Jun 11, 2022 17:28 Asia/Jakarta
  • Iran dan IAEA
    Iran dan IAEA

Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti upaya Barat rilis resolusi anti-Iran di sidang Dewan Gubernur IAEA dan respon Tehran.

Selain itu, masih ada isu lain seperti Pertemuan Rahbar dengan Petugas Haji Iran, Raisi: Tidak Boleh Menggunakan Bahasa Arogan dengan Bangsa Iran, Ketua Parlemen Iran: AS Tak akan Pernah Berkompromi dengan Kami,  Keluar Rel, Kereta Api Jalur Tabas-Yazd Terguling, Komandan AD Iran: Musuh Lakukan Kesalahan, Tel Aviv Rata dengan Tanah.

Eslami: IAEA Tak Pernah Kecam Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran

Kepala Badan Energi Atom Iran, AEOI mengatakan, Dirjen Badan Energi Atom Internasional, IAEA tidak punya tekad serius untuk mengumumkan bahwa jawaban-jawaban Iran memuaskan.

Kepala AEOI, Mohammad Eslami, Senin (6/6/2022) dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Jazeera menuturkan, "IAEA bersandar pada informasi-informasi yang berasal dari musuh-musuh kami, terutama Rezim Zionis Israel."

Kepala AEOI, Mohammad Eslami

Ia menambahkan, "Resolusi yang berusaha disampaikan pada pertemuan Dewan Gubernur IAEA oleh sebagian pihak tidak akan menciptakan kondisi baru, dan IAEA harus menghentikan infiltrasi politik di dalam lembaga itu, dan berkomitmen pada aturan."

Menurut Mohammad Eslami, Badan Energi Atom Internasional, IAEA tidak pernah mengecam serangan ke fasilitas nuklir Iran, dan ini adalah pertanyaan besar.

Ia menegaskan, "Senjata nuklir tidak punya tempat dalam strategi kami, dan apa yang selama ini disampaikan hanyalah pelecehan-pelecehan tendensius."

Kepala Badan Energi Atom Iran menjelaskan, "Porsi kami atas energi dunia hanya tiga persen, tapi 25 persen aktivitas para inspektur IAEA dilakukan di wilayah negara kami."

"Tanpa memperhatikan nasib kesepakatan nuklir, kami tetap akan melanjutkan aktivitas nuklir damai kami," pungkasnya.

Khatibzadeh: Iran akan Membalas Aksi Dewan Gubernur IAEA

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyebut draf resolusi yang diserahkan ke Dewan Gubernur IAEA, tertolak dan mengatakan, Republik Islam Iran akan membalas dengan tepat setiap langkah yang dilakukan di Dewan Gubernur.

Saeed Khatibzadeh, Senin (6/6/2022) dalam sebuah wawancara televisi menyoroti sidang Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional, IAEA, dan kemungkinan dikeluarkannya resolusi anti-Iran.

Jubir Kemenlu Iran Saeed Khatibzadeh

"Iran tidak akan berprasangka, tapi akan memberikan jawaban yang tepat atas setiap langkah yang diambil di Dewan Gubernur IAEA," ujarnya.

Sehubungan dengan penyerahan draf resolusi ke Dewan Gubernur IAEA, Khatibzadeh menjelaskan, "Pertemuan musiman Dewan Gubernur IAEA sedang berlangsung untuk beberapa hari ke depan, dan biasanya dua tema seputar IAEA Safeguards terkait Iran, dan implementasi JCPOA yang disampaikan per-semester, akan menjadi agenda pertemuan Dewan Gubernur."

Menurut Jubir Kemenlu Iran, Dirjen IAEA Rafael Grossi menyampaikan laporan secara tergesa-gesa, dan sejak 5 Maret 2022 sampai sekarang sudah digelar tiga putaran pertemuan Iran dan IAEA. Dirjen IAEA dengan mengabaikan langkah Iran, berusaha memberikan penafsiran baru dalam laporannya terkait program nuklir Iran, yang sebagian besar berdasarkan klaim.

Khatibzadeh menilai ada jejak manipulasi yang dilakukan Rezim Zionis Israel dalam laporan baru Dirjen IAEA, dan ia meminta seluruh anggota Dewan Gubernur IAEA untuk berhati-hati atas niat Rezim Zionis, dan para perumus draf resolusi anti-Iran, serta tidak memberi suara setuju pada draf ini sehingga jendela diplomasi yang sudah dibuka Iran, akan tetap terbuka.

