Parlemen Iran, Inti Sari Keutamaan Bangsa
Lembaga legislatif memainkan peran penting dalam Republik Islam Iran. Di sisi lain, parlemen juga memiliki hubungan dari berbagai aspek dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran.
Berdasarkan undang-undang dasar Iran pasal 110, penentuan arah kebijakan umum negara dan pengawasannya berada di tangan pemimpin besar Revolusi Islam. Beliau juga menjadi rujukan penyusunan hubungan tiga lembaga negara yaitu; eksekutif, legislatif dan yudikatif, dan penyelesaian jika terjadi sengketa di antara mereka.
Selain itu, para faqih di dewan garda konstitusi yang dipilih oleh Rahbar berkewajiban menentukan sesuai atau tidaknya rancangan undang-undang yang sudah disahkan oleh parlemen berdasarkan undang-undang dasar dan syariah Islam. Oleh karena itu, pertemuan tahunan antara anggota parlemen dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran sangat penting untuk mendorong perbaikan kinerja lembaga legislatif negara ini.
Ayatullah Khamenei dalam pertemuan terbaru dengan anggota parlemen Iran hari Rabu (20/6) memulai pidatonya dengan urgensi kerja dan pengabdian yang bertujuan untuk meraih ridha Allah swt. Dalam pandangan Islam, setiap perbuatan yang dilakukan karena mencari keridhaan Allah swt, masuk dalam kategori ibadah dengan ganjaran berlipat ganda, termasuk di dalamnya tugas seorang anggota parlemen.
Rahbar mengungkapkan, "Spirit pengabdian adalah mendekatkan diri kepada Allah swt, baik di majelis, komisi, maupun institusi yang berhubungan dengan parlemen. Semua pengabdian itu, jika dilakukan karena Allah, dan di jalan Allah, termasuk dalam pengabdian sejati, dan bagian dari pendekatan diri kepada Allah. Sejatinya, sedikit sekali ibadah yang setara dengan pengabdian seperti ini, dengan syarat dilakukan demi mendapatkan ridha Allah swt,".
Di bagian lain pidatonya, Ayatullah Khamenei menyinggung masalah esensi Majelis Syura Islami dalam tananan negara Republik Islam Iran. Rahbar menegaskan, parlemen harus menjadi manifestasi dari martabat bangsa, sekaligus otoritas dan kedaulatan negara. Sebab majelis dipilih oleh rakyat dari berbagai lapisan masyarakat. Oleh karena itu, anggota parlemen dari sisi manapun adalah orang terbaik yang dipilih oleh rakyat dan menyuarakan kepentingan rakyat.
Ayatullah Khamenei dalam pertemuan tersebut menyitir penyataan berbobot Imam Khomeini yang pernah berkata, "Majelis adalah inti sari keutamaan bangsa,". Rahbar menjelaskan maksud dari penyataan Bapak Republik Islam Iran ini, "Majelis menjadi inti sari keutamaan bangsa. Keutamaan bangsa ini sangat besar. Majelis jangan sampai menjadi simbol keraguan, dan keputusasaan, ataupun ketidakpercayaan di negeri ini. Parlemen jangan sampai menunjukkan pandangan pesimistis terhadap potensi dan kekuatan bangsa. Keutamaan bangsa harus diambil inti sarinya oleh majelis. Inilah maksudnya,".
Di sisi lain, Ayatullah Khamenei menunjukkan posisi bangsa Iran sebagai simbol keimanan, ilmu dan kepercayaan diri, ketangguhan, independensi dan kemuliaan. Menurut Rahbar, semua ini juga telah dibuktikan dalam catatan sejarah, terutama dalam empat dekade terakhir pasca kemenangan Revolusi Islam.
"Kini bandingkan bangsa ini dengan empat puluh tahun silam; awal Revolusi; bandingkanlah kekuatan bangsa ini, keagungan bangsa ini, dan kemajuan yang dicapai saat ini. Perkembangan ilmu pengetahuan dan peran aktifnya di kancah internasional tidak bisa dibandingkan dengan awal Revolusi. Setiap hari bangsa ini mengalami kemajuan. Anda sekalian [para anggota dewan legislatif] adalah inti sari bangsa ini. Oleh karena itu harus tahu apa yang dilakukan terhadap bangsa ini. Bangsa ini, bangsa yang penuh keimanan, berilmu, percaya diri dan independen. Mereka tahun posisinya dan akan melakukan apa saja yang perlu dikerjakan," ujar Ayatullah Khamenei.
