal mereka telah memusuhi Revolusi Islam. Rahbar juga menyinggung berbagai makar dan propaganda musuh anti-Iran mulai dari perang, upaya disintegrasi, sanksi dan lain-lain, seraya menegaskan bahwa bangsa Iran mampu bertahan selama 40 tahun dan menang di hadapan berbagai tekanan dan keberingasan musuh.

Lebih lanjut menyinggung nasib kebangkitan Islam di negara-negara-negara regional serta berakhirnya fenomena tersebut dengan perpecahan di dalam negeri, Ayatullah Khamenei mengatakan, menjaga pemerintah Islam setelah kemenangan awal di hadapan rezim monarki adalah sangat penting dan bangsa Iran di bawah bimbingan Imam Khomeini dapat mewujudkan hal tersebut.

Menurut beliau, saat ini pun permusuhan tersebut masih berlanjut dan bahwa strategi musuh harus diidentifikasi di setiap periode. Keimanan dan keyakinan masyarakat adalah kunci kemenangan Revolusi Islam dan kelanggengannya. Sekarang musuh berusaha merampas harapan serta menanamkan benih ketidakpercayaan dan suramnya masa depan, dan dengan demikian dukungan utama Republik Islam akan hancur.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei

Ayatullah Khamenei mengkritik sejumlah kelompok di dalam negeri yang mengiringi langkah musuh dan menegaskan bahwa sebagian pihak di dalam negeri tanpa mempertimbangkan Allah Swt, agama dan keadilan, sedang melakukan apa yang diinginkan musuh, meski selama bertahun-tahun seluruh sarana dan fasilitas negara berada di tangan mereka. Sekarang mereka tampil sebagai oposisi dan menuding banyak pihak di dalam negeri. Menurut beliau, kritikan penting bagi setiap sektor akan tetapi harus bertanggungjawab dan adil, bukan menjelek-jelekkan, menuduh dan mengumpat.

Pada bagian lain pidatonya, Rahbar menyebut AS sebagai salah satu pemerintahan "paling korup" di dunia dan mengatakan Washington masih mendukung Daesh, teroris Takfiri dan rezim diktator di kawasan ini. Beliau mengatakan, "AS, yang merupakan salah satu pemerintahan terkorup dan penindas di dunia, adalah musuh utama kita. Mereka mendukung teroris dan Daesh sebanyak mereka mampu; mereka masih secara diam-diam membantu Daesh dan Takfiri."

AS memberikan dukungan untuk rezim diktator di wilayah tersebut, termasuk dinasti Al Saud, dan rezim-rezim yang melakukan kejahatan terhadap Yaman dan Palestina.

Rahbar seraya mengisyaratkan diskriminasi di Amerika dan sistem peradilan di negara ini mengatakan, meski ada krisis dan cacat dasar, mereka mendakwa lembaga peradilan negara lain, termasuk lembaga peradilan Iran.

Ayatullah Khamenei menilai sia-sia biaya besar dan rencana rumit AS untuk mengobarkan friksi politik, mazhab, etnis dan bahasa di Iran. "Atas izin Allah Swt, bangsa Iran dan pemerintah Republik Islam akan membuat Amerika putus asa di berbagai bidang," tegas Rahbar.

Rahbar seraya menjelaskan bahwa Republik Islam dengan kekuatan yang terus meningkat akan melanjutkan kemajuannya, menekankan, jalan kemajuan ini juga akan tetap berlanjut di era pemerintahan presiden Amerika saat ini dan dan titik-titik panas eksodus atau pelemahan Republik Islam akan tetap melekat di hati mereka.

Ayatullah Khamenei seraya mengisyaratkan upaya tak kenal henti AS untuk menganggu dan merampas harapan serta kepercayaan dari bangsa Iran, mengingatkan, 9 Dey dengan segala keagungannya, adalah hari pembalasan bangsa Iran atas permaianan seperti ini dan membela nilai-nilai Revolusi dan agama serta saat ini pembahasan mengenai komitmen terhadap nilai-nilai masih tetap ada.