Apr 24, 2021 15:38 Asia/Jakarta
  • Parade militer Iran menandai Hari Tentara.
    Parade militer Iran menandai Hari Tentara.

Perkembangan di Republik Islam Iran diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya adalah peringatan Hari Tentara. Pada peringatan ini, militer Republik Islam Iran menggelar parade militer di Tehran pada hari Minggu, 18 April 2021.

Parade ini disaksikan langsung oleh Komandan Militer Iran Mayor Jenderal Sayid Abdolrahim Mousavi. Parade Hari Tentara Republik Islam Iran juga digelar di berbagai kota di negara ini. Slogan parade tahun ini adalah "Pembela Tanah Air, Pendamping dan Sahabat Kesehatan."

Parade tahun ini dilakukan hanya berupa iring-iringan mobil militer dan kendaraan pengangkut peralatan militer dan senjata untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

Sejumlah sistem rudal buatan dalam negeri dipamerkan, di antaranya adalah sistem rudal Sayyad-3, rudal Talash, rudal strategis S-300, dan S-200 serta sistem rudal Mersad.

Dua sistem pertahanan udara baru yang dijuluki "pembunuh rudal jelajah" juga dipamerkan. Dua sistem itu adalah sistem pertahanan udara Zolfaqar dan Majid yang keduanya dipasang di atas kendaraan taktis buatan dalam negeri, Aras.

Sistem pertahanan udara Zolfaqar dilengkapi dua peluncur rudal multi frekuensi mekanis, sementara Majid terdiri dari sistem kontrol tembakan elektronik, dan peluncur multi frekuensi yang dipasang di atas kendaraan taktis.

Kedua sistem pertahanan udara itu digunakan untuk menyerang target udara terutama rudal-rudal jelajah.

Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei pada peringatan Hari Tentara menegaskan bahwa tentara senantiasa berada di arena dan siaga menjalankan tugasnya.

Menurut pusat penerangan kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Khamenei menyampaikan pesan kepada Komandan Militer Iran Mayor Jenderal Sayid Abdolrahim Mousavi  pada hari Sabtu (17/4/2021).

Di antara isi pesan tersebut, Ayatullah Khamenei menyampaikan bahwa tentara senantiasa siaga penuh dalam menjalankan tugasnya, dan terus meningkatkan kekuatan dan peran dalam pengabdiannya terhadap bangsa dan negara.

Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran juga berterima kasih kepada pejabat dan seluruh jajaran angkatan bersenjata atas pengabdiannya kepada Republik Islam.

Tanggal 29 Farvardin 1358 HS yang tahun ini bertepatan dengan tanggal 18 April diperingati sebagai Hari Tentara Republik Islam Iran. Ketika Revolusi Islam mencapai kemenangannya, militer rezim Shah Pahlevi yang terdiri dari para pemuda Iran menyambut seruan Imam Khomeini ra untuk bergabung dengan rakyat.

Setelah menumbangkan rezim Shah Pahlevi, mereka bangkit untuk melindungi Revolusi Islam dari musuh dalam dan luar negeri. Tentara sebagai kekuatan militer pertama Revolusi Islam memulai aktivitasnya dengan usaha yang tidak kenal lelah dan berkelanjutan serta pengorbanan di segala bidang demi merealisasikan tujuan Republik Islam Iran.

Imam Khomeini ra menyebut saat-saat bergabungnya tentara dengan rakyat sebagai "momen gembiranya hamba Allah SWT dan putus asanya musuh". Meskipun ada sebagian pihak yang menginginkan pembubaran militer, namun Imam Khomeini ra dalam pesannya pada 27 Farvardin 1358 HS mengumumkan keharusan untuk mempertahankan militer.

Pendiri Republik Islam Iran ini juga mengeluarkan perintah bersejarah dan menetapkan tanggal 29 Farvardin (18 April) sebagai Hari Tentara Republik Islam Iran demi tercipta konsolidasi yang lebih kokoh di tubuh militer.

Brigadir Jenderal Sayid Mohammad Hossein-Zadeh Hejazi.

Wakil Komandan Pasukan Quds Iran Gugur Syahid

Humas Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam sebuah pengumuman menyatakan bahwa Wakil Komandan Pasukan Quds, Brigadir Jenderal Sayid Mohammad Hossein-Zadeh Hejazi gugur syahid karena penyakit jantung dan setelah bertahun-tahun menahan penderitaan akibat serangan kimia pada masa agresi militer rezim Baath Irak terhadap Iran.

Seperti dilansir Sepah News, Humas IRGC pada hari Senin (19/4/2021) menyatakan, veteran yang terhormat Brigjen Hejazi gugur syahid karena penyakit jantung dan juga setelah bertahun-tahun menanggung derita akibat serangan kimia. Beliau bergabung dengan rekan-rekannya yang telah gugur syahid setelah bertahun-tahun berjuang dengan tulus dan tak kenal lelah di berbagai bidang untuk melindungi revolusi dan mengabdi kepada sistem dan negara Islam,

Brigjen Hejazi adalah salah satu komandan senior selama delapan tahun perang pertahanan suci. Ia memainkan peran dalam perekrutan, pengorganisasian, dan pengiriman pejuang ke medan perang untuk melawan tentara Saddam dan pasukan bayaran arogansi global dalam perang yang dipaksakan.

Humas IRGC menerangkan bahwa Brigjen Hejazi pernah memimpin IRGC di Lebanon dan dalam beberapa tahun terakhir, ia menggunakan pengalamannya untuk membantu pasukan pembela Haram (tempat suci) dan front perlawanan Islam dalam perang menumpas Daesh dan terorisme Takfiri.

Setelah gugurnya Letnan Jenderal Qasem Soleimani, kepemimpinan Pasukan Quds dipegang oleh Brigadir Jenderal Esmail Qaani dan ia kemudian mengusulkan pengangkatan Brigjen Hezaji sebagai wakilnya.

Iran Menangi Kejuaraan Gulat Asia 2021

Tim gulat gaya bebas Iran memenangkan Kejuaraan Gulat Asia 2021 yang diadakan di kota Almaty, Kazakhstan.

Dikutip dari Iran Press, kejuaraan Gulat Gaya Bebas Dewasa Asia ke-34 diadakan pada 17-18 April 2021 di Almaty, dan tim Iran memenangkan kejuaraan ini dalam laga final hari Minggu.

Anggota tim Iran, Hassan Yazdani, Kamran Qasempour, dan Ali Shaabani meraih medali emas, sementara Alireza Sarlak, Mostafa Hossein-Khani, dan Ali Savadkoohi menyabet medali perak, dan Morteza Ghiyasi serta Amin Taheri mengantongi medali perunggu.

Tim Iran memenangkan kejuaraan dengan 179 poin, sementara tim India dan Kazakhstan berada di urutan kedua dan ketiga dengan masing-masing 151 dan 149 poin.

Tim gulat Iran gaya Yunani-Romawi juga memenangkan tempat pertama pada Kejuaraan Gulat Asia 2021.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif (kiri) dan Menlu RI Rerno Marsudi

Finalisasi Kesepakatan Tarif Preferensi Iran dengan Indonesia

Menteri Luar Negeri Iran dalam pertemuan dengan Menlu Indonesia menekankan urgensi percepatan finalisasi kesepakatan tarif preferensi, dan kesiapan pihak Iran untuk melanjutkan perundingan di bidang ini.

Mohammad Javad Zarif, Senin (19/4/2021) saat bertemu Menlu Indonesia Retno Marsudi, berterimakasih atas sikap Indonesia di Dewan Keamanan PBB yang mendukung  upaya mempertahankan perjanjian nuklir JCPOA, dan implementasi Resolusi 2231.

Menlu Iran mengaku gembira dengan peningkatan level hubungan perdagangan dengan Indonesia, dan dengan memperhatikan kapasitas besar hubungan dagang dua negara, ia menekankan urgensi mempercepat finalisasi kesepakatan tarif preferensi, dan kesiapan pihak Iran untuk melanjutkan perundingan dalam masalah ini.

Pada kesempatan ini, Menlu Indonesia mengapresiasi hubungan bersahabat dua negara yang terus mengalami peningkatan termasuk di bidang ekonomi, ia berharap kedua negara dapat mempermudah hubungan perdagangan dengan menggunakan kapasitas komisi bersama dagang dan sejumlah nota kesepahaman yang sedang dirundingkan.

Di antara masalah lain yang menjadi tema pembicaraan Menlu Iran dan Indonesia adalah perkembangan terbaru proses perdamaian di Afghanistan.

Mohammad Javad Zarif hari Minggu dalam kerangka safari Ramadhan, berkunjung ke Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral dua negara.

Iran Suntikkan Satu Juta Vaksin Corona

Menteri Kesehatan Iran mengatakan, satu juta dosis vaksin Corona, hari ini, Senin (19/4/2021) akan disuntikkan secara massal, dengan kerja sama universitas kedokteran di seluruh penjuru negeri.

Saeed Namaki menuturkan, "Vaksin Corona, salah satu masalah serius dunia saat ini, dan kami sudah mengambil langkah efektif dalam produksi vaksin, kami tahu vaksin adalah masalah politik, kami sudah membeli 16 juta dosis vaksin dari jatah COVAX, setelah menunggu berbulan-bulan akhirnya kami bisa mentransfer uang pembelian vaksin itu. Kami juga sudah melakukan negosiasi dengan India, Cina, dan Rusia terkait pembelian vaksin Corona, dan mencapai hasil yang baik."

Ia menambahkan, "Satu juta dosis vaksin Corona yang terlambat datang ke Iran, dengan kerja sama universitas kedokteran di seluruh negeri akan disuntikkan hari ini."

Pertemuan Menlu Iran dengan Presiden Indonesia

Menteri Luar Negeri Iran dalam lawatannya ke Jakarta, bertemu Presiden Indonesia Joko Widodo, untuk membicarakan perluasan kerja sama bilateral dan sejumlah masalah internasional.

IRNA, Senin (19/4/2021) melaporkan, Mohammad Javad Zarif melakukan kunjungan kehormatan ke Presiden Joko Widodo.

Dalam kunjungan itu, Zarif menekankan kesiapan Republik Islam Iran untuk meningkatkan hubungan persaudaraan dua negara, dan berterimakasih atas dukungan Indonesia di Dewan Keamanan PBB untuk mempertahankan kesepakatan nuklir JCPOA, dan implementasi Resolusi 2231.

Menlu Iran juga menyinggung hasil pembicaraannya dengan Menlu Indonesia Retno Marsudi terkait peningkatan volume perdagangan dua negara, dan kesepakatan dua pihak untuk menggunakan kapasitas Komisi Bersama Ekonomi, dan mekanisme lain guna memperkuat kerja sama ekonomi.

Di sisi lain Presiden Jokowi dalam kesempatan ini menekankan urgensi hubungan Indonesia-Iran, meski di tengah wabah virus Corona namun hubungan dua kepala negara tetap terjalin.

Jokowi merasa gembira dan menekankan negosiasi Iran-Indonesia untuk mewujudkan kapasitas yang cukup besar dalam kerja sama ekonomi dua negara.

Vaksinasi Covid-19 d Iran

Vaksinasi Covid-19 Massal di Iran

Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani mengatakan, vaksinasi Covid-19 secara massal untuk melindungi kesehatan rakyat Iran menjadi prioritas utama program pemerintah.

Presiden Rouhani dalam pertemuan dengan Pusat Koordinasi Ekonomi Pemerintah Iran ke-219 hari Selasa (20/4/2021) mengatakan, "Penyediaan vaksin Covid-19 di dalam negeri terus diusahakan, meskipun saat ini menghadapi tekanan dan hambatan pendanaan akibat perang ekonomi dan sanksi yang tidak manusiawi yang dilancarkan musuh, seperti kurangnya vaksin di dunia dan tingginya permintaan dari semua negara, menghilangkan hambatan lain dalam penyediaan vaksin,".

"Selama tiga tahun terakhir, musuh-musuh Iran berusaha menciptakan kelaparan di negara itu melalui perang ekonomi, tapi pemerintah tidak akan membiarkan musuh melakukannya dengan menyediakan dan mendistribusikan secukupnya banyak barang kebutuhan pokok di negara ini," tegasnya.

Menyinggung peran penting penyediaan bahan baku untuk pabrik dan kebutuhan pokok masyarakat, Presiden Republik Islam Iran menjelaskan, "Barang-barang kebutuhan penting rakyat dan bahan baku pabrik tidak boleh ditangguhkan di bea cukai dengan cara apa pun, dan tanpa alasan apa pun, yang harus didistribusikan segera sesuai dengan kriteria yang ditentukan,"

Iran Tolak Tuntutan Berlebihan di JCPOA

Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Seyyed Abbas Araghchi mengatakan, "Setiap kali proses pembicaraan di Komisi Bersama JCPOA mengarah pada tuntutan berlebihan, maka kami akan menghentikannya,".

Pertemuan Komisi Bersama JCPOA di Wina yang dimulai hari Selasa (20/4/2021) membahas kondisi terbaru pembicaraan teknis dan draf awal teks dan langkah untuk melanjutkannya.

Pada pertemuan tersebut, Seyed Abbas Araghchi selaku ketua delegasi Iran menekankan prinsip dan posisi Republik Islam Iran mengenai JCPOA dan jalan yang akan diambilnya, sekaligus tantangan dalam proses pembicaraan saat ini.‌

Pada saat yang sama, Araqchi menekankan bahwa delegasi Iran akan menghentikan pembicaraan setiap kali proses negosiasi berubah menjadi pemborosan waktu dan tawar-menawar yang tidak rasional.

Pada pertemuan kemarin, negara-negara yang berpartisipasi dalam JCPOA sepakat mengenai dua kelompok ahli saat ini di bidang pencabutan sanksi dan masalah nuklir, juga kelompok ahli ketiga akan bertemu pekan depan untuk membahas pengaturan teknis yang diperlukan guna melaksanakan pencabutan sanksi, dan kembalinya Amerika Serikat ke JCPOA.

Pengayaan Uranium 60 Persen Buktikan Kemampuan Nuklir Iran

Kepala Badan energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan, pengayaan uranium 60 persen untuk memenuhi kebutuhan domestik, sekaligus menunjukkan kemampuan nuklir Iran kepada musuh.

Ali Akbar Salehi dalam pertemuan khusus Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri parlemen Islam Iran hari Selasa (20/4/2021) menyinggung masalah insiden sabotase di situs nuklir Natanz dengan mengatakan,"Kabel yang rusak akibat insiden ini telah diganti, dan sekarang listrik utama dari pusat pengayaan Natanz telah terhubung,".

"Pengayaan uranium di Natanz tidak akan pernah bisa dihentikan, bahkan ketika kabel listrik utama terputus, dan sekarang beberapa rantai sentrifugal telah diaktifkan kembali, bahkan di daerah yang terputus aliran listriknya," ujar Salehi.

"Berpijak pada ketetapan parlemen Iran, kami dengan cepat memulai pengayaan uranium 60 persen untuk memenuhi kebutuhan domestik dan menunjukkan kepada musuh mengenai kemampuan sebenarnya negara ini," tegasnya.

Berbagai laporan menunjukkan musuh-musuh Iran, termasuk rezim Zionis telah berulang kali melancarkan aksi sabotase terhadap program nuklir Iran, tapi sebagian besar berhasil digagalkan oleh tim teknis dan keamanan Badan Energi Atom Iran.

Reaktor nuklir Iran

Iran Tak Terima Pencabutan Sanksi di atas Kertas

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, Tehran tidak akan menerima pencabutan sanksi yang hanya di atas kertas.

Saeed Khatibzadeh, Kamis (22/4/2021) dalam jumpa pers dengan wartawan luar negeri menuturkan, Iran dan Kelompok 4+1 membicarakan upaya mencapai kondisi "kepatuhan untuk kepatuhan".

Ia menambahkan, "Sampai sekarang masih terdapat perbedaan pendapat terkait beberapa masalah termasuk langkah yang akan diambil, penghapusan seluruh sanksi, dan verifikasi, namun semua pihak yang terlibat dalam perundingan Wina menunjukkan tekad untuk maju."

Pada saat yang sama, Jubir Kemenlu Iran menegaskan, "Di antara Iran dan Arab Saudi selalu terdapat beragam jalan untuk menjalin kontak, dan komunikasi, dan masalah ini secara umum belum terputus."

Terkait masalah pertukaran tahanan antara Iran dan Amerika Serikat, Khatibzadeh menjelaskan, "Kebijakan Iran adalah, semua tahanan untuk para tahanan."

Siap Produksi Massal, COVIran Barakat Masuki Uji Tahap Akhir

Direktur Riset Vaksin COVIran Barakat, Hassan Jalili mengumumkan tahap akhir produksi vaksin Covid-19 buatan Iran ini.

Hassan Jalili hari Sabtu (24/4/2021) mengatakan, dengan keberhasilan berbagai tahap  uji klinis dan persetujuan dari Kementerian Kesehatan dan Medis Pendidikan Iran, vaksin ini akan memasuki tahap produksi massal.

"Sesuai rencana, vaksinasi nasional dengan vaksiin ini akan dimulai pada bulan Juni," ujar Jalili.

"Putera-puteri terbaik Iran mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk memberikan vaksin berkualitas tinggi kepada rakyat Iran dalam waktu sesingkat mungkin," tegasnya.

Selain mengimpor vaksin dari negara lain, para ilmuwan Iran telah mengembangkan vaksin buatan dalam negeri untuk melawan virus Corona. (RA)

Tags