Menlu Iran Sambut Kunjungan Mitranya dari Qatar
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amir Abdolahian menyambut kunjungan mitranya dari Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Tehran pada hari Rabu, 6 Juli 2022.
Menurut pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani, Amir Abdollahian dan Sheikh Mohammad akan membahas hubungan bilateral dan bertukar pandangan mengenai isu-isu menarik di tingkat regional dan internasional.
Qatar dianggap sebagai salah satu negara yang masuk dalam prioritas dalam kebijakan luar negeri Iran. Kedua negara ini terletak di wilayah penting dan sensitif Teluk Persia, dan posisi mereka pada isu-isu penting regional saling berdekatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, setelah pemberlakuan sanksi terhadap Qatar oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir serta respon positif Iran untuk membantu rakyat dan pemerintah Qatar dalam mengatasi sanksi tersebut, hubungan politik Tehran dengan Doha mencapai tingkat yang lebih tinggi.
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengunjungi Qatar dalam perjalanan luar negerinya yang keempat pada tanggal 21 Februari 2022. Lawatan ini disambut hangat oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Menurut para analis, banyak pencapaian di berbagai bidang politik, ekonomi, budaya, politik dan keamanan dalam kunjungan tersebut. 14 nota kesepahaman di bidang penerbangan, pelayaran, perdagangan, media, pencabutan visa, listrik, standar, pendidikan dan budaya di tandatangani kedua belah pihak.
Setelah itu, pemerintah kedua negara berkonsultasi dengan tujuan untuk memperluas dan meningkatkan kerjasama dalam isu-isu bilateral, regional dan internasional.
Kunjungan Menlu Qatar ke Tehran pada hari ini juga berlangsung ketika Doha menjadi tuan rumah negosiasi tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat (AS) dengan mediasi Uni Eropa pada pekan lalu (28-29 Juni 2022).
Menlu Qatar menyebut proses negosiasi ini konstruktif dan positif. Dia menyinggung pertemuan terpisahnya dengan para delegasi yang bernegosiasi.
Sheikh Mohammed mengatakan, Qatar mengganggap fase negosiasi ini sebagai penting dan Doha akan melakukan segala upaya hingga tercapai hasil yang sejalan dengan hak dan pandangan Republik Islam Iran dan kembalinya semua pihak terhadap kewajiban dan komitmen mereka dalam perjanjian nuklir JCPOA.
Sementara itu, Iran menekankan perlunya sikap realistis AS untuk membuat keputusan politik guna mencapai kesepakatan yang baik, kuat dan stabil. Tehran juga telah mempresentasikan inisiatif yang diperlukan untuk tujuan tersebut, tetapi para pejabat AS mengklaim bahwa Iran dalam negosiasi di Doha meminta tuntutan di luar JCPOA yang merupakan tanda kurangnya keseriusan dan komitmen Tehran untuk kembali ke perjanjian nuklir tersebut.
Dalam konteks ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan pada hari Selasa bahwa Washington saat ini tidak memiliki rencana untuk mengadakan putaran negosiasi tidak langsung lainnya dengan Iran.
Penyataan Sheikh Mohammad tentang upaya Qatar untuk terus mengadakan dialog dengan tujuan membatalkan sanksi terhadap Iran, telah memperkuat kemungkinan bahwa masalah ini akan menjadi salah satu poros utama dialognya dengan para pejabat Tehran. Dalam hal ini, selain bertemu dengan Menlu Iran, Menlu Qatar juga akan bertemu dengan Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani. (RA)