Feb 21, 2019 10:35 Asia/Jakarta
  • Islam dan Gaya Hidup
    Islam dan Gaya Hidup

Setelah kita membahas tentang pentingnya menetapkan tujuan dan skala prioritas dalam menjalani hidup, sekarang kita sampai pada tahap yang lebih penting yaitu, masalah waktu dan mulai bergerak untuk meraih mimpi. Selama kita belum membuat keputusan serius untuk memulai, maka tujuan kita akan selalu menjadi sebuah mimpi dan angan-angan.

Oleh karena itu, kita harus membuat keputusan dengan akal sehat dan kebijaksanaan dan kita harus mengejar tujuan kita dengan sebuah perencanaan yang benar serta sesuai dengan fasilitas dan kapasitas. Keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh sebuah perencanaan yang matang dan tidak ada yang sebanding dengannya. Imam Ali as berkata, “Ketelitian dan kecekatan dalam perencanaan lebih penting dari sarana (yang tersedia untuk mencapai tujuan).”

Manusia

Ada banyak definisi yang ditawarkan mengenai kata perencanaan. Salah satu definisinya antara lain, “Perencanaan adalah sebuah prediksi yang rasional dan pengaturan sistematis semua kegiatan dan waktu berdasarkan prioritas yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan pelaku.” Dengan kata lain, perencanaan adalah pengaturan dan pembagian urusan serta pengambilan keputusan dalam setiap tahap untuk aktivitas di masa mendatang.

Perencanaan memiliki banyak pengaruh dalam kehidupan manusia. Dengan perencanaan, semua tugas dan pekerjaan yang akan dijalani dipilih dengan prediksi dan ketelitian. Semua tugas dan pekerjaan yang akan dijalani dipilih dengan prediksi dan ketelitian. Semua kebutuhan dan keinginan juga dipenuhi dengan memperhatikan skala prioritas. Di era kemajuan teknologi informasi dan kemudahan untuk memacu perkembangan pemikiran, ekonomi dan sosial serta dengan semakin rumitnya kehidupan, maka manusia membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan waktu.

Islam sebagai agama yang paling sempurna sangat menekankan masalah perencanaan. Dalam literatur-literatur Islam, masalah ini dianggap penting dan sebuah keniscayaa dari beberapa segi. Salah satunya adalah, usia dan waktu berjalan dengan cepat dan tanpa disadari. Selain itu, waktu yang telah hilang tidak bisa dikembalikan lagi dan sama sekali tidak ada cara untuk mengembalikannya. Waktu tidak bisa ditawar dengan segala hal.

Semua kekayaan manusia yang hilang masih bisa digantikan dalam batas tertentu, kecuali usia dan waktu. Dari sisi lain, semua pekerjaan perlu diselesaikan tepat waktu dan sesuai perencanaan dan hal ini akan mungkin dilakukan dengan sebuah perencanaan. Rasulullah Saw bersabda, “Setiap pekerjaan tergantung pada waktunya.”

Dengan memiliki program, kita dapat memanfaatkan semua kesempatan dan fasilitas secara maksimal. Salah satu dampak utama perencanaan adalah menciptakan kebiasaan yang positif. Pada akhirnya, pekerjaan akan diselesaikan dengan lebih mudah. Oleh karena itu, sebuah program yang tepat akan membantu dengan lebih mudah. Oleh karena itu, sebuah program yang tepat akan membantu manusia untuk memiliki sebuah model ideal dalam hidupnya.

Bunga

Kebanyakan penyesalan dan penderitaan hidup masyarakat muncul karena tidak adanya pemikiran yang matang dan perencanaan yang baik sebelum mengerjakan sesuatu. Imam al-Jawad as berkata, “Pengaturan dan perencanaan (sebelum mengerjakan setiap pekerjaan) akan menjaga manusia dari penyesalan.”

Tentu saja, melakukan aktivitas sesuai dengan perencanaan membutuhkan perilaku disiplin. Oleh sebab itu, setelah perencanaan, kita harus berkomitmen dengan kedisiplinan dan keteraturan. Budaya dan ajara Islam sangat menaruh perhatian terhadap masalah disiplin dan perencanaan. Imam Ali as dalam sebuah wasiatnya kepada Imam Hasan dan Husein as berkata, “Aku wasiatkan kalian dengan takwa ilahi dan disiplin dalam pekerjaan.”