Sanggahan Iran atas Laporan Dirjen IAEA

Juru bicara Badan Energi Atom Iran, AEOI dalam catatannya menjelaskan sanggahan-sanggahan teknis Iran atas laporan terkait Tindakan Pengamanan yang disampaikan Dirjen Badan Energi Atom Internasional, IAEA.

Behrouz Kamalvandi, Selasa (7/6/2022) mengatakan, "Laporan terbaru IAEA tidak memperhatikan interaksi konstruktif, dan kerja sama-kerja sama luas sukarela Iran dengan IAEA dalam rangka membuka akses kepada para inspektur IAEA ke lokasi-lokasi yang disebutkan, menyampaikan informasi awal dan penyempurna, menyelenggarakan pertemuan-pertemuan teknis dan hukum bersama, dengan maksud mengkaji dan menyelesaikan masalah-masalah yang disebutkan."

Ia menambahkan, poin pentingnya adalah IAEA bersandar pada informasi-informasi tidak kredibel dan palsu yang diberikan oleh Rezim Zionis kepada mereka, lalu menindaklanjuti masalah-masalah ini.

Jubir AEOI melanjutkan, IAEA bertumpu pada foto-foto satelit tidak kredibel yang bertentangan dengan kondisi terkini lokasi-lokasi yang disebutkan.

"Jika informasi-informasi IAEA bersumber dari pihak ketiga atau sumber bebas, maka harus dikatakan bahwa secara umum metode pengumpulan data, dan penyampaian informasi ke IAEA dari berbagai sumber terkait negara-negara, dapat membuka peluang penyalahgunaan oleh beberapa pihak ketiga dengan maksud politis untuk menyerang negara-negara target," paparnya.

Kamalvandi: Laporan Dirjen IAEA tentang Iran tidak Mencerminkan Niat Baik

Juru bicara Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran (AEOI) mengatakan, sangat disayangkan laporan dirjen IAEA tentang program nuklir Iran tidak mencerminkan kerja sama dan niat baik Republik Islam Iran.

Juru bicara Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi 

Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi di pidatonya di hadapan anggota Dewan Gubernur IAEA mengklaim bahwa Iran tidak memberi penjelasan bahwa temuan IAEA di tiga lokasi yang dirahasaikan di Iran dari sisi teknis valid.

Ini bukan pertama kalinya dirjen IAEA, meski ada kerja sama penuh Iran dan inspeksi total organisasi ini terhadap program nuklir Iran, melontarkan berbagai klaim melawan program Iran ini.

Menurut laporan MNA, Behrouz Kamalvandi Rabu (8/6/2022) menambahkan, troika Eropa dan juga Amerika Serikat memulai gerakan yang memutuskan bahwa sebagian kerja sama di luar safeguard dan bukan dari komitmen Iran serta dilakukan Tehran karena niat baik (seperti perekaman sejumlah aktivitas oleh kamera dan perangkat pengukur dari monitor pengayaan on-line OLEM) harus dihentikan.

"Sebelumnya tidak ada keharusan data perangkat ini diserahkankepada IAEA, kecuali syarat Iran diterima dan berdasarkan undang-undang strategis parlemen Iran, mulai hari ini data tersebut tidak akan lagi direkam," papar Kamalvandi.

Kamalvandi menjelaskan, lebih dari 80 persen kamera yang ada milik IAEA adalah kamera pengaman dan kamera yang mulai hari ini diputus adalah kamera di luar safeguard dan IAEA tidak lagi dapat memanfaatkan data kamera ini.

Jubir AEOI berharap dengan langkah yang diambil, IAEA akan mengubah metodenya dan melalui metode seperti ini tidak dapat lagi diharapkan Republik Islam Iran bekerja sama menghadapi sikap pihak seberang yang tidak bekerja sama dan memiliki niat buruk.

Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran (AEOI) hari ini mengkonfirmasi dihentikannya pengoperasian kamera pengukur di luar perjanjian milik IAEA di Iran.