Bagian lain dari pidato Ayatullah Khamenei mengenai pandangan beliau tentang peningkatan kualitas kerja parlemen. Beliau menilai perbaikan kualitas undang-undang hasil pengesahan di parlemen demi mengatasi masalah yang menimpa masyarakat dan kemajuan bangsa dan negara, sebagai masalah sangat penting yang harus diperhatikan oleh seluruh anggota parlemen Iran.
Rahbar menegaskan bahwa legislator harus meningkatkan kualitasnya dari hari ke hari, sehingga setiap periode kualitas hasil rancangan undang-undang yang dihasilkan akan lebih baik dari periode sebelumnya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas merupakan prioritas yang harus dilakukan oleh setiap anggota parlemen dengan mempertimbangkan kurun waktu masa jabatan yang terbatas.
Rahbar dalam pidatonya menekankan perhatian besar anggota parlemen terhadap masalah ekonomi nasional, terutama mata pencaharian masyarakat negara ini dan kalangan ekonomi menengah ke bawah. Ayatullah Khamenei mengungkapkan, "Aturan yang disusun dan disahkan harus bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi rakyat. Prioritas dalam negeri harus diperhatikan. Pada tahap pertama mengatasi masalah mata pencaharian kalangan ekonomi lemah,".
Beliau juga menegaskan bahwa parlemen harus independen dan berpihak pada kepentingan rakyat, serta jangan sampai menyerah di hadapan pihak-pihak yang ingin memaksakan kepentingannya yang tidak sejalan dengan kepentingan rakyat.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan supaya anggota parlemen senantiasa mendengarkan pandangan para ahli di bidangnya masing-masing yang akan membantu meningkatkan kualitas undang-undang yang dihasilkan, sekaligus penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat.
Selain itu, Ayatullah Khamenei mengingatkan supaya anggota dewan legislatif tidak terpengaruh pemikiran dan budaya barat dalam menyusun dan mengesahkan undang-undang.
Rahbar menjelaskan bahwa, parlemen Republik Islam yang telah matang dan berakal harus independen dalam menyusun undang-undang terkait isu-isu seperti perang kontra terorisme dan pencucian uang.
Ayatullah Khamenei mengungkapkan urgensi metode yang benar dalam menyikapi sejumlah konvensi dan perjanjian internasional. Rahbar menjelaskan bahwa perjanjian ini pada awalnya dikaji di kalangan pemikir kekuatan besar untuk menjamin kepentingan mereka, kemudian dikemas dalam bentuk aturan internasional dengan melibatkan negara-negara yang mengekor mereka, di mana jika sebuah negara independen seperti Iran menolaknya, maka akan mereka serang dan tekan dari berbagai arah. Tapi selama ini, rakyat dan pemerintah Iran dengan tegar senantiasa menghadapinya.
Masalah lain yang ditegaskan Ayatullah Khamenei dalam pertemuan tersebut tentang urgensi nilai Revolusi Islam bagi anggota dewan legislatif Iran. Menurut beliau, perilaku revolusioner bukan melakukan melakukan tindakan yang tidak terkendali, tapi bertindak secara rasional, terkontrol dan bersungguh-sungguh. Ditegaskannya, spirit iman dan revolusi Islam harus dimiliki oleh seluruh anggota parlemen, sebab menjaga dan membela Revolusi dan negara bagian dari sumpah setianya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pidatonya menyinggung tentang kekejian terbaru pemerintah AS yang memisahkan ribuan anak imigran dengan ibunya sendiri.
Rahbar berkata, "Masalah pemisahan ribuan anak dari ibunya bukan masalah kecil, tapi masalah yang sangat besar.Tangisan anak-anak ini yang ditayangkan di televisi, siapapun pasti tidak tega untuk mendengarnya. Lalu, bagaimana mereka bisa mengorbankan ribuan anak itu. Inilah sebuah keputusan politik yang dimulai dari sebuah kesalahan fatal dan kejahatan besar, yang memisahkan anak-anak dari orang tuanya. Mereka [pemerintah AS] berbuat demikian,".
Di bagian lain pidatonya, Ayatullah Khamenei menyebut serangan berdarah sejumlah negara yang memiliki senjata canggih untuk merebut sebuah pelabuhan dari tangan rakyat tertindas Yaman sebagai contoh lain dari kejahatan kubu arogan dunia.
Rahbar mengatakan, musuh kemanusiaan ini juga memusuhi Republik Islam karena resistensi dan tuntutan keadilan bangsa Iran, namun bangsa ini berkat rahmat Allah Swt akan menang menghadapi AS dan musuh lainnya.