Kebanyakan masalah dan kekacauan dalam hidup timbul karena tidak adanya kedisiplinan dan ketertiban. Keberadaan sifat terpuji ini secara mengejutkan akan menciptakan perubahan positif pada gaya hidup. Kedisiplinan dan keteraturan dalam pekerjaan memiliki banyak dampak positif bagi individu dan masyarakat. Perilaku disiplin dan perencanaan akan mencegah terbuangnya waktu dan sumber daya. Kebutuhan manusia senantiasa beragam dan tidak mungkin bagi mereka untuk memenuhi semua itu secara bersamaan. Hal ini memaksa mereka untuk menerapkan skala prioritas dan menentukan waktu khusus untuk sebuah kegiatan.

Untuk itu, setiap individu perlu memegang teguh prinsip disiplin dan memanfaatkan usianya, sebagai modal utama mereka, dengan sebaik-baik mungkin. Individu yang menyusun program untuk rutinitasnya dan mengerjakan semua pekerjaan pribadi dan sosial sesuai jadwalnya, pada dasarnya ia telah menghargai dirinya dan orang lain. Kedisiplinan dan keteraturan dalam pekerjaan akan menyebabkan semua kegiatan rampung tepat pada waktunya.

Disiplin dalam perilaku individual dan sosial, termasuk faktor penting dalam menata pemikiran manusia. Orang yang selalu komit dengan semua tugasnya, pola pikirnya juga akan tertata rapi dan matang. Manusia dengan mengantongi karakteristik tersebut dapat meniti jenjang perkembangan dan kesempurnaan dengan cara yang lebih baik dan cepat.

Imam Khomeini ra menilai keteraturan pemikiran adalah hasil dari perilaku disiplin. Beliau mengatakan, “Jika kita menata perilaku dan gerakan kita dalam hidup ini, pemikiran kita juga dengan sendirinya akan tertata dan ketika pemikiran sudah tertata, pastinya manusia akan menikmati keteraturan pemikiran sempurna ilahi.”

Pada dasarnya, salah satu rahasia kesuksesan para tokoh dan pengukir sejarah adalah karena mereka memiliki perencanaan dan sikap disiplin dalam hidup. Imam Khomeini ra, yang meneladani Rasulullah Saw dan Ahlul Bait as, adalah teladan populer yang telah menyihir banyak orang dengan masalah perencanaan dan perilaku disiplin.

Imam Khomeini ra

Salah seorang murid Imam Khomeini ra berkata, “Saya hadir bersama beliau di Najaf selama 10 tahun, pekerjaan-pekerjaan yang saya saksikan dari beliau benar-benar menjadi contoh bagi kami. Sungguh mengherankan bahwa beliau menyusun jadwa untuk kegiatan belajar, membaca al-Quran, mengerjakan amalan sunnah dan bahkan membaca ziarah dan doa yagn tidak punya waktu khusus. Beliau melakukan setiap aktivitas sesuai dengan jadwal tersebut dan semua orang yang mengenal beliau mengetahui kesibukan Imam Khomeini pada jam tertentu. Beliau sangat disiplin, dimana salah seorang pedagang di pasar mengatur jadwalnya dengan kedatangan dan kepulangan Imam. Ini adalah sebuah pelajaran dan mereka dapat belajar dari sifat Imam Khomeini ra.”

Manusia yang disiplin dalam menjalankan aktivitas pada dasarnya mereka telah menghargai waktu dan usia orang lain dan bahkan mencegah hilangnya setiap kesempatan. Individu yang seperti ini akan menjadi teladan bagi orang lain dan cara ini akan mendorong masyarakat untuk hidup disiplin dan teratur dalam pekerjaan.

Oleh sebab itu, setelah menetapkan tujuan, perencanaan dan kedisiplinan akan memberikan warna baru dalam kehidupan seseorang. Sebagai hasilnya, ia akan merasakan kedamaian, jauh dari rasa gelisah dan kekacauan pikiran, serta meraih kesuksesan. Dengan membiasakan diri untuk hidup disiplin dan memiliki perencanaan, kita akan menyaksikan sebuah perubahan positif dan hidup kita dan lingkungan.

Imam Ali as berkata, “Bagilah waktumu menjadi empat bagian, untuk beribadah, untuk bekerja dan mencari nafkah, untuk berhubungan dengan saudara-saudara yang engkau percayainya dan mereka yang memberitahumu akan kekurangan dirimu dan khususkan juwa waktu untuk mencari kesenangan dan kenikmatan yang halal. Dari kegembiraan dan keceriaan yang didapat dari waktu liburan itu engkau bisa memperoleh kesiapan untuk melakukan tugas-tugas yang lain.

Tags