AEOI di statemennya menyatakan, Republik Islam Iran sampai saat ini memiliki kerja sama luas dengan IAEA, tapi sangat disayangkan organisasi ini tanpa mencermati bahwa kerja sama ini muncul karena niat baik Iran, bukan saja tidak mensyukuri kerja sama ini, bahkan memandangnya sebagai kewajiban Iran.

Respon Wakil Iran atas Klaim Israel di Sidang Dewan Gubernur IAEA

Wakil rezim Zionis Israel selama sidang Dewan Gubernur IAEA di Wina, melontarkan klaim tak berdasar terhadap aktivitas nuklir Iran dan menuai respon tegas dari wakil Republik Islam Iran.

Sidang Dewan Gubernur IAEA digelar sejak Senin (6/6/2022) di markas besar organisasi ini di Wina.

Menurut laporan Iran Press, Mohammad Reza Ghaebi, wakil Republik Islam Iran di IAEA Rabu (8/6/2022) seraya menepos klaim tak berdasar rezim Zionis mengatakan, rezim penjajah Israel pelanggar terbesar norma-norma dan aturan internasional.

"Dewan Keamanan PBB pada Juni 1981 meratifikasi resolusi 487 dan meminta rezim Zionis segera menyerahkan instalasi nuklirnya di bahwa perjanjian IAEA, tapi Tel Aviv sampai saat ini belum menjawab permintaan segera Dewan Keamanan," paparnya.

Wakil Iran di IAEA ini menjelaskan, sangat menggelikan bahwa rezim Zionis bukan anggota salah satu perjanjian pelucutan dan kontrol senjata, dan bahkan menolak aktivitas nuklirnya di bawah pengawasan IAEA, tapi rezim ini dengan berani memanipulasi fakta dan memberi nasehat seluruh anggota NPT.

Hari Ini, Petugas Haji Iran Bertemu dengan Rahbar

Menjelang pengiriman jemaah haji ke tanah suci Mekah, para pengelola urusan haji Iran bertemu dengan Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran hari ini.

Pertemuan antara pengelola ibadah haji Iran dengan Rahbar

Pertemuan antara pengelola ibadah haji Iran dengan Rahbar berlangsung di Huseiniyah Imam Khomeini hari ini, Rabu (8/6/2022).

Jemaah haji Iran kloter pertama tahun ini akan meninggalkan Teheran menuju Bandara Madinah pada 13 Juni 2022.

Tahun ini, sebanyak 39.600 jamaah haji asal Iran akan berangkat ke tanah suci Mekah.

Raisi: Tidak Boleh Menggunakan Bahasa Arogan dengan Bangsa Iran

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi menyatakan pada Kamis (09/06/2022) malam bahwa ratifikasi resolusi terhadap Iran di Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dilakukan atas dorongan rezim Zionis.

Menurutnya, "Tidak boleh ada yang berbicara dengan bahasa arogan dengan bangsa Iran."

Resolusi usulan AS-troika Eropa terhadap Iran diadopsi hari Rabu (8/6) pada pertemuan triwulanan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA), meskipun ada penentangan kuat dari Cina dan Rusia.

Resolusi tersebut disampaikan kepada Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional dengan pendekatan politik dan untuk kepuasan rezim Zionis.

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi

Menurut laporan Iran Press, pada akhir kunjungan ke provinsi Chaharmahal dan Bakhtiari Iran pada Kamis (9/6) malam, Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi menanggapi pertanyaan wartawan soal ratifikasi resolusi terhadap Iran oleh IAEA.

"Kami percaya bahwa dasar insiden ini diprovokasi oleh rezim Zionis, tetapi bagaimanapun juga, kami selalu menyatakan bahwa tindakan seperti itu tidak akan pernah memaksa Republik Islam Iran untuk berhenti dan mundur," kata Raisi.

Raisi: Melawan Arogansi dan Kezaliman Isu Utama Maktab Imam Khomeini

Menekankan bahwa tindakan seperti itu tidak akan pernah bisa menghentikan kemajuan bangsa Iran, Raisi menambahkan bahwa para arogan harus mengakui hak-hak rakyat Iran.

"Bangsa Iran mengikuti kata-kata dan hak mereka secara logis dan tidak ada yang dapat berbicara kepada rakyat Iran dengan bahasa arogan," pungkasnya.

