Bulan Perjamuan Tuhan (14)
Ramadhan adalah bulan perjamuan Tuhan dan undangan untuk bergerak menuju kesempurnaan dan keberuntungan. Ramadhan adalah bulan untuk mempertebal dimensi spiritual serta memperbanyak doa dan ibadah. Mengenai pentingnya doa di bulan Ramadhan, Rasulullah Saw bersabda, "Wahai manusia! Angkatlah tangan kalian untuk berdoa kepada Allah di bulan Ramadhan dan di saat shalat. Ini adalah saat yang paling utama dalam kehidupan kalian, karena ketika itu Allah memandang hamba-Nya dengan penuh kasih sayang.”
Doa adalah berseru kepada Allah Swt dan memohon pertolongan dari-Nya. Berdoa berarti membangun hubungan dengan Tuhan dalam suka dan duka, dalam kesulitan dan kesenangan, serta di semua detik dari kehidupan ini. Selama Ramadhan, kaum Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan munajat, karena doa di bulan ini akan dikabulkan oleh Allah Swt.
Salah satu doa bulan Ramadhan terutama di malam-malam Lailatul Qadar adalah doa Jausyan Kabir. Doa ini terdiri dari 100 bait dan setiap bait terdiri dari 10 asma dari asma-asma Allah swt, kecuali pada bait ke-55 yang memuat 11 nama Allah. Oleh karena itu, doa ini secara keseluruhan memuat 1001 nama Allah Swt. Doa ini membuka cakrawala makrifat kepada setiap orang yang membacanya dan mereka akan merasakan perubahan jika memahami makna yang dikandungnya.

Jausyan Kabir adalah doa dari Nabi Muhammad Saw yang diajarkan oleh Malaikat Jibril as kepada beliau. Pada salah satu peperangan, Rasulullah Saw mengenakan baju besi yang berat sehingga menyulitkannya, kemudian Jibril as datang dan berkata, "Wahai Muhammad, Tuhanmu menyampaikan salam untukmu dan berfirman, 'Lepaslah baju besi itu dan sebagai gantinya bacalah doa ini sehingga kau dan umatmu akan terlindungi.'" Oleh karena itu, doa ini disebut Jausyan Kabir atau baju besi besar.
Doa Jausyan Kabir sebagian besar memuat nama-nama Allah dan ibarat-ibarat lain yang berasal dari al-Quran serta disusun dalam satu kesatuan, di samping memiliki susunan kalimat seperti bait-bait puisi. Di sebagian besar setiap baitnya memiliki kemiripan dari sisi huruf akhir dan juga memiliki satu bentuk. Mengenai keutamaan membaca doa ini, Rasulullah Saw bersabda, "Barang siapa yang membaca doa ini sebanyak tiga kali selama bulan Ramadhan, maka ia akan dilindungi oleh Allah selama hidupnya."
Penulis buku Mafatih al-Jinan, Syeikh Abbas Qummi menjelaskan bahwa dia tidak menemukan riwayat apapun bahwa doa ini harus dibaca pada Malam Lailatul Qadar. Namun, dapat dikatakan bahwa karena dianjurkan untuk membaca doa ini sebanyak tiga kali selama bulan Ramadhan, maka orang-orang memilih membaca Jausyan Kabir untuk menghidupkan tiga malam terakhir yang dianggap sebagai Lailatul Qadar.
‘Allamah Al-Majlisi, penulis kitab Biharul Anwar dalam bukunya, Zadul Ma’ad mengatakan, doa Jausyan Kabir sangat dianjurkan untuk dibaca pada awal bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam Lailatul Qadar.
Doa adalah sebuah dialog antara manusia dengan Tuhan yang disampaikan secara sadar dan penuh konsentrasi. Dalam doa, seseorang menyampaikan kebutuhan-kebutuhannya, atau mengakui dosa-dosanya, dan menyatakan taubat kepada Allah. Doa kadang berisi permintaan seorang hamba kepada Tuhannya dan kadang sebatas menyampaikan pujian dan pengakuan akan keagungan Sang Pencipta.
Diriwayatkan dari Rasulullah Saw bahwa 1001 nama Allah Swt dalam Jausyan Kabir memuat pengetahuan tinggi tentang tauhid, keyakinan pada hari kiamat, dan dasar-dasar akidah Islam. Misalnya saja, pembukaan bait ke-55 berbicara tentang keagungan Ilahi; "Yâ man nafadza fî kulli syay`in amruh" (Wahai Yang perintah-Nya terlaksana di dalam segala sesuatu). Ini bermakna bahwa pekerjaan apapun tidak akan terlaksana tanpa perintah Allah Swt.
Bait tersebut dilanjutkan dengan kalimat; "Yâ mal lahiqa fî kulli syay`in ’ilmuh" (Wahai Yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu). "Yâ mam balaghat ilâ kulli syay`in qudratuh," (Wahai Yang kekuasaan-Nya mencapai segala sesuatu). Selanjutnya, doa Jausyan Kabir berbicara tentang nikmat-nikmat Allah Swt seperti kalimat; "Yâ mal lâ tuhshil’ibâdu ni’amah" (Wahai Yang nikmat-Nya kepada semua hamba tidak dapat dihitung). Jadi, nikmat yang Allah berikan begitu melimpah sehingga manusia tidak mampu mensyukurinya.
"يَا مَنْ نَفَذَ فِي كُلِّ شَيْءٍ أَمْرُهُ يَا مَنْ لَحِقَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمُهُ يَا مَنْ بَلَغَتْ إِلَى كُلِّ شَيْءٍ قُدْرَتُهُ يَا مَنْ لا تُحْصِي الْعِبَادُ نِعَمَهُ يَا مَنْ لا تَبْلُغُ الْخَلائِقُ شُكْرَهُ يَا مَنْ لا تُدْرِكُ الْأَفْهَامُ جَلالَهُ يَا مَنْ لا تَنَالُ الْأَوْهَامُ كُنْهَهُ يَا مَنِ الْعَظَمَةُ وَ الْكِبْرِيَاءُ رِدَاؤُهُ يَا مَنْ لا تَرُدُّ الْعِبَادُ قَضَاءَهُ يَا مَنْ لا مُلْكَ إِلا مُلْكُهُ يَا مَنْ لا عَطَاءَ إِلا عَطَاؤُهُ."
(Wahai Yang rasa syukur-Nya tidak dapat dicapai oleh makhluk, Wahai Yang kebesaran-Nya tidak dapat dijangkau pemahaman, Wahai Yang inti terdalam-Nya tidak dapat dicapai oleh angan-angan, Wahai Yang pakaian-Nya adalah keagungan dan kesombongan, Wahai Yang ketetapan-Nya tidak dapat ditolak semua hamba, Wahai Yang tidak ada kerajaan selain kerajaan-Nya, Wahai Yang tak ada pemberian kecuali pemberian-Nya).

Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw berkata, “Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, barang siapa yang berdoa dengan nama itu, maka pasti dikabulkan, dan barang siapa yang menghafalnya, maka pasti masuk surga." Sebagaimana diketahui, nama-nama ini adalah sebuah manifestasi dari sifat Tuhan dan sifat-Nya adalah dzat itu sendiri (ainuz dzat) atau ada kesatuan dzat Tuhan dengan sifat-sifat-Nya.
Jausyan Kabir terdiri dari 100 bait dan setiap bait terdapat sepuluh Asma Allah, dan setiap akhir bait akan diakhiri dengan kalimat; "Subhânaka yâ lâ ilâha illâ anta alghawts alghawts, khallishnâ minannâri yâ rabb." (Maha Suci Engkau, wahai yang tiada Tuhan kecuali Engkau, lindungi kami, lindungi kami, selamatkan kami dari api neraka wahai Tuhanku).
Pada mukaddimah kitab Zad al-Ma'ad, dijelaskan tentang manfaat membaca setiap bait doa Jausyan Kabir. Misalnya pada bait ke-3 dikatakan untuk mendapatkan pertolongan dan untuk memperluas rezeki dan begitu juga pada bait ke-24. Sedangkan bait ke-47 untuk mendapatkan cahaya atas hati dan mata. Berdasarkan riwayat, barang siapa yang membaca doa ini ketika ia akan keluar, maka Allah Swt akan menjaganya dan memberikan pahala yang berlimpah kepadanya. Barang siapa yang menuliskan doa itu pada kain kafannya, maka ia akan terbebas dari azab kubur.

Orang yang yakin bahwa segala sesuatu di alam ini adalah milik Allah Swt; mulai dari kehidupan, kekuatan, ilmu, pendengaran, penglihatan, rezeki, rahmat, dan sebagainya, maka ia tidak akan pernah silau dengan gemerlap dunia atau bersedih karena tidak memilikinya. Demikian juga dengan orang yang memandang Allah Swt sebagai penolongnya, maka ia tidak akan pernah merasa takut terhadap segala kesulitan hidup.
Dengan membaca doa Jausyan Kabir, seseorang akan melafalkan nama-nama dan sifat Allah Swt serta mempelajari hakikat tauhid. Selanjutnya, ia memohon keselamatan dan perlindungan dari api neraka dengan nama dan sifat tersebut. (IRIB)