Ketua Parlemen Iran: AS Tak akan Pernah Berkompromi dengan Kami

Ketua Majelis Syura Islam Iran (parlemen) mengatakan, Amerika Serikat tidak akan pernah berkompromi dengan Iran, dan Tehran tidak akan pernah mentransaksikan tujuan-tujuan Revolusi Islam dengan siapa pun.

Mohammad Bagher Ghalibaf, Selasa (7/6/2022) dalam pertemuan internasional pegiat Mahdawi di Tehran menuturkan, "Dengan memperhatikan penjelasan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar seputar Langkah Kedua Revolusi, beliau menganggap revolusi ini sebagai pionir sebuah jalan baru di dunia."

Ia menambahkan, "Revolusi ini tanpa nama Imam Khomeini tidak akan dikenal di mana pun di dunia ini, dan Revolusi Islam Iranlah yang hari ini telah menghidupkan kembali Islam, kemuliaan dan kebanggaan Muslim."

Menurut Ghalibaf, "Di masa Perang Pertahanan Suci, harapan Rezim Zionis adalah melawan kami di dekat perbatasan negara kami, tapi hari ini kita menyaksikan umat Islam, di Dataran Tinggi Golan bangkit melawan Rezim Zionis, dan inilah budaya Mahdawi yang mampu menghadapi hegemoni Amerika Serikat yang telah menganggarkan ribuan miliar dolar di kawasan Asia Barat, dan mengancam hegemoni AS."

Ketua Parlemen Iran menegaskan, "Pemerintahan Islam harus menjadi teladan negara-negara Muslim, dan seluruh penuntut kebebasan dunia harus merasa bahwa kebahagiaan dunia dan akhirat mereka tergantung pada upayanya meneladani sistem suci."

Keluar Rel, Kereta Api Jalur Tabas-Yazd Terguling

Kepala Bagian pertolongan Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran mengkonfirmasi terjadinya insiden kereta api penumpang jalur Tabas-Yazd, dan pengiriman pekerja bantuan Bulan Sabit Merah ke tempat kejadian.

Mehdi Valipour, Kepala Bagian Pertolongan Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran hari Rabu (8/6/2022)  mengatakan, "Pagi ini (Rabu) kereta penumpang Tabas-Yazd melakukan perjalanan pada rutenya mengalami kecelakaan di Stasiun Mazino. Sayangnya, 10 orang meninggal dalam insiden ini,".

Ali Akbar Rahimi, Bupati kota Tabas, juga mengatakan, "Pagi ini, empat gerbong kereta keluar rel dan semua unit bantuan Bulan Sabit Merah, sekarang berada di tempat kejadian untuk memberikan pertolongan,".

"Sebanyak 12 orang terluka dalam kecelakaan ini, tetapi ada kemungkinan jumlah ini akan meningkat karena tingkat keparahan kecelakaan," ujarnya

Kota Tabas terletak 270 km sebelah barat Birjand, sebelah timur Iran.

Komandan AD Iran: Musuh Lakukan Kesalahan, Tel Aviv Rata dengan Tanah

Komandan Angkatan Darat Militer Iran mengatakan, atas perintah Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, jika musuh melakukan kesalahan apa pun, Tel Aviv dan Haifa akan rata dengan tanah.

Kioumars Heydari 

Brigadir Jenderal Kiumars Heidari, Selasa (7/6/2022) dalam acara apel gabungan Militer Iran di markas tentara Imam Ridha menuturkan, "Seluruh peralatan militer ini adalah untuk membalas agresi-agresi bodoh musuh-musuh Revolusi Islam."

Ia menambahkan, "Atas perintah Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, setiap kesalahan yang dilakukan musuh akan kami balas dengan meratakan Tel Aviv dan Haifa dengan tanah."

Brigjen Heidari menegaskan, "Rezim Zionis menduduki wilayah-wilayah umat Islam, tapi kurang dari 25 tahun ke depan wilayah-wilayah itu akan kembali ke pangkuan Islam."

"Hari ini kemajuan-kemajuan militer, pertahanan, dan fasilitas militer Republik Islam Iran, telah menjadi ancaman bagi musuh-musuh," imbuhnya.

Komandan AD Militer Iran menandaskan, "Senjata-senjata ringan Angkatan Darat Militer Iran, sedang mengalami perubahan, modernisasi dan nasionalisasi."

 

